Jurnal Online IAIN Madura
Not a member yet
3206 research outputs found
Sort by
Penerapan Teori Luqathah Terhadap Pengelolaan Barang Hilang dan Temuan di PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Pengelolaan barang hilang dan temuan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) memunculkan kebutuhan akan sistem yang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelalaian penumpang dan keterbatasan pengawasan di stasiun kereta. PT KAI telah memperkenalkan layanan digital seperti Customer Care atau KAI121 untuk memfasilitasi pelaporan barang hilang dan temuan, yang memungkinkan penumpang untuk melaporkan barang dengan cepat dan memantau statusnya secara real-time. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip Luqathah dalam pengelolaan barang hilang dan temuan di PT KAI. Metode penelitian menggunakan pendekatan hukum empiris dan metode penelitian lapangan untuk mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT KAI menerapkan prinsip-prinsip Luqathah dalam pengelolaan barang hilang dan temuan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Polsuska, Kondektur, Petugas Pengawas Peron, dan Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA). Pengelolaan barang hilang dan temuan oleh PT KAI mencerminkan upaya untuk memberikan pelayanan terbaik sambil mematuhi nilai-nilai etika dan hukum Islam yang terkandung dalam teori Luqathah. Saran dari penulis adalah memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penanganan barang hilang dan temuan, seperti penggunaan media sosial atau contact center 121 untuk menginformasikan setiap barang temuan melalui verifikasi yang ketat serta keterbukaan bagi konsumen atau masyarakat mengenai informasi dan kategori barang serta masa penyimpanan yang lebih terperinci. (The management of lost and found items at PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) raises the need for an effective and efficient system. This is due to various factors, including passenger negligence and limited supervision at train stations. PT KAI has introduced digital services such as Customer Care or KAI121 to facilitate the reporting of lost and found items, allowing passengers to quickly report items and monitor their status in real-time. This research aims to analyze the application of the Luqathah principle in the management of lost and found items at PT KAI. The research method uses an empirical legal approach and field research method to collect data directly from the research location. The results showed that PT KAI applies the principles of Luqathah in the management of lost and found items by involving various parties, including Polsuska, Conductors, Platform Supervisory Officers, and Train Travel Control Officers (PPKA). The management of lost and found items by PT KAI reflects an effort to provide the best service while complying with the ethical values and Islamic law contained in the Luqathah theory. The author's suggestion is to utilize digital platforms to improve efficiency and transparency in handling lost and found items, such as the use of social media or contact center 121 to inform every item found through strict verification and openness for consumers or the public regarding information and categories of goods and a more detailed storage period)
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 SIDOARJO
Abstrak
Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu strategi yang dapat digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Kepedulian pada peserta didik dalam memperhatikan kekuatan dan kebutuhan peserta didik menjadi fokus utama dalam implementasi pembelajarannya. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan bapak ibu guru di MIN 2 Sidoarjo untuk dapat menggunakan pembelajaran dari berbagai perspektif. Hal ini menjadi bagian dari proses guru mencari tahu keberagaman belajar peserta didik, maka pembelajaran yang professional, efisien dan efektif akan terwujud. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki empat aspek yang berada di bawah naungan guru yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan atau iklim pembelajaran di kelas. Bapak Ibu guru di MIN 2 Sidoarjo dapat meurmuskan dan memutuskan bagaimana keempat aspek ini dapat dimasukkan ke dalam pembelajaran (rencana perangkat pembelajaran) di kelas. Guru memiliki kesempatan dan kemampuan untuk mengubah lingkungan dan iklim belajar, serta konten, proses, dan produk setiap kelas berdasarkan profil peserta didik yang ada di kelas.
Kata Kunci: Pembelajaran Berdiferensiasi, Motivasi Belajar.
Abstract
Differentiated learning is one strategy that teachers can use to meet students' learning needs. Concern for students in paying attention to students' strengths and needs is the main focus in implementing learning. Differentiated learning allows teachers in MIN 2 Sidoarjo to use learning from various perspectives. This is part of the teacher's process of finding out about the diversity of students' learning, so that professional, efficient and effective learning will be realized. Differentiated learning has four aspects which are under the auspices of the teacher, namely content, process, product, and environment or learning climate in the classroom. Teachers can formulate and decide how these four aspects can be included in learning (learning tool plans) in the classroom. Teachers in MIN 2 Sidoarjo have the opportunity and ability to change the learning environment and climate, as well as the content, processes and products of each class based on the profile of the students in the class.
Keywords: Differentiated Learning, Learning Motivation
Analisis Perkembangan Pelafalan Fonem pada Gala Sky melalui Rekaman Video Vlog
Pemahaman yang baik terhadap perkembangan bahasa pada anak mendukung strategi intervensi yang efektif dalam mengatasi kesulitan berbahasa pada anak. Penelitian bertujuan untuk mengkaji perkembangan aspek fonologi yang meliputi fonem vokal, konsonan, dan diftong pada subjek GSA yang berusia dua tahun. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang didapatkan berasal dari kanal akun youtube yang berupa rekaman video seperti vlog. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, simak, dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek GSA sudah mampu melafalkan fonem vokal, konsonan, dan diftong dengan baik. Namun, masih terdapat beberapa fonem vokal, konsonan, dan diftong yang belum dilafalkan dengan tepat, misalnya vokal /i/ dan /a/; konsonan bilabial /p/, /m/, konsonan apicodental /t/, konsonan apikoalveolar /l/, /n/, /r/, /s/, konsonan laminopalatal /c/, /ñ/, konsonan dorsovelar /g/, dan semivokal /w/. Strategi yang digunakan oleh subjek untuk mengatasi kesulitan pelafalan kata dan fonem meliputi kontraksi kata, pelesapan fonem, dan substitusi fonem.A comprehensive grasp of language development in children is essential for the design of effective intervention strategies aimed at overcoming language difficulties in children. The objective of this research is to examine aspects of phonological development, including vowel phonemes, consonants, and diphthongs, in two-year-old. This research was conducted using a qualitative descriptive methodology. The data was sourced from YouTube account channels in the form of video recordings, such as vlogs. The data collection technique employed in this research is documentation, listening, and taking notes. The findings indicated that the GSA subjects demonstrated proficiency in the pronunciation of vowel, consonant, and diphthong phonemes. Nevertheless, there are still several vowel, consonant, and diphthong phonemes that have not been pronounced correctly. For instance, the vowels /i/ and /a/ have been mispronounced, as have the bilabial consonants /p/, /m/, apicodental consonants /t/, apicoalveolar consonants /l/, /n/, /r/, /s/, laminopalatal consonants /c/, /ñ/, dorsovelar consonants /g/, and semivowel /w/. The subject's strategies for overcoming difficulties in pronunciation of words and phonemes include word contraction, phoneme deletion, and phoneme substitution
Penggunaan Teknik Bibliokonseling Berbantuan Happines In Jar pada Siswa yang Mengalami Afeksi Negatif
Penelitian ini menelaah terkait Penggunaan Teknik Bibliokonseling Berbantuan Happines in jar Pada Siswa Yang Mengalami Afeksi Negatif di SMP Negeri 30 Makassar. Dengan tujuan penelitian untuk Mengetahui penggunaan Teknik Bibliokonseling dengan bantuan Happines in jar dapat mereduksi afeksi negatif siswa di SMP Negeri 30 Makassar. Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi Eksperimen, dengan desain non-equivalent control group desain. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 17 siswa yang terindifikasi mengalami Afeksi negatif yang tinggi, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 12 orang siswa dengan penentuan sampel menggunakan Teknik proportional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, Observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistic inferensial menggunakan SPSS v.25. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: Penggunaan Teknik bibliokonseling dengan bantuan bantuan Happines in jar dapat mereduksi afeksi negatif siswa di SMP Negeri 30 Makassar, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan melalui uji independent samples t test diperoleh nilai sig. (2- tailed) =0.019 yang berarti lebih kecil dari <0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Teknik Bibliokonseling dengan bantuan bantuan Happines in jar dapat mereduksi afeksi negatif siswa siswa di SMP Negeri 30 Makassar.This study examines the use of Bibliocounseling techniques with the help of Happines in jar on students who experience negative affection at SMP Negeri 30 Makassar. With the aim of the study to find out the use of Bibliocounseling techniques with the help of Happines in jar can reduce the negative affection of students at SMP Negeri 30 Makassar. The method used in this research is Quantitative with the type of research Quasi Experiment, with a non-equivalent control group design. The population in this study were 17 students who were identified as having high negative affection, so the sample in this study were 12 students with the determination of the sample using proportional random sampling technique. The data collection techniques used are questionnaires, observation, and documentation. Data analysis using descriptive analysis and inferential statistical analysis using SPSS v.25. The results showed that: The use of bibliocounseling techniques with the help of Happines in jar can reduce the negative affection of students at SMP Negeri 30 Makassar, this can be seen from the results of calculations through the independent samples t test obtained sig value. (2- tailed) = 0.019 which means smaller than <0.05 thus H0 is rejected and H1 is accepted. So it can be concluded that the Bibliocounseling technique with the help of Happines in jar can reduce the negative affection of students at SMP Negeri 30 Makassar
Spiritual Emotional Freedom Technique untuk Mereduksi Psikosomatis Pada Ibu Rumah Tangga
The purpose of this study was to find out whether the Spiritual Emotional Freedom Technique is effective in reducing psychosomatic symptoms in housewives. The research method used is experimental research. This type of research is a one group pretest-posttest design study. Sample data collection in this study used the purposive sampling method. Purposive sampling is a sampling technique with certain considerations. The reason for using this purposive sampling technique is because it is suitable for quantitative research, or studies that do not generalize. Data collection was obtained by filling in psychosomatic problem scale. The analysis used by researchers to determine the influence of each variable uses a non-parametric analysis test technique, namely the Wilcoxon Signed Rank Test. As for testing the hypothesis that reads Spiritual Emotional Freedom Technique is effective for reducing psychosomatic in housewives, based on the results in the table based on the results in the table obtained Z count of -2.023 with Asymp.sig (2-tailed) of 0.043. So it can be concluded that the Spiritual Emotional Freedom Technique is effective for reducing psychosomatic symptoms in housewives.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Spiritual Emotional Freedom Technique efektif dalam mereduksi Psikosomatis Pada Ibu Rumah Tangga. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian Pre-Experimental Design dengan model desain One-Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan data sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam penentuan sampel. Alasan menggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Pengumpulan data diperoleh melalui pengisian psychosomatic problem scale. Analisis yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel menggunakan teknik uji analisis non parametrik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test. Adapun pengujian hipotesis yang berbunyi Spiritual Emotional Freedom Technique efektif untuk mereduksi psikosomatis pada Ibu Rumah Tangga, berdasarkan hasil pada tabel berdasarkan hasil pada tabel didapat Z hitung sebesar sebesar -2,023 dengan Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0.043. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Spiritual Emotional Freedom Technique efektif untuk mereduksi psikosomatis pada ibu rumah tangga
Enhancing students' English short story writing skills containing religious moderation values: A mentorship program
Religious moderation is an essential concept that should be taught and practiced by the students in Islamic senior high schools (Madrasah Aliyah), particularly in the context of an increasingly diverse society. Religious moderation emphasizes on balance, moderation, tolerance and respect for differences, both in terms of beliefs and religious practices. This community service program aimed to enhance students’ English short story writing skills which is integrated with religious moderation values. The mentorship program was conducted at MAN 2 Pamekasan and enrolled 25 students as participants. The program was carried out by applying Asset Based Community Development (ABCD) as a community service approach which consists of discovery, dream, define, design, and destiny. The activities were internalizing the religious moderation values to the students and practicing to write English short stories guided by facilitators. The result of the present community service shows that the students are gaining a better understanding of religious moderation, demonstrating improved writing skills, and being able to reflect the values of religious moderation in their short stories. The result suggested that combining creative writing with religious moderation value-based education can foster both linguistics competence and character development. Therefore, it contributes to a more harmonious school environment.[Moderasi beragama merupakan konsep penting yang harus diajarkan dan dipraktikkan oleh siswa di Madrasah Aliyah, terutama dalam konteks masyarakat yang semakin beragam. Moderasi beragama menekankan keseimbangan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan, baik dalam hal keyakinan maupun praktik keagamaan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen berbahasa Inggris siswa yang terintegrasi dengan nilai-nilai moderasi beragama. Program pendampingan ini dilaksanakan di MAN 2 Pamekasan dengan melibatkan 25 siswa sebagai peserta. Program ini menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dalam pengabdian masyarakat yang terdiri dari tahap discovery, dream, define, design, dan destiny. Kegiatan yang dilakukan yaitu internalisasi nilai-nilai moderasi beragama kepada siswa serta pelatihan menulis cerpen berbahasa Inggris yang dibimbing oleh para fasilitator sekaligus pengabdi. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa para siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang moderasi beragama, menunjukkan peningkatan kemampuan menulis, dan mampu merefleksikan nilai-nilai moderasi beragama dalam cerpen mereka. Hasil pengabdian Masyarakat ini merekomendasikan bahwa menggabungkan penulisan kreatif dengan pendidikan berbasis nilai moderasi beragama dapat meningkatkan kompetensi linguistik sekaligus pengembangan karakter. Dengan demikian, hal ini berkontribusi pada terciptanya lingkungan sekolah yang lebih harmonis.
Islamic Education Policy: New Directions of Learning Based on Pancasila Learner Profile at Mambaul Ulum Islamic Junior High School in Ponjanan Timur
This research aims to investigate the implementation of the Pancasila-based Student Profile Learning Management at Mambaul Ulum Islamic Junior High School in East Ponjanan as a systematic effort to strengthen the character and values of Pancasila among its students. The research method employed a qualitative approach conducted through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The data were carefully analyzed through the stages of reduction, display, and verification to identify patterns and learning practices as well as the implementation of Islamic education policies and Pancasila values at the school. The results of the research indicate that the implementation of the Pancasila-based Student Profile Learning Management at Mambaul Ulum Islamic Junior High School in East Ponjanan is carried out to strengthen students' character through Pancasila values. The initial step involves teachers as facilitators in understanding these values. Pancasila integration is carried out in the curriculum and extracurricular activities. The roles of parents, teachers, and the community are important in student development. Pancasila values are integrated into both the curriculum and extracurricular activities. Meanwhile, the school culture is also created as conducive as possible to support the instillation of Pancasila values for students at the school.Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki implementasi manajemen Pembelajaran berbasis Profil Pelajar Pancasila di SMP Islam Mambaul Ulum Ponjanan Timur sebagai upaya sistematis untuk memperkuat karakter dan nilai-nilai Pancasila pada siswanya. Metode penelitian yang dipakai dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Data tersebut dianalisis secara cermat melalui tahapan reduksi, display, dan verifikasi untuk mengidentifikasi pola dan praktik pembelajaran serta implementasi kebijakan pendidikan Islam dan nilai-nilai Pancasila di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bawah implementasi manajemen Pembelajaran berbasis Profil Pelajar Pancasila di SMP Islam Mambaul Ulum Ponjanan Timur dilakukan untuk memperkuat karakter siswa melalui nilai-nilai Pancasila. Langkah awal melibatkan guru sebagai fasilitator dalam pemahaman nilai-nilai tersebut. Integrasi Pancasila dilakukan dalam kurikulum dan ekstrakurikuler. Peran orang tua, guru, dan masyarakat penting dalam pembinaan siswa. Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan dalam kurikulum maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sementara itu, budaya sekolah juga diciptakan sekondusif mungkin dalam upaya mendukung penanaman nilai-nilai Pancasila bagi siswa di sekolah tersebut
Pembangunan Ekonomi Kreatif Era Endemi Melalui Kebijakan Publik Sebagai Model Maslahah Al-Ammah Di Pamekasan Madura
Penanganan ekonomi menjadi hal penting dalam setiap daerah untuk memastikan kesejahteraan masyarakatnya dan setiap daerah pula memiliki prinsip dan kebijakan yang berbeda, seperti kabupaten Pamekasan memiliki kebijakan publik untuk mengatur perekonomian masyarakat dengan mempertimbangkan maslahah al-ammah dalam kebijakannya. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan hukum empiris menemukan bahwa Kabupaten Pamekasan memiliki peraturan perekonomian masa endemic yang termaktub dalam peraturan Kabupaten pamekasn No 3 Tahun 2022 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perekonomi Kreatif dengan memberikan pendampingan kepada masyarakat meliputi desai grafis, kuliner, olahraga, pemasaran dengan melibatkan beberapa lembaga terkait seperti Dinas Koperasi, Desperindag, Kepemudaan, Pedesaan, dan Pendamping dari Pemkab yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam meningkatkan perekonomian sehingga menjadi perekonomian yang kreatif
Environmental Theology and Worship Teaching of Lombok Wetu Telu Old Manuscripts
This study aims to explore the intertwining of two Islamic teachings, namely environmental values and worship practice in three old manuscripts popular among Wetu Telu people in North Lombok. It questions how the three, Serat Rengganis, Usada Rara, and Tuḥfah al-Mursalāh ilā Rūḥ an-Nabī deliver the teaching through its contents about the two themes. Those manuscripts are well known and routinely recited among Wetu Telu in Bayan, a village that routinely holds a ritual called pepaosan. The anthropological method used in this paper relies on primary data through in-depth observation, interviews with relevant parties, as well as manuscript content mapping. The finding shows that environmental values and worship teaching among Wetu Telu in North Lombok are mostly based on those manuscripts with Serat Rengganis as the mostly referred and popular one. The manuscripts likely use metaphors to deliver the teaching which makes it hard to understand the meaning without attending the pepaosan to listen to explanations from the experts. Integration of both teachings is mainly clear from how Wetu Telu people are supposed to behave well to God, fellow humans, and nature. Both individual and social worship of Wetu Telu, like ṣalāt (prayer) and al-ḥajj (pilgrimage), also indicate how the three old manuscripts still play an important role within the community
The Influence of The Intensity of Gadget Use on The Individualism of Tadris IPS Students at IAIN Madura
This study aims to determine the effect of the intensity of gadget use on individualism. The research method used in this research is a quantitative approach with a survey type, The data collected can be analyzed statistically to obtain information about the opinions, attitudes or behavior of respondents. The analysis used is descriptive statistics and to answer the hypothesis using a simple linear regression technique The results showed that the average intensity of gadget use by Tadris IPS IAIN Madura students was 65.05. The individualism attitude of students had an average of 48.38 included in the high category because it was close to the maximum value of 60. The results of effect of the intensity of gadget use on the individualism value is 7.421 which is greater than the table value which is equal to 2.048. Thus it can be concluded that the intensity of use has an influence in fostering an attitude of individualism from students of Tadris IPS IAIN Madura. This is also reinforced by the resulting significance level of 0.00, which is smaller than the significance value of 0.05