Jurnal Ekologi, Masyarakat & Sains (EMS)
Not a member yet
94 research outputs found
Sort by
The Institutional Structural Model For Sustainable Maritime Tourism In The Seribu Islands National Parks: An Institutional Analysis
The Seribu Islands National Park, located north of Jakarta, is a primary marine tourism destination with its beautiful coral reefs as the main attraction. However, the increasing number of visitors is negatively impacting the coral reefs. To mitigate these effects, the role of stakeholders is crucial. Six institutions manage this area: the Seribu Islands National Park Authority (BTNKS), the local government, the tourism office, local communities, entrepreneurs, and NGOs. However, these six institutions do not collaborate harmoniously and often experience overlapping functions. This study aims to analyze the appropriate institutional framework for sustainable marine tourism management using interpretative structural modeling (ISM) with data from expert discussions. The results indicate that BTNKS, the Seribu Islands Regency Government, and the Tourism Office play significant roles. The main challenges that must be addressed urgently include weak inter-institutional coordination, ineffective law enforcement, and inadequate knowledge among tour guides. The necessary program involves building coordination and partnerships, as well as developing the capacity of tour guides
Eksplorasi Proses Budidaya Citrus reticulata di Kusuma Agrowisata, Kota Batu
Penelitian ini mengkaji proses budidaya Citrus reticulata di Kusuma Agrowisata, Kota Batu dengan fokus pada tantangan, potensi, dan prospek pengembangan. Melalui pendekatan observasional dan analisis deskriptif kualitatif, studi ini mengidentifikasi proses budidaya Citrus reticulata di dataran tinggi, termasuk adaptasi terhadap perubahan iklim, manajemen hama dan penyakit, serta optimalisasi praktik agronomis. Penelitian ini dilaksanakan di Kusuma Agrowisata, Kota Batu pada bulan Mei 2024. Temuan menunjukkan proses budidaya Citrus reticulata sangat kompleks dan diperlukan perawatan intensif mencakup pemilihan lokasi yang tepat, pengaturan jarak tanam, pemupukan seimbang, pengendalian hama dan penyakit terpadu, serta manajemen air yang efisien. Tantangan perubahan iklim, serangan hama dan penyakit serta kompetisi pasar. Integrasi teknologi pertanian presisi, pengembangan varietas unggul lokal, praktik budidaya ramah lingkungan dan diversifikasi menjadi kunci keberhasilan proses budidaya disertai dengan manajemen budidaya yang melibatkan petani, peneliti, dan pemerintah untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing industri jeruk di Kota Batu
Pemetaan Penyakit Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatat: Sebuah Pemodelan Spasial
Kejadian kasus tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Cipatat pada tahun 2023 yaitu sebnayak 108 kasus baru. Puskesmas Cipatat tidak melakukan pemetaan pada laporannya jadi tidak diketahui autokorelasi satu daerah dengan daerah lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya autokorelasi persebaran penyakit menular tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Cipatat dengan pendekatan indeks moran. Jenis penelitian yang digunakan yaitu korelasi. Desain penelitian yang digunakan pada penelitan ini adalah kohort retrospektif dengan pendekatan spasial berbasis Indeks Moran. Teknik sampling yaitu 108 di ambil dari berkas rekam medis periode Januari sampai Desember tahun 2023, jumlah kasus TB tertinggi di desa Cipatat dengan 30 kasus, nilai periode prevalance rate tertinggi di desa Cipatat, distribusi kasus secara spasial dengan klasterisasi 4 level, desa dengan berada level tertinggi yaitu Cipatat dan Citatah, berdasarkan statistik spasial didapatkan bahwa terdapat karakteristik penyakit antar desa dengan nilai p-value 0,00 (pola sebaran klaster). Faktor tersebut masih terjadi karena faktor internal (masyarakat) dan eksternal (lingkungan), penelitian ini dapat di simpulkan bahwa terdapat autokorelasi prevalensi penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Cipatat tahun 202
Enhancing Religious Tourist Satisfaction: The Role of Service Quality and Facilities at Bubohu, Gorontalo
Bubohu religious tourism is located in the coastal area of ??Bongo Village and is close to other tours, namely the Walima Emas Mosque and Dulanga Beach. This tour is close to hilly areas and the sea which is the main attraction. This halal tourism industry has an attraction for both domestic and foreign people, so that from time to time it continues to grow. This privately managed halal tourism continues to improve the quality of services and facilities to provide the best for visitors. This study aims to examine and analyze the effect of service quality and facilities on visitor satisfaction of religious tourism "bubohu". This research is a causality study with a quantitative approach. The population is all visitors to religious tourism "bubohu" in Gorontalo Province, while the sample is determined as many as 100 visitors by using random sampling. Data were collected using a questionnaire, then analyzed using multiple regression analysis. The results of the research show that the quality and service facilities, partially or jointly, have a significant effect on the satisfaction of visitors to the Bubohu religious tourism, with more than 50% of Gorontalo people feeling satisfaction when traveling or visiting the Bubohu religious tourism.Wisata religi Bubohu berada di kawasan pesisir Desa Bongo dan berdekatan dengan wisata lainnya yaitu Masjid Walima Emas dan Pantai Dulanga. Wisata ini dekat dengan daerah perbukitan dan laut yang menjadi daya tarik tersendiri. Industri wisata halal ini memiliki daya tarik bagi masyarakat dalam maupun luar negeri, sehingga dari waktu ke waktu terus berkembang. Wisata halal yang dikelola swasta ini terus meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk memberikan yang terbaik bagi pengunjung (visitor). Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap kepuasan pengunjung wisata religi bubohu di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah seluruh pengunjung wisata religi bubohu di Provinsi Gorontalo, sedangkan sampel ditentukan sebanyak 100 pengunjung dengan menggunakan random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan fasilitas pelayanan secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung wisata religi Bubohu, yang lebih dari 50% masyarakat gorontalo merasakan kepuasan saat berwisata atau berkunjung ke wisata religi Bubohu Provinsi Gorontalo
Comparative Test on the Activity of Dry Extract of Tamarind Fruit (Tamarindus Indica L) with or without Combination with Liquid Extract of Stevia Leaves (Stevia Rebaudiana B) on Blood Glucose Levels of Male Mice (Mus Musculus) Induced by Alloxan
Diabetes melitus (DM) adalah gangguan yang menyebabkan hiperglikemia akibat kekurangan insulin. Buah asam jawa diketahui dapat mengobati diabetes namun seringkali ditambahkan pemanis untuk memperbaiki rasanya. Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan aktivitas ekstrak kering buah asam jawa dengan dan tanpa kombinasi dengan ekstrak cair daun stevia terhadap kadar glukosa darah pada mencit jantan yang telah diinduksi aloksan. Setelah memastikan kadar glukosa >200 mg/dl, dilakukan pengujian terhadap kelompok uji 1 diberi larutan ekstrak kering buah asam jawa, kelompok uji 2 diberi kombinasi larutan ekstrak kering buah asam jawa dan ekstrak cair daun stevia, serta kelompok kontrol diberi aqua destillata. Hasil uji t berpasangan kelompok uji 1 menghasilkan penurunan glukosa darah sebesar 66,37% dengan p=0,00013 sedangkan kelompok uji 2 sebesar 35,35% dengan p=0,00035 yang berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Sementara itu, pada antar kelompok dilakukan uji t independent dan diperoleh p=0,000002 yang berarti terdapat perbedaan bermakna di setiap kelompok uji. Diabetes mellitus is a disorder that causes hyperglycemia due to insulin deficiency. Tamarind fruit is known to treat diabetes but the sour of tamarind fruit is often covered with sweeteners to improve the taste. This experimental study was conducted to compare the activity of tamarind fruit with and without combination with stevia leaf liquid extract on blood glucose levels in male mice that had been induced by alloxan. After confirming that the mice's glucose levels were >200 mg/dl, 3 groups were tested, namely the test group 1 was given a solution of dry tamarind fruit extract, the test group 2 was given a combination of tamarind fruit extract solution and stevia leaf liquid extract, and the control group was given aqua distillate. The results of the paired t test against the test group 1 resulted in a decrease in blood glucose of 66.37% with p=0.00013 while the test group 2 was 35.35% with p=0.00035, which means there is difference before and after treatment. Meanwhile, to see the difference in the decrease in blood glucose levels between groups, an independent t test was performed and obtained p=0.000002 which means that there is a significant difference in each test group
Kajian Ekologi Sastra: Animal Plascticum Karya M. Faizi Dalam Buku Merusak Bumi Dari Meja Makan
Lingkungan adalah tempat lika-liku perbuatan manusia. Di sini, manusia bisa bebas berekspresi sesuai kehendaknya: merawat dan merusak. Dua perilaku ini sama-sama dipercaya dapat merubah situasi serta kondisi. Alam yang mempunyai ekosistemnya sendiri, dari dulu hingga kini, selalu berjibaku dengan manusia. Produk sastra setidaknya menjadi salah satu bentuk kebudayaan sebagai tujuan utama. Sebagaimana kajian sastra yang lebih dulu mengarah kapada lingkungan, hal ini menjadi tanda bahwa produk ini bisa mempengaruhi secara langsung sebagai media sikap, tanggapan dan representasi pandangan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, potensi sastra tidak hanya mengungkapkan sisi soal lingkungan saja, tetapi termasuk di dalamnya terdapat nilai-nilai kearifan luhur. Buku Merusak Bumi Dari Meja Makan karangan M. Faizi termasuk esai-esai lingkungan, lebih spesifik terhadap persoalan sampah yang menjadi bagian penting dalam bentuk narasi. Ulah manusia, bisa dikatakan, merupakan salah satu kunci masa depan semesta
Pemanfaatan Media Baru Sebagai Strategi Promosi Gerakan Makan Ikan untuk Mengatasi Masalah Stunting di Indonesia
Setelah 78 tahun merdeka, stunting atau gagal tumbuh kembang masih menjadi masalah mendasar masyarakat Indonesia. Meskipun Pemerintah telah memberikan perhatian serius dalam penanganannya, hasilnya belum optimal. Sebagai negara kepulauan dengan produksi perikanan yang melimpah, konsumsi ikan belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Kampanye gerakan makan ikan yang telah dilakukan secara gencar oleh Pemerintah belum secara signifikan mendorong peningkatan konsumsi ikan. Perkembangan teknologi informasi memunculkan media baru sebagai sebuah alternatif komunikasi dalam membangun kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan yang bernilai gizi tinggi. Berbagai media baru seperti internet, aplikasi, games, animasi, media sosial dan lainnya dapat memperkuat komunikasi publik. Penelitian ini dilakukan dengan studi literasi terkait perkembangan penggunaan media baru dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi makanan bergizi. Studi ini dilakukan untuk menemukan pola komunikasi yang lebih efektif dengan masyarakat melalui media baru. Hasil studi diharapkan dapat memperkuat upaya peningkatan konsumsi ikan dengan lebih terintegrasi
Building Food Resilience by Utilizing Circular Economy in Bogor Regency
Pangan merupakan kebutuhan primer manusia dan sesuai dengan poin kedua sustainable development goals, pemerintah, masyarakat, komunitas sosial, pihak swasta dan peneliti harus berkolaborasi untuk mengakhiri kelaparan dunia dan mengeleminasi malnutrisi. Selain mengakhiri kelaparan, dalam proses pengadaan pangan juga harus dilakukan secara berkelanjutan, yaitu tidak hanya berfokus kepada peningkatan hasil panen semata, namun juga memperhatikan aspek kelingkungan yang ditimbulkan dalam proses produksi maupun konsumsi pangan tersebut. Seiring dengan bertambahnya penduduk kota meningkat pula kebutuhan manusia akan pangan, sehingga untuk menjamin kontinuitas pemanfaatan sektor agrikultur untuk memenuhi kebutuhan dasar harus diterapkan konsep ekonomi sirkular sebagai bentuk adaptasi, yakni dengan memanfaatkan kembali sisa produk menjadi sumber daya yang bermanfaat dalam proses produksi pangan dalam siklus selanjutnya.Food is one of human primary need and in accordance to the twelfth poin of Sustainable Development Goals, there need to be a collaboration between the government body, communities, civil society, private sectors, and researchers. In addition to ending starvation, food production needs to be done with sustainability in mind, which not only focusing on increasing harvests, but also pay attention to environmental aspect generated in food production or/and consumption. The need of food is increasing along with the increasing of population in various cities, there’s a need for systematic transformation by applying the concept of circular economy, therefore to ensure the continuity of the use of the agricultural sector to meet basic needs, as a form of adaptation, namely by reusing product waste into more useful resources in the food production process in the next cycle
Environmental Ecoliteracy Study: Islamic Attitudes towards the Environment by M. Quraish Shihab in the book Islam & the Environment (Al-Quran Perspective Concerning Environmental Care)
Kerusakan Alam tidak pernah lepas dari faktor penghuninya. Dalam titik ini, manusia sebagai khalifah di muka bumi patutlah menjadi sorotan utama kerusakan lingkungan. Hal itu kemudian agar tidak berkelanjutan agama menyikapinya dengan berbagai tuntunannya dalam kitab suci. Islam dalam kitab suci Al-Qur’an juga begitu jelas sekali perihal menjaga alam. Namun mayoritas muslim malah tidak menyadari atau memahaminya secara benar. Atas keberadaan demikian, buku Islam & Lingkungan (Perspektif Al-Quran Meyangkut Pemeliharaan Lingkungan) hadir sebagai upanya menunjukkan kejelasannya. M. Quraish Shihab sebagai penulis buku itu, langsung mengambil berbagai ayat untuk ditampakkan, salah satu intinya yang amat tampak terdiri dari enam ayat. Damage environment couldn’t be separated from the factors of inhabitants. At this point, human as chalip in this world should be the main focus of damage environment. For make it doesn’t sustain, religion responds it with various guidance in the holy books. The guidance of Islam in the holy Quran is clearly about how to protect nature. However, the majority of Muslims do not even realize or understand it properly. Due to this existence, the book Islam & Environment (Al-Quran Perspective Concerning Environmental Care) is present as an attempt to show clarity. M. Quraish Shihab as author of this book, immediately took various verses to display, one of the most visible points consists of six verses
The Impact of Waste Disposal and Burning on the Environment on Mount Salam
Gunung Salam terletak di Desa Salamkanci. Keindahan alamnya menjadikan pegunungan tersebut sering di lewati oleh manusia. Akan tetapi, perilaku membuang sampah sembarangan oleh manusia mengakibatkan pencemaran ekosistem di Gunung Salam. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis sampah di Gunung Salam dan menganalisis dampak yang akan ditimbullkan. Penelitian ini menggunakan jurnal penelitian sebagai referensi-referensi ilmiah. Metode penelitian dalam artikel ini merupakan gabungan dari kajian pustaka dan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Gunung Salam dahulu merupakan tempat wisata alam pernah mengalami kebakaran hutan. Pemicu dari kebakaran hutan ini karena masyarakat yang tidak menggubris tulisan peringatan dan membuang sampah sembarangan. Lahan yang tidak begitu luas mengakibatkan sampah semakin menumpuk. Kebakaran tersebut terjadi akibat ulah manusia yang sedang merokok dan membuang puntung rokok tersebut ke arah lahan yang banyak sampah tersebut. Pemicu lainnya yaitu akibat gesekan antara ranting kering di sekitar lahan yang penuh sampah hingga menimbulkan percikan api. Kebakaran tersebut memberikan polusi dan dampak yang buruk, terutama dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah harus tegas dalam langkah untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan regulasi yang jelas, memberikan instruksi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembuangan sampah sembarangan.Mount Salam is located in Salamkanci Village. Natural beauty makes the mountains often passed by humans. Unfortunately, the behavior of throwing garbage by humans results in pollution of the ecosystem on Mount Salam. This research was conducted to identify the types of garbage in Mount Salam and analyze the impact that will be caused. This research uses research journals as references. The research method is a combination of literature review and qualitative research. The results of the study explained that Mount Salam was once a natural tourist spot that had experienced forest fires. The trigger of this forest fire is because people don’t heed warning writings and litter. Land that isn’t so large causes garbage to accumulate. The fire occurred due to human activities who were smoking and throwing cigarette butts towards the land with a lot of garbage. Another trigger is due to friction between dry branches around land full of garbage to cause sparks. The fires provide pollution and adverse impacts, especially in the health sector. Therefore, the Regional Government must be firm in steps to maintain the cleanliness of the environment by implementing clear regulations, giving instructions to the community not to carry out littering