E - Journal Politeknik Negeri Samarinda
Not a member yet
371 research outputs found
Sort by
Dampak Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan (Studi Kasus di Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang)
Desa wisata Lerep adalah salah satu desa wisata di Kabupaten Semarang. Desa wisata ini memiliki potensi berupa wisata alam dan wisata buatan yang mengusung tema alam dan budaya. Sejak ditetapkan sebagai desa wisata di tahun 2015, saat ini Desa Wisata Lerep tergolong sebagai desa wisata maju dimana masyarakat sudah mampu mengelola usaha pariwisata melalui pokdarwis maupun BUMDes. Sebagai desa wisata maju, tentunya banyak dampak yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata di Desa Lerep. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dampak pariwisata dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan di Desa Lerep. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dimana data dihimpun melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan wisata menimbulkan baik dampak positif maupun negatif. Dari aspek sosial, kegiatan wisata memberikan dampak dalam hal semangat masyarakat dalam membangun desa, dan pendidikan masyarakat. Dari aspek ekonomi, kegiatan wisata berdampak pada pendapatan dan peluang pekerjaan baru di masyarakat. Sedangkan dari aspek lingkungan, kegiatan wisata memberikan dampak pada alih fungsi lahan, persampahan dan sistem pengelolaan persampahan
Preferensi Wisatawan dan Rute Destinasi Wisata Sejarah di Museum Tjong A Fie Kota Medan
Abstrak
Preferensi menunjukkan kecenderungan untuk memilih sesuatu yang lebih disukai daripada yang lain dalam membuat keputusan. Preferensi wisatawan terhadap sebuah objek pariwisata merupakan hal penting untuk diketahui. Museum Tjong A Fie terletak di Kota Medan yang bernuansa sejarah, budaya, dan warisan Tionghoa. Museum ini memiliki koleksi yang mencakup berbagai artefak, dokumentasi sejarah, dan barang-barang legendaris. Beberapa barang tersebut meliputi perabotan rumah tangga, lukisan, fotografi, pakaian, peralatan tradisional, dan lainnya. Museum ini seharusnya bisa mengikuti perkembangan berbagai aspek wisata, sebagai upaya untuk selalu menarik minat konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi preferensi wisatawan dan rute destinasi wisata di Museum Tjong A Fie. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas. Teknik pengambilan data dilakukan secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa preferensi wisatawan di Museum Tjong A Fie dipengaruhi oleh aksesibilitas lokasi, biaya, produk, fasilitas, popularitas dan kenyamanan suasana. Dominasi motivasi pengunjung untuk mempelajari sesuatu baru, menambah wawasan dan berkunjung untuk melepaskan penat dari aktivitas sehari-hari. Museum Tjong A Fie juga memiliki potensi kunjungan yang besar dari wisatawan dari berbagai wilayah. Perencanaan rute destinasi wisata yang dibuat haruslah efektif dan efisien sebab dapat meningkatkan preferensi wisatawan itu sendiri
Penerapan Cleanliness, Health, and Safety Environment (CHSE) Dalam Era New Normal Pada Homestay di Kampung Adat Segunung, Jombang
Pada masa new normal pasca pandemi covid-19, wisatawan cenderung memilih wisata minat khusus seperti wisata edukasi (edutourism) di agrowisata, tempat hiburan dan desa wisata. Desa wisata saat ini digemari oleh kalangan wisatawan dari berbagai usia terutama wisatawan yang menginginkan sesuatu yang baru serta mengubah cara pandang Masyarakat lokal tentang pariwisata khususnya wisata edukasi di Kampung Adat Segunung. Kondisi new normal membuat masyarakat turut serta berkontribusi membangun desa dan kehidupan sosial demi memenuhi kebutuhan hidup salah satu nya adalah mengelola industri homestay serta bagaimana cara nya wisatawan tetap aman dan sehat selama berwisata di desa wisata. CHSE merupakan protokol kesehatan bagi industri pariwisata yang konsep protokol tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan sehat bagi wisatawan di homestay Kampung Adat Segunung.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dengan tiga pemilik homestay dan satu tokoh desa yang menggunakan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para pemilik/pengelola homestay belum sepenuhnya memahami dan menerapkan protokol CHSE. Dan juga masyarakat belum sepenuhnya memahami penerapan CHSE. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan pelatihan yang intensif dan berkelanjutan kepada masyarakat, khususnya para pemilik/pengelola homestay tentang pentingnya pelaksanaan CHSE
The Impact of the Tourism Industry on Local Revenue in Langsa City
The tourism sector can increase Regional Original Income, but its contribution has not been fully realized. Therefore, the government needs to play an important role in tourism development. This study aims to determine the tourism sector's contribution to Langsa City's Regional Original Income and the government's efforts related to tourism development. The research method employed a qualitative approach with a descriptive research type. The primary data for this study consisted of interview data, while the secondary data included documentation, tax reports, and Regional Original Income of Langsa City for the period 2018 to 2020. The study revealed that the tourism sector's contribution to the Regional Original Income of Langsa City from 2018 to 2020 was minimal. Specifically, Kota Forest and Mangrove Forest tourism contributed 0.0017%, Mutiara Water Park contributed 0.00004%, Virta Tirta Raya contributed 0.00029%, and Royal Waterboom contributed 0.00029%, resulting in a total contribution of 0.00232%. These figures indicate that the tourism sector's contribution to the city's income is very low. The Langsa City government is making efforts to develop tourism in a way that optimizes Regional Original Income through environmental improvement and structuring, sustainable use of natural resources, support for the local economy, and community involvement in maintaining existing tourist attractions in Langsa City
Pengaruh Elemen Ekowisata Sebagai Upaya Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Terhadap Motivasi Berkunjung Di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda adalah suatu taman untuk melestarikan flora dan fauna. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan salah satu kawasan konservasi. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk melakukan penelitian maupun pengembangan, sarana pendidikan, ilmu pengetahuan, pariwisata alam dan rekreasi, dan sebagai pelestarian budaya. Ekowisata memiliki berbagai elemen penting menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, yaitu : 1) Pengalaman dan pendidikan yang diberikan kepada wisatawan untuk meningkatkan apresiasi dan pemahaman kepada destinasi yang dikunjungi; 2) Dampak negatif atas kerusakan karakteristik lingkungan dan kebudayaan menjadi lebih kecil; 3) Melibatkan masyarakat dalam manajemen dan pelaksanaannya 4) Memberikan keuntungan ekonomi, terutama bagi komunitas lokal sehingga kegiatan pariwisata alam harus menghasilkan keuntungan 5) Dapat tetap hidup dan berkelanjutan. Ekowisata memainkan peran penting dalam mendorong perjalanan wisata menjadi pengalaman yang menarik dan bermanfaat. Dalam hal ini, ekowisata dapat mempengaruhi keputusan wisatawan dan tingkat kepuasan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana pengaruh Elemen Ekowisata sebagai upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan terhadap Motivasi Berkunjung yang dilakukan pada Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Deskriptif pada pendekatan Kuantitatif. Populasi yang digunakan merupakan wisatawan yang pernah mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H Djuanda dengan jumlah 98 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh elemen ekowisata berpengaruh signifikan terhadap motivasi berkunjung
Evaluasi Citra Destinasi dan Performa pada Website Resmi Pariwisata Indonesia dan Malaysia
Abstrak
Berbagai destinasi mengelola situs web pariwisata resmi untuk mempromosikan citra destinasi mereka. Sebagai destinasi yang diharapkan dapat menghasilkan devisa dari bisnis pariwisata, Indonesia dan Malaysia memiliki situs resmi pariwisata untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan destinasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja website resmi pariwisata Indonesia dan Malaysia dalam konteks aspek visual destinasi yang ditampilkan melalui website dan selanjutnya membandingkan kinerja kedua situs web tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua situs web cenderung untuk memvisualisasikan citra destinasi yang serupa untuk target pasar mereka. Lebih jauh situs resmi pariwisata Indonesia ternyata berhasil memperoleh jumlah kunjungan dan pencarian organik yang lebih tinggi dari khalayak. Sebaliknya, situs web resmi pariwisata Malaysia berkinerja lebih baik dalam hal durasi kunjungan, jumlah halaman per kunjungan, dan bounce rate. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa situs web pariwisata resmi Indonesia cenderung menarik lebih banyak pengunjung asli yang mencari informasi spesifik dari situs web, namun mereka cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menjelajahi situs tersebut. Sebaliknya, meski memiliki jumlah kunjungan yang rendah, website resmi pariwisata Malaysia cenderung berkinerja lebih baik dalam mempertahankan pengunjungnya dalam hal waktu yang dihabiskan pengunjung untuk menelusuri situs web. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa situs web resmi pariwisata Indonesia berhasil mendapatkan kuantitas kunjungan yang baik tetapi cenderung mengabaikan kualitas pengalaman pengunjungnya. Sebaliknya, situs resmi pariwisata Malaysia cenderung memberikan kualitas pengalaman yang lebih tinggi bagi pengunjungnya. Selain itu, kesimpulan dan rekomendasi praktis lainnya juga dirumuskan
Implementasi Pariwisata Halal: Studi Terhadap Hotel Royal Homy Syariah di Yogyakarta
Pertumbuhan pariwisata syariah telah memicu pertumbuhan hotel di Indonesia. Sebagai negara yang mayoritas Muslim, permintaan akan hotel syariah mulai menggeliat, khususnya di Yogyakarta. Penelitian ini mencoba menganalisis implementasi hotel syariah pada Hotel Royal Homy Syariah di Yogyakarta. Metode yang dilakukan secara kualitatif deskriptif. Temuan dari penelitian ini adalah Hotel Royal Homy Syariah sudah menjalankan prinsip syariah dalam operasionalnya. Meski begitu pada sisi pengelolaan keuangan hotel ini masih belum sesuai dengan aturan DSN-MUI terkait dengan pedoman pariwisata halal
Digitalization of Sanja Village Vegetation Conservation Through 360° Virtual Exploration to Support Smart Eco-Tourism Development in the Tosari Area
Tosari Village is one of the tourist support villages in the Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) area and has a tourist village known as Sanja Village. Sanja Village tourism is a form of ecological conservation, which utilizes the potential of the land with the presence of various vegetation supporting the land which is arranged and this potential is used as an ecotourism area. Based on survey results, observations and interviews with Sanja Desa managers, it is clear that there are still shortcomings in packaging content and tourism branding in the current digital era. So in this case there is a need for technological innovation that is in line with tourism trends, one of which is Virtual Exploration which is able to fully explore tourist destinations virtually. The development of virtual exploration is able to build smart eco-tourism in Sanja village. The development stages in this research start from planning, preparation, implementation and reporting. Through virtual exploration of vegetation conservation, Sanja Desa is able to support the development of smart ecotourism in Tosari village. The development of virtual exploration is a form of digitalization by exploring the diversity of vegetation conservation, ecology and culture in 360°, capable of creating a tourist experience that is realistic to visit before Sanja Village. The digitalization of Sanja village ecotourism is able to create sustainable development of Tosari village
Pengaruh Promosi, Kualitas Layanan, Gaya Hidup dan Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Keputusan Menggunakan Aplikasi Gojek di Samarinda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh promosi, kualitas layanan, gaya hidup, dan persepsi kemudahan penggunaan terhadap keputusan menggunakan aplikasi Gojek di kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada seluruh masyarakat Samarinda dengan jumlah sampel sebesar 117 responden menggunakan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dengan alat analisis Statistical Product and Service Solutions versi 20. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel promosi, kualitas layanan, dan persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan aplikasi Gojek di kota Samarinda. Sedangkan variabel gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan aplikasi Gojek di kota Samarinda. Pada hasil pengujian secara simultan variabel promosi, kualitas layanan, gaya hidup, dan persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan aplikasi Gojek di kota Samarinda
ANALISA PENGGUNAAN FILTER UDARA TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA ENGINE DIESEL COMMON RAIL
Banyaknya jenis pada Filter Udara yang dapat digunakan untuk kendaraan tekandang menimbulkan pertanyaan di masyarakat, jenis filter mana yang lebih efisien untuk digunakan, dan sering kali terdapat beberapa pendapat yang mengatakan kenis filter udara tertentu dapat membuat tarikan mesin lebih ringan, bertenaga, dan sedikit irit bahan bakar tanpa perlu dilakukan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menguji kedua jenis filter Udara, dengan membandingkan konsumsi bahan bakar dan temperature engine yang dihasilkan dari hasil penggunaan filter udara racing dan filter udara standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebarapa besar perbandingan konsumsi bahan bakar dan temperature engine saat menggunakan Filter udara Racing dan standar pada Engine Commonrail Ford Ranger 2200 CC XLS 2012. Pada Pengujian ini menujukkan bahwa tidak terlalu jauh perbedaan temperature engine dan komsumsi bahan bakar yang dihasilkan dari kedua filter tersebut pada putaran engine 1000,1500,2000 RPM