OJS Universitas Andi Jemma
Not a member yet
848 research outputs found
Sort by
Penerapan Program Kenali Risiko Lingkungan Kerja (KELINGAN) sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Faktor lingkungan kerja dapat mempengaruhi kondisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pekerja. Industri sepatu merupakan sektor informal yang memiliki berbagai potensi bahaya yang dapat berisiko terhadap kondisi kesehatan pekerja. Faktor fisik lingkungan kerja yang kurang memadai seperti kondisi blower ruangan yg bentuknya kecil dan kadang tidak berfungsi, bau yang ditimbulkan dari bahan baku yang ditumpuk dan penggunaan lem kuning dan lem putih, kursi jahit yang tidak ergonomi, dan para pekerja yang masih kurang disiplin dalam menggunakan alat pelindung diri. Oleh karena itu tujuan dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membangun kesadaran pekerja akan potensi bahaya dan risiko lingkungan kerja salah satunya dengan penerapan program KELINGAN (Kenali Risiko Lingkungan Kerja) sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit akibat kerja. Kegiatan ini dimulai dari survey kelompok sasaran, edukasi kepekerja dan kader pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) dan terakhir demonstrasi penggunaan alat pelindung diri. Hasil evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner pretest dan post test menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan terkait faktor bahaya di lingkungan kerja dan Teknik pencegahan dan pengendalian risiko yakni 0.004<0.05 menggunakan uji Paired Sample T-Test. Hal ini menunjukan bahwa informas bisa di terima dan dipahami dengan baik oleh para pekerja. Harapannya kegiatan ini bisa berlanjut dengan kegiatan PkM lainny
Peningkatan Kesehatan Santri dalam Pondok Pesantren melalui Edukasi tentang Scabies
Penyakit scabies dapat ditularkan langsung (skin to skin) melalui berjabat tangan, hubungan seksual, tidur bersama. atau penularan secara tidak langsung seperti selimut, bantal, sprei, pakaian, handuk. Scabies merupakan penyakit kulit tersering yang menduduki peringkat ke 3 dari 12 penyakit kulit, namun edukasi dalam pondok pesantren masih jarang dilakukan. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah mengedukasi santri mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan hingga pencegahan scabies. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan Uji statistic Wilcoxon Signed Ranks Test dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Hasil menunjukan nilai P value sebesar 1,055x 10-7 yang berarti hasil tersebut <0,05, yang berarti H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan santri tentang penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies antara sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Simpulan dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai penyakit scabies, tanda dan gejala, cara penularan, hingga pencegahan scabies sebagai upaya untuk pencegahan terjadinya scabies di lingkungan pondok pesantren. Para santri disarankan harus selalu menjaga dan merawat kebersihan kulit. Para santri harus mandi dua kali sehari menggunakan sabun dan peralatan mandi pribadi, mengganti pakaian dua kali sehari dan menghindari bertukar pakaian dengan santri lainnya. Para santri juga harus mencuci handuk 2-3 kali seminggu, tidak menggunakannya secara bergantian dan dalam keadaan basah, serta dijemur di bawah sinar matahari setelah digunakan.Kata Kunci: Edukasi, Scabies, Pengetahuan, Pondok Pesantre
Pelatihan Pembukuan Usaha Berbasis Aplikasi bagi Pelaku Usaha UMKM di Kecamatan Pamulihan Sumedang
Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari selasa tanggal 14 Juni 2022, bertempat di Gedung Negara Jalan Prabu Geusan Ulun No. 36, Regol Wetan, Sumedang Selatan, Jawa Barat. Peserta 28 orang terdiri dari pelaku usaha UMKM. Metode pengabdian dimulai dengan survey awal, persiapan pelatihan, pelatihan pembukuan berbasis aplikasi dan evaluasi pelaksanaan pengabdian. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan bagaimana kemampuan anda dalam pembukuan usaha sebelum pelatihan dan bagaimana kemapuan anda setelah dilakukan pelatihan. Jawaban harus bentuk score angka 10- 100. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata tingkat kepuasan 4,31 dan pemahaman pembukuan meningkat dari rata-rata 41,79 sebelum pelatihan, meningkat menjadi rata-rata 77,85 setelah pelatihan pembukuan. Kegiatan selanjutnya yang dibutuhkan adalah melakukan pendampingan pembukuan.
EVOLUSI PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN MODERN
Pendidikan modern harus siap dengan berbagai dampak dari pertumbuhan teknologi dan tuntutan masyarakat global. Pengembangan perangkat pembelajaran menjadi salah satu aspek kritis dalam meningkatkan efektivitas dan relevansi pendidikan. Tulisan ini membahas signifikansi pengembangan perangkat pembelajaran dalam konteks pendidikan modern. Pengembangan perangkat pembelajaran tidak lagi hanya tentang menciptakan materi yang informatif, tetapi juga memastikan bahwa pembelajaran menjadi lebih interaktif, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan adopsi teknologi digital, perangkat pembelajaran dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, termasuk aplikasi mobile, platform pembelajaran online, dan multimedia interaktif. Keberhasilan pengembangan perangkat pembelajaran modern dapat diukur dari sejauh mana mereka memfasilitasi pembelajaran berbasis kompetensi, kreativitas, dan pemecahan masalah. Dalam kesimpulan, pengembangan perangkat pembelajaran menjadi inti dari transformasi pendidikan modern. Dengan fokus pada teknologi, kreativitas, dan kebutuhan individu, perangkat pembelajaran dapat menjadi alat yang kuat untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di era global serta mampu menciptakan masyarakat yang berpengetahuan
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH
Eektifitas penggunaan metode demonstrasi pada manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah Bontomarannu Kabupaten Gowa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Menganalisis efektivitas penggunaan metode demonstrasi, menganalisis manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode demonstrasi pada manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah Bontomarannu Kabupaten Gowa. Penelitian metode ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memberikan gambaran mendalam terhadap suatu lembaga pendidikan tertentu yang diamati. Informan dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama islam dan siswa kelas XI (37 orang) di SMA Muhammadiyah Bontomarannu Kabupaten Gowa. Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematik hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti.Adapun hasil penelitian bahwa penggunaan metode demonstrasi sangat efektif dan siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah Bontomarannu Kabupaten Gowa, untuk materi yang bersifat praktek atau peraga seperti wudhu, tayamum dan sholat jenazah. Manajemen membahas agar sesuatu dikerjakan dengan baik (bersama dengan atau oleh orang lain), dan penerapan manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menekankan indikator yang meliputi proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (membuka, pelaksanaan dan menutup), penilaian hasil pembelajaran. Guru harus benar-benar memperhitungkan waktu atau memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Adapun, faktor pendukung dalam manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah karena sekolah ini berbasis persyarikatan Muhammadiyah sehingga semua aspek kehidupan sosial di sekolah senantiasa mengacu pada Himpunan Putusan Tarjih (HPT) sebagai panduan dalam kehidupan kader Muhammadiyah dalam semua dimensi sosialnya, sedangkan faktor penghambat yaitu dukungan pendidikan dari rumah tangga kurang mendukung program pembelajaran Pendidikan Agama di sekolah, orangtua kurang kontrol terhadap aktivitas ibadah anak-anaknya
Penyuluhan Budidaya Ikan Sistem Bioflok dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan pada Pengelola Bioflok Ponpes Darul Fallaah Universitas Muhammadiyah Makassar
Tujuan dari kegiatan Pengabdian ini, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra dalam kegiatan budidaya ikan nila. Adapun permasalahan mitra yaitu masih rendahnya pengetahuan dalam budidaya bioflok dan belum tersedia pakan buatan dan mahalnya harga pakan ikan nila sehingga dalam budidaya mitra membeli dengan harga mahal sehingga menjadi penyebab penghambat proses produksi. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni melakukan penyuluhan teknik budidaya ikan sistem bioflok dan pelatihan pembuatan pakan buatan dengan menggunakan limbah sayur terfermentasi. Metode pelaksanaan kegiatan melipui koordinasi, diskusi, penyuluhan dan pelatihan serta pendampingan mtira sasaran. Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan sistem pengelolaan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok dan pendapingan pembuatan pakan ikan yaitu: 1) Pengetahuan diperoleh bahwa sebelum penyuluhan tingkat pengetahuan peserta terbanyak pada tingkat pengetahuan kurang mengetahui dengan jumlah responden 18 orang (72,00%), cukup mengetahui sebanyak 5 orang (20,00%), dan sudah paham 2 orang (8,00%). Sedangkan setelah kegiatan penyuluhan diperoleh tingkat pengetahuan yang berbeda yaitu tingkat pengetahuan responden yang sudah mengetahu 23 orang (92,00%), sisa 2 orang yang cukup paham (8,00%) dan tidak ada lagi yang kurang paham; 2) Berdasarkan hasil pre test diperoleh bahwa mitra sasaran 100% belum memiliki pengetahuan terkait cara memanfaatkan dan mengolah limbah sayur untuk dijadikan sebagai bahan baku pakan ikan, bagi mitra kegiatan ini merupakan hal yang baru yang belum pernah dilihat dan dikerjakan atau dipraktekkan. Hasil post test diperoleh tingkat pengetahuan dan keterampilan mitra sasaran mengalami peningkatan yakni terdapat 20 responden (80,00%) sangat terampil, 3 orang (12,00%), cukup terampil dan 2 orang (8,00%) kurang terampil. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan pakan ikan menggunakan limbah sayur terfermentasi berhasil
Diseminasi Tepung Mocaf Di Sungai Raya Kubu Raya
The community service entitled Dissemination of Mocaf Flour in Sungai Raya Kubu Raya was carried out with the target audience of BPP Sungai Raya workers and the members of the Haji Ali 1 farmer group in Kuala Dua village. The problems faced by the lack of knowledge and skills in post-harvest handling of cassava into mocaf and how to test the flour quality. The solution offered is the diffusion of technology for making mocaf flour as a choice in the production aspect, while for the management aspect the solution offered is a quality assurance system by training community representatives by conducting product quality tests as a result of assistance in the food design laboratory of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. The target achieved from this activity was to increase knowledge to 60% about mocaf flour and there were at least 3 participants who came from extension workers or members of the Haji Ali 1 farmer group who were skilled at making mocaf and had knowledge of the quality of mocaf at least 60%. The benefit of this community service is to increase the competitiveness of Human Resources in the Kuala Dua village and BPP Sungai Raya Kubu Raya workers
Pengelolaan Katalog Online Sebagai Media Promosi Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Instagram menjadi salah satu platform yang banyak digunakan dalam kegiatan promosi. Permasalahan utama yang dialami oleh UMKM Semir Ban Tidar Silicon dan NMAX CarWash ini adalah belum memiliki akun Instagram untuk mempromosikan produk jualannya. Sehingga, target market yang dituju belum menyebar ke seluruh Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk membantu membuatkan akun Instagram agar bisa mempromosikan produk UMKM melalui katalog online di sosial media. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ada beberapa tahap diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengawasan, dan juga tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan ini kedua UMKM sudah memiliki akun media sosial Instagram yang dilengkapi dengan postingan katalog online. Akun Instagram @semirban_silicon sudah memiliki 31 pengikut dan akun Instagram @nmax.carwash masih memiliki 6 pengikut. Analisis data untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini hanya diambil melalui insight Instagram dari akun @nmax.carwash dan @semirban_silicon. Kesimpulannya yaitu pelaku usaha UMKM sekarang sudah memiliki akun Instagram sebagai media untuk melakukan promosi dan diharapkan semoga kedepannya pelaku usaha UMKM bisa terus konsisten dalam mengunggah produk yang dijualnya di Instagram
Bimbingan Teknis Pengelolaan Wisata Mangrove berbasis Kearifan Lokal di Pulau Rupat, Riau
Pulau Rupat, terutama wilayah Kecamatan Rupat Utara di Kabupaten Bengkalis, telah ditetapkan sebagai daerah yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Riau. Dalam upaya mengembangkan ekosistem mangrove dan pantai Desa Tanjung Medang sebagai tujuan wisata, Kelompok Perempuan Pengelola Wisata (KPPW) Rupat Molek turut berpartisipasi. Namun, KPPW Rupat Molek menghadapi beberapa kendala dalam mengelola destinasi wisata ini, termasuk fakta bahwa informasi tentang destinasi wisata ini belum tersebar secara luas di platform promosi wisata online, dan belum ada pengelolaan yang efektif terkait aspek bisnis seperti penginapan, pilihan kuliner yang terbatas, dan kurangnya fasilitas rekreasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pendidikan kepada KPPW melalui teknologi Eco-edu Mangrove Tourism yang berlandaskan pada budaya Melayu lokal. Prosesnya mencakup persiapan awal, pembuatan materi promosi wisata, pelatihan dan bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini mencakup materi promosi pariwisata seperti situs web, media sosial, dan buku panduan wisata mangrove. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta merespon materi pelatihan dengan sangat positif, dan mereka memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh para pelatih. Harapannya, kegiatan ini dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal
Penggunaan Aplikasi Perizinan Si Cantik Cloud Sebagai Upaya Peningkatan Pelayanan Perizinan di Kabupaten Majene
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah mengembangkan aplikasi perizinan si cantik cloud sebagai solusi untuk mengoptimalkan perizinan di daerah. Selama ini, proses perizinan dilakukan secara manual dan harus membawa dokumen fisik ke Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sebagai tempat penyelenggara perizinan di Kabupaten Majene. Hal ini cenderung memakan waktu dan proses yang lama serta rentan terhadap kesalahan manusia. DPMPTSP juga memiliki keterbatasan sumber daya manusia (sdm) dalam bidang teknologi informasi untuk mengembangkan jenis perizinan yang akan dibutuhkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan aplikasi si cantik cloud kepada masyarakat sebagai aplikasi perizinan yang dapat digunakan di Kabupaten Majene. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini dengan memberikan sosialisasi serta pendampingan penggunaan aplikasi si cantik cloud. Setelah dilakukan sosialisasi dan pendampingan terjadi peningkatan terhadap aspek afektif dan kognitif peserta yang terlihat dari hasil pretest saat sebelum dilakukan sosialisasi 93% peserta belum mengetahui cara mengajukan perizinan melalui aplikasi si cantik cloud. Namun setelah dilakukan sosialisasi, hasil posttest menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari salah pertanyaan terkait proses pengajuan perizinan adalah 100 dari total 8 pertanyaan lain yang diajukan. Hal ini menjadi indikator peningkatan kualitas pelayanan publik pada sektor perizinan serta indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Majene secara keseluruhan