Universitas Muhammadiyah Purworejo: OJS
Not a member yet
    1258 research outputs found

    Pelatihan Otomasi Perkantoran Terkait Pencatatan Transaksi Keuangan dan Pembuatan Laporan Berbasis Mobile

    No full text
    Pengetahuan terkait teknologi informasi pada Kelompok PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di sekitar kawasan Desa Rajaiyang masih belum maksimal. Rendahnya tingkat Pendidikan yang dimiliki oleh kelompok tersebut menjadikan gap pengetahuan terkait teknologi yang dapat dimanfaatkan. Padahal sebagian besar dari mereka sudah memiliki jenis usaha rumahan. Jenis usaha apapun yang mereka jalani, membutuhkan pencatatan keuangan yang baik, hal ini bertujuan agar jumlah pengeluaran tidak lebih besar daripada jumlah penerimaan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Tim dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta ialah untuk memberikan pelatihan terkait pencatatan transaksi keuangan dan pembuatan laporan keuangan kepada masyarakat di Desa Rajaiyang. Umumnya pencatatan keuangan lebih sering menggunakan buku besar neraca keuangan, akan tetapi pada era digital saat ini bisa dipastikan hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki alat komunikasi yang canggih, minimal dapat mengakses internet. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan mitra PKK dan Kelompok Wanita Tani di Desa Rajaiyang. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini melatih peserta untuk dapat membuat pencatatan transaksi keuangan dengan menggunakan handphone agar lebih efektif. Pelatihan pencatatan transaksi keuangan dan pembuatan laporan berbasis mobile menggunakan aplikasi bernama BukuKas. Pelatihan ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu pemberian materi terkait BukuKas, mempraktikkan secara langsung pembuatan akun BukuKas, penggunaannya serta pembuatan laporannya. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ialah ibu - ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani memiliki pengetahuan terkait aplikasi dan mampu melakukan pencatatan transaksi keuangan serta pembuatan laporan keuangan melalui aplikasi BukuKas

    Perlindungan Hukum atas Data Pribadi Pengguna SIM Card Telepon Seluler

    No full text
    Era disrupsi digital telah mendorong penggunaan telepon seluler sebagai salah satu media komunikasi yang tidak terbatas jarak dan waktu. Guna menunjang efektivitas dari telepon seluler tersebut, dibutuhkan layanan dari penyelenggara jasa telekomunikasi yang mensyaratkan adanya aktivasi Subscriber Module Card (SIM card) menggunakan data pribadi. Data pribadi selanjutnya akan diproses oleh penyelenggara jasa telekomunikasi tepat setelah pengguna SIM card telepon seluler menyetujui privacy policy untuk menggunakan layanan dengan klik tombol accept. Ketentuan ini membuat urgensi perlindungan hukum atas data pribadi pengguna SIM card telepon seluler semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan hukum privacy policy yang dibuat oleh penyelenggara jasa telekomunikasi bagi pengguna SIM card telepon seluler, serta perlindungan hukumnya. Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan penelitian yuridis normatif dengan meneliti bahan pustaka atau data sekunder melalui literatur yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa privacy policy yang ditawarkan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi dengan diikuti penerimaan dari pengguna SIM card telepon seluler berkedudukan hukum sebagai kontrak baku yang mengikat para pihak. Keberadaan privacy policy di sisi lain juga dapat memberikan perlindungan hukum secara preventif agar pelanggaran data pribadi tidak terjadi. Adapun perlindungan hukum secara represif juga diperlukan apabila penyelenggara jasa telekomunikasi melakukan kelalaian yang menyebabkan kegagalan perlindungan data pribadi dengan alasan force majeure. Dalam hal terjadi kerugian, pengguna SIM card telepon seluler berhak menuntut dan penyelenggara jasa telekomunikasi juga wajib bertanggung jawab untuk mengganti kerugian

    Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Metode Konvensional Dengan Metode Building Information Modeling (BIM) (Studi Kasus Gedung 3 Lantai Di Yogyakarta)

    No full text
    Seiring dengan perkembangan zaman, industri di bidang infrastruktur berkembang sangatlah cepat dan pesat, hal itu juga dibarengi dengan kemajuan teknologi yang semakin maju dan berkembang, akibatnya menuntut para penyedia jasa konstruksi untuk memanfaatkan kemajuan teknologi agar perkerjaan kontstruksi bisa lebih tepat, cepat, efektif, efisien dan akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari perbandingan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan metode Konvensional dengan metode Building Information Modelling (BIM). Hasil yang di dapat dari perbandingan volume beton dan tulangan metode Building Information Modelling (BIM) lebih rendah dari metode Konvensional dengan selisih volume beton dan tulangan yaitu berturut – turut 13,91 m3 dan 3.107,98 kg, dengan persentase perbandingan volume beton 4% dan volume tulangan 3%. Perbandingan biaya kebutuhan beton dan kebutuhan tulangan metode Building Information Modelling (BIM) lebih rendah dari metode Konvensional dengan selisih biaya kebutuhan beton dan tulangan yaitu berturut – turut Rp 14.320.282,04 dan Rp 36.537.806,58, dengan persentase perbandingan biaya beton 4% dan biaya tulangan 3%.  Perbandingan Rencana Anggaran Biaya (RAB) total perhitungan menggunakan metode Building Information Modelling (BIM) lebih rendah dari metode Konvensional dengan selisih yaitu Rp 50.858.088,63 (Lima Puluh Juta Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Delapan Puluh Delapan Koma Enam Puluh Tiga Rupiah) atau selisih 3%

    Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Tata Rias Wajah Pesta Untuk Remaja Putri

    No full text
    Tata rias wajah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan khususnya bagi kaum hawa.  Tata rias ini mereka gunakan pada saat aktivitas sehari-hari, pesta maupun acara-acara khusus seperti pentas seni, fashion show, dan lain-lain. Karakteristik tata rias harus disesuaikan dengan acara, usia dan kesempatan. Permasalahannya adalah banyak remaja putri yang melakukan tata rias tidak sesuai dengan usianya sehingga membuat mereka tampak lebih dewasa. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai teknik merias wajah pesta untuk remaja putri. Dari hasil pra survey yang dilaksanakan, mereka tidak tahu tata rias yang tepat untuk remaja putri khususnya pada saat kegiatan pentas seni, sehingga hasil riasannya membuat mereka tampak lebih dewasa dari usia sesungguhnya. Kegiatan pengabdian ini akan mengedukasi bentuk tata rias wajah yang cocok untuk usia remaja. Kegiatan ini dilaksankan Panti Asuhan “Darul Hadlonah” Jl. Kepodang Raya, Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Pada kegiatan ini, peserta pengabdian dilatih untuk melakukan tata rias wajah pesta yang sesuai dengan usia remaja. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama dua kali. Dari kegiatan ini, peserta mampu menerapkan tata rias pesta untuk usia remaja dan tidak menutup kemungkinan keahlian ini bisa mereka kembangkan untuk berwirausaha dibidang tata rias

    Edukasi Energi Terbarukan Melalui Pemanfaatan Lampu Bertenaga Surya di Masjid Miftahul Huda Pranan Banjaroya Kalibawang

    No full text
    Minimnya wawasan tentang energi terbarukan di kalangan masyarakat menyebabkan ketergantungan terhadap sumber listrik dari PLN. Secara umum dampaknya adalah biaya operasional yang akan meningkat seiring bertambahnya beban listrik yang digunakan.  Kondisi perekonomian yang melemah pasca wabah Covid-19 mendorong perilaku positif penghematan biaya listrik dalam segala hal. Sisi negatifnya adalah menyebabkan hal penting seperti penerangan jalan mulai kurang diperhatikan. Permasalahan inilah yang dihadapi warga padukuhan Pranan kalurahan Banjaroya khususnya lingkungan Masjid Miftahul Huda. Aktifitas kegiatan keagamaan di malam hari oleh para orang tua termasuk lansia menuntut mereka untuk menghadapi kondisi lingkungan dan akses jalan yang minim fasilitas lampu penerangan. Oleh karena itu tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan solusi dan edukasi untuk pemanfaatan energi terbarukan sebagai upaya efisiensi energi. Lampu penerangan bertenaga surya dipilih sebagai solusi karena sumber energi didapatkan gratis dari alam, tidak beresiko sengatan listrik, dan tidak perlu jaringan kabel sehingga mudah dan aman untuk lokasi sasaran. Edukasi diberikan melalui diskusi dengan tokoh masyarakat dan pengurus masjid mengenai lampu bertenaga surya. Hasil kegiatan ini adalah terpasanganya unit penerangan di lingkungan masjid dengan daya 200 Watt, sehingga kualitas penerangan sangat baik. Masyarakat secara inisiatif bersama-sama mengkondisikan lokasi dan mampu merakit pemasangan lampu tersebut. Untuk hasil optimal kedepan perlu diperhatikan agar lokasi pemasangan lampu bertenaga surya mendapatkan akses sinar matahari secara maksimal

    Memahami Kiat Menulis Toni Morrison: Bahasa Inggris untuk Para Penulis dan Calon Penulis di Lingkungan Pengurus Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Purworejo

    No full text
    Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk membantu para penulis muda yang tergabung dalam Literasi Dinar. Kegiatan yang difasilitasi oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Purworejo ini mengambil topik belajar bahasa Inggris untuk penulis. Untuk mencapai tujuan tersebut metode pembelajaran ditempuh dengan workshop. Sasaran Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah para penulis muda yang tergabung dalam organisasi Literasi Dinar, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Purworejo, dengan jumlah peserta 49 orang. Permasalahan diselesaikan dalam tiga (3) tahapan kegiatan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan yang dilakukan adalah menganalisa masalah dan kebutuhan penulis muda yaitu masalah pemanfaatan literatur berbahasa Inggris mengenai penulisan.  Tahap kedua, yaitu pelaksanaan. Tahap ini dibagi menjadi beberapa sesi, meliputi pembukaan, penyampaian materi tentang bahasa Inggris untuk penulis dan literasi digital. Tahap ketiga adalah evaluasi, yang dilaksanakan dengan meminta umpan balik dari peserta melalui tanya-jawab berkenaan dengan pemahaman materi.  Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut: a) berdasarkan hasil umpan balik dari peserta, didapatkan informasi bahwa kegiatan ini relevan untuk meningkatkan keterampilan menulis bagi para penulis muda terutama mengenai pemanfaatan literatur berbahasa Inggris, dan b) peserta menyatakan mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang perlunya penguasaan bahasa Inggris bagi penulis

    Pengaruh Penambahan Semen Portland dan Abu Sekam Padi terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung

    No full text
    Tanah di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo didominasi oleh tanah lempung yang merupakan tanah dengan daya dukung yang rendah dan memiliki sifat kembang susut yang tinggi, sehingga tanah lempung mudah mengalami pengembangan dan penyusutan. Dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk memperbaiki sifat tanah tersebut. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat tanah tersebut yaitu dengan meningkatkan nilai kepadatan dan nilai CBR tanah tersebut agar daya dukung tanah tersebut semakin tinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan benda uji berupa tanah asli, tanah asli dengan semen portland 5% dan abu sekam padi dengan variasi kadar 3%, 5%, 7%, dan 9%. Pengujian yang digunakan pada penelitian ini yakni uji sifat fisik tanah dan uji sifat mekanik tanah. Hasil dari uji sifat fisik tanah yaitu nilai kadar air tanah asli 50,17%, berat jenis tanah asli (Gs) 2,64 gr/cm3, batas cair (LL) 53,35%, indeks plastisitas (PI) 15,96%, dan batas susut 30,24%. Pada pengujian sifat mekanik tanah dilakukan dengan uji pemadatan dengan modified proctor dan uji CBR tanpa rendaman (unsoaked). Hasil pengujian pemadatan diperoleh kepadatan kering maksimum (ρdmax) tanah asli sebesar 1,3 gr/cm3 dan kadar air optimum (OMC) 31,5%, dan nilai kepadatan kering maksimum (ρdmax) terbesar terjadi pada variasi abu sekam padi 5% yaitu 1,37 gr/cm3 dengan kadar air optimum (OMC) 33,92%. Pada pengujian CBR diperoleh nilai CBR rencana (CBRRenc) tanah asli yaitu 19,37% dan untuk abu sekam padi 3%, 5%, 7%, dan 9% diperoleh nilai CBR rencana (CBRRenc) sebesar 24,49%, 35,3%, 30,81%, dan 24,23%. Nilai CBR rencana terbesar terjadi pada penambahan abu sekam padi 5% yaitu 35,3%, mengalami kenaikan 82,24% dari nilai CBR rencana tanah asli. Dari nilai CBR rencana tersebut maka diperoleh nilai DDT untuk tanah asli yaitu 7,23 dan untuk variasi abu sekam padi 3%, 5%, 7%, dan 9% yaitu 7,67. 8,36, 8,1, dan 7,65. Nilai DDT terbesar terdapat pada variasi abu sekam padi 5% yaitu 8,36. Dari hasil pengujian sifat mekanik tanah menunjukkan bahwa dengan penambahan semen portland dan abu sekam padi dapat meningkatkan kuat dukung tanah lempung

    Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pati Jahe Merah Sebagai Filler dalam Pembuatan Permen Jahe di KWT Srikandi

    No full text
    Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi merupakan KWT yang mengolah produk jahe merah instan. Dalam pengolahan jahe merah instan tersebut dihasilkan limpah pati jahe sekitar 7,7% b/b. selama ini pati jahe hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan untuk memberikan pengetahuan mengenai pemanfaatan pati jahe menjadi berbagai produk olahan pangan. Selain itu produk yang dihasilkan oleh KWT ini baru satu jenis produk yaitu jahe merah instan, oleh karena itu juga perlu dilakukan inovasi produk olahan jahe menjadi permen jahe. Pati jahe dapat dimanfaatkan sebagai filler dalam pembuatan permen jahe. Kegiatan pengabdian masysarakat dilakukan melalui metode ceramah, praktek pembuatan dan penilaian produk serta diskusi. Setelah dilakukan pelatihan pemanfaatan limbah pati jahe terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan mengenai pemanfaatan pati jahe sebagai filler dalam pembuatan permen jahe. Sebagian besar peserta sudah mengetahui bahwa pati jahe dapat diolah menjadi berbagai produk pangan. Setelah dilakukan pelatihan pembuatan permen jahe, peserta lebih menyukai permen jahe yang bertekstur lebih kenyal yang dibuat dari ekstrak jahe 50 gram dengan perbandingan gula pasir dan gula cair 100:50 (v/v) dengan penambahan pati 10 gram dengan rata-rata skor kesukaan 4,21 (suka),  sebesar 80% peserta yakin dapat membuat permen jahe sendiri

    Pendampingan Pemetaan Partisipatif Sekolah Siaga Bencana

    No full text
    Salah satu strategi dalam pengurangan risiko bencana adalah dengan peningkatan pemahaman dan kapasitas individu maupun masyarakat terhadap bencana. Lembaga pendidikan sebagai salah satu ruang publik dituntut harus mampu mengelola risiko bencana sesuai dengan ancaman yang ada di wilayah sekitarnya. Melalui penerapan pendidikan sekolah siaga bencana maka secara tidak langsung melatih guru dan sisiwa dalam mitigasi bencana di sekolah mereka. Tujuan utama dalam pengabdian ini adalah agar warga sekolah memiliki ketahanan dan ketangguhan dalam menghadapi bencana melalui sekolah siaga bencana. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pendampingan. Pelaksanaan kegiatan Participatory Mapping dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis. Tahap persiapan merupakan tahapan pengumpulan data primer. Pengumpulan data primer untuk penyusunan peta-peta dasar. Tahap pelaksanaan merupakan tahap peserta kegiatan melakukan pelatihan untuk membuat peta denah sekolah. Tahap analisis merupakan tahap akhir kegiatan dengan menjelaskan dan mendiskripsikan peta denah sekolah. Hasil dari refeksi, observasi, serta inventarisasi dari kelompok kemudian dideskripsikan dan divisualisasikan dengan pembuatan denah peta lingkungan sekolah. Proses pemetaan lingkungan denah sekolah dilakukan secara partisipatif, terutama untuk menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai salah satu sarana bagi mitra yaitu sekolah dalam rencana tanggap darurat bencana. Pelibatan seluruh komunitas sekolah sangat penting terhadap literasi kebencanaan. Kegiatan ini telah menumbuhkan peningkatan pemahaman komunitas sekolah dalam kebencanaan khususnya di sekolah rawan bencana

    Protection of Globally Renowned Brands Which Not Registered in Indonesia

    No full text
    The protection arrangements for unregistered globally well-known brands are not explained in detail regarding their protection from passing off in Indonesia. This study aims to analyze how the protection of well-known marks that have not been registered in Indonesia and to prove that internationally registered marks that have not been registered in Indonesia must still be protected in Indonesia. This research is legal research that uses normative juridical research methods by emphasizing argumentation and uncovering meaning by interpreting existing laws and regulations based on the legal system relating to trademark protection. The results of the research show that Article 83 (2) of Law No. 20 of 2016 concerning Trademarks and Geographical Indications (hereinafter referred to as the MIG Law) does not protect brand indications other than the indications regulated in Article 1 paragraph (1) of the MIG Law. Furthermore, with the argument that a lawsuit can only be filed after the lawsuit for cancellation has started indicates that Article 83 (2) only covers violations of the transfer of well-known marks that are not registered through third-party registration. Meanwhile, the violation of passing off by using an unregistered name without legal rights is not covered in this article. In addition, the enactment of Article 83 (2) does not fully accommodate passing off lawsuits in Indonesia

    1,183

    full texts

    1,258

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Universitas Muhammadiyah Purworejo: OJS is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇