Direktori Jurnal Elektronik Universitas Imelda Medan
Not a member yet
    1014 research outputs found

    SUMBER INFORMASI PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PELAYANAN TUBERCULOSIS DI FASILITAS KESEHATAN PRIMER SWASTA KLINIK PRATAMA

    Get PDF
    Tuberculosis (TB) is one of the biggest global health problems after HIV (Human Immunodeficiency Virus). Tuberculosis is caused by Mycobacterium Tuberculosis and spreads through breathing. The aim of this research is to determine the source of information for health workers in private primary health facilities (Klinik Pratama) in the working area of ??the Terjun Community Health Center, Paya Pasir Village, Medan City. The research method used is a qualitative descriptive research type. The location of this research was carried out at the Pratama Clinic in the Working Area of ??the Terjun Community Health Center, Paya Pasir Village, Medan City. This research was carried out from March to August 2023. The number of participants in this research was 8 health workers who worked at the Pratama clinic. Research data was collected through in-depth interviews with participants and analyzed thematically. The research results consist of 3 themes, namely: 1 (sources of information for health workers in providing Tuberculosis services), 2 (Level of knowledge of health workers regarding tuberculosis services), 3 (Selection of health workers who receive Tuberculosis training). The conclusions from this research are: 1. Health workers at the Pratama Clinic get more information sources from the internet and posters. 2. The level of knowledge of health workers regarding the signs and symptoms of TB is sufficient, but the TB service facilities at the Pratama clinic are not yet satisfactory. 3. The health service visited the clinic but not all health workers took part in tuberculosis training, only those in the tuberculosis program took part (PIC TBC).Tuberculosis (TBC) merupakan salah satu masalah kesehatan Global terbesar setelah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Tuberculosis disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan menyebar melalui pernapasan,. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sumber Informasi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Primer Swasta (Klinik Pratama) Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kelurahan Paya Pasir Kota Medan. Metode Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penlitian ini dilaksakan di Klinik Pratama Wilayah Kerja Puskesmas Terjun Kelurahan Paya Pasir Kota Medan. Waktu  penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret hingga bulan Agustus 2023. Jumlah Partisipan dalam penelitian ini adalah 8 orang tenaga kesehatan yang bekerja di klinik pratama. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada pasrtisipan dan dianalisa secara tematik. Hasil penelitian terdiri dari 3 tema yaitu : 1 (sumber informasitenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan Tuberculosis), 2 (Tingkat pengetahuan tenaga kesehatan tentang pelayanan tuberculosis), 3 (Pemilihan tenaga kesehatan yang mendapatkan pelatihan Tuberculosis). Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. tenaga kesehatan di klinik pratama lebih banyak mendapatkan sumber informasi dari internet, dan poster. 2.Tingkat pengetahuan tenaga kesehatan tentang tanda dan gejala TBC sudah cukup akan tetapi fasilitas pelayanan TBC di klinik pratama belum memuaskan . 3. Dinas kesehatan mengunjungi klinik namun tidak semua tenaga kesehatan  mengikuti pelatihan tuberculosis hanya yang megang program tuberculosis yang ikut (PIC TBC

    Implementasi Standar Interoperabilitas HL7-FHIR Pada Pertukaran Rekam Kesehatan Elektronik di Puskesmas

    Get PDF
    Background: The electronic system used in the implementation of the Electronic Health Record (RKE) must have compatibility and/or interoperability capabilities. In RKE interoperability in Health Facilities must use a health data interoperability service platform managed by the Ministry of Health, namely Health Level Seven International-Fast Healthcare Interoperability Resources (HL7-FHIR). The use of the HL7-FHIR is an example of Apple connecting the Apple Health App to the RKE and Apple Watch. The biggest interoperability challenges of RKE are information stored in different databases which have different formats and data types that are not compatible with each other, making it difficult for different systems to interpret correctly, and there is no interoperability platform. This research was conducted with the aim of analyzing the application of HL7-FHIR on RKE interoperability at SIMPUS so that it is expected to facilitate the implementation of interoperability between health service information systems in Indonesia. Method: This type of research is descriptive qualitative with an action research design. Data collection was carried out using interviews and FGDs with 3 members of the Development Team, as well as document studies. Results: FHIR Resources used as needed in this study were 8 resources and 97 data elements. However, it requires the addition of 16% data elements in the HL7-FHIR data elements. Conclusion: In general, the HL7-FHIR standard can represent the RKE model for interoperability on SIMPUS.Latar belakang: Sistem elektronik yang digunakan dalam penyelenggaraan Rekam Kesehatan Elektronik (RKE) harus memiliki kemampuan kompatibilitas dan/atau interoperabilitas. Dalam interoperabilitas RKE pada Fasilitas Kesehatan harus menggunakan platform layanan interoperabilitas data kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan yaitu Health Level Seven International-Fast Healthcare Interoperability Resources (HL7-FHIR). Penggunaan HL7-FHIR salah satu contohnya pada Apple yang menghubungkan Apple Health App ke RKE dan Apple Watch. Tantangan interoperabilitas RKE terbesar adalah informasi yang disimpan dalam basis data yang berbeda serta memiliki berbagai format dan tipe data yang tidak kompatibel satu sama lain, sehingga mempersulit sistem yang berbeda untuk menginterpretasikan dengan benar, selain itu tidak adanya platform interoperabilitas. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis penerapan HL7- FHIR pada interoperabilitas RKE pada SIMPUS sehingga diharapkan dapat mempermudah implementasi interoperabilitas antara sistem informasi pelayanan kesehatan di Indonesia. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif dengan desain action research. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan  FGD ke 3 orang Tim Pengembang, serta studi dokumen. Hasil: FHIR Resources yang digunakan sesuai kebutuhan pada penelitian ini sebanyak 8 Resource, dan 97 elemen data. Namun, memerlukan penambahan data elemen pada HL7-FHIR sebesar 16% elemen data. Kesimpulan: Secara umum, standar HL7-FHIR dapat merepresentasikan model RKE untuk interoperabilitas pada SIMPUS

    KESIAPAN FASILITAS KESEHATAN PRIMER SWASTA KLINIK PRATAMA DALAM PELAYANAN TBC

    Get PDF
     Tuberculosis (TB) is a type of infectious disease which is one of the ten main causes of world health problems because it has negative impacts including death. The aim of this research is to find out how prepared the private primary health facility Pratama Clinic is for TB services. The research method used is descriptive qualitative research. The location of this research was carried out at four Pratama Clinics in the working area of the Terjun Community Health Center, Paya Pasir Village, Medan City. This research was carried out from March to August 2023. The number of participants in this research were 8 health workers who worked at the Pratama Clinic. Research data was collected through in-depth interviews with participants and analyzed thematically. The research results consist of 5 (five) themes, namely: (1) tuberculosis examinations have been carried out, but sputum examinations are still carried out at community health centers, (2) examination results take a long time due to the lack of equipment, (3) tuberculosis training is only attended by personnel certain health conditions and (4) patients do not return to the clinic to get tuberculosis results because the patient's understanding of tuberculosis is still lacking. The conclusion of this research is that the Pratama clinic is ready to treat TB patients and the clinic only provides pots for suspected sputum from patients, the limited sputum examination tools mean that you have to wait for the results within two to three days, the Pratama clinic has already attended training but those who do training only certain people and patient understanding about tuberculosis is still lacking.Tuberculosis (TBC) merupakan jenis penyakit menular yang menjadi salah satu dari sepuluh penyebab utama masalah kesehatan dunia karena memiliki dampak buruk hingga pada kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan primer swasta Klinik Pratama dalam pelayanan TBC. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada empat Klinik Pratama yang berada di wilayah kerja Puskesmas Terjun Kelurahan Paya Pasir Kota Medan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Agustus 2023. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 8 orang tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik Pratama. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada partisipan dan dianalisa secara tematik. Hasil penelitian terdiri dari 5 (lima) tema yaitu : (1) pemeriksaan tuberculosis telah dilakukan, akan tetapi pemeriksaan sputumnya masih dikakukan di puskesmas, (2) lamanya hasil pemeriksaan disebabkan karena jumlah alat yang kurang, (3) pelatihan tuberculosis hanya diikuti oleh tenaga kesehatan tertentu dan (4) pasien tidak kembali ke klinik untuk mendapatkan hasil tuberculosis karena pemahaman pasien tentang tuberculosis masih kurang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah klinik pratama sudah siap dalam menangani pasien TBC dan di klinik hanya meyediakan pot untuk sputum terduga pasien, alat pemeriksaan sputum yang terbatas menyebabkan harus menunggu hasilnya dalam waktu dua sampai tiga hari, klinik pratama sudah pernah mengikuti pelatihan  akan tetapi yang mengikuti pelatihan hanya orang tertentu saja dan pemahaman pasien tentang tuberculosis masih kurang

    REVIEW ARTIKEL PENGARUH VARIASI KOSOLVEN TERHADAP STABILITAS SIRUP PARACETAMOL

    Get PDF
    The syrup is made with the aim of increasing patient acceptance in taking medicine because it is convenient and practical when consumed. Paracetamol is classified as a drug that is rather difficult to dissolve in water with a water solubility of 1: 70 so that in the formulation of syrups it is necessary to assist the dissolution process with several methods such as cosolvention and the addition of surfactants. This review article aims to analyze the studies that have been conducted related to the effect of cosolvent variations on the stability of paracetamol syrup preparation formulations. Several tests were conducted to evaluate the preparation of paracetamol syrup, namely organoleptic test, content determination test, pH test, viscosity test, and specific gravity test. Data was obtained from relevant literature sources such as Google Scholar, ResearchgateNet and Science direct and obtained 10 journals that met the criteria. The use of different cosolvents in syrup will produce different physical values. Paracetamol syrup with PEG 400 and glycerin cosolvents had greater viscosity than paracetamol syrup with propylene glycol and Ryoto sugar ester cosolvents. Paracetamol syrup with PEG 400 and glycerin cosolvents had a greater specific gravity than paracetamol syrup with propylene glycol cosolvents and Ryoto sugar ester surfactant. Based on the results of a review of 10 journal articles, it appears that the use of different cosolvents in paracetamol syrup preparations can modify the preparation and affect the level of stability of the resulting syrup preparation

    PEMBERIAN INFORMED CONSENT KHITANAN MASAL AL KHITAN MADINAH BANJARMASIN

    Get PDF
    Informed Consent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) merupakan tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum (berarti "memutar") dan caedere (berarti "memotong"). Massal merupakan mengikutsertakan atau melibatkan orang banyak dalam suatu kegiatan sepertinikah, khitanan dan sebagainya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menginformasikan pentingnya Informed Consent. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Al-Khitan Madinah Banjarmasin, dengan sasaran Petugas Kesehatan Al-Khitan Madinah Banjarmasin. Diskusi terarah selama 30 menit. Pemberian Informed Consent di Al-Khitan Madinah Banjarmasin sangat diperlukan karena dapat memberi perlindungan pasien terhadap tindakan petugas kesehatan Al- Khitan Madinah Banjarmasin yang tidak sebenarnya tidak diperlukan dan memberi perlindungan hukum kepada petugas kesehatan Al- Khitan Madinah Banjarmasin terhadap suatu kegagalan

    Audit Kode Klinis Pasien Rawat Inap Jaminanan BPJS Kesehatan Di Rumah Sakit Tipe C Dan D Wilayah DIY

    Get PDF
    The quality of diagnosis codes is an important part of the hospital management level. The impact of a lack of quality diagnosis codes is the potential to reduce hospital income. A clinical coding audit needs to be conducted to review and analyze discovered errors and attempt to trace their source. The purpose of this research is to audit the code. The research approach was carried out through a quantitative descriptive approach. The research population was inpatient medical records of BPJS Health patients. Sample calculations use Slovin, with a margin of error of 10%. In this study, the clinical coding audit involved 3 coders in each hospital, coding experts from senior practitioners from Type B Hospitals and experts from academics. The results of the clinical code audit showed that the timeliness aspect was 100%, accuracy was 92.5%, completeness was 91.0%, relevance, and legitimacy were 87.5% each, while the lowest was in the reliability aspect at 80.0%. The results of the legibility aspect are in line with the results of relevance. This shows that determining clinical codes for case mix purposes must be supported by complete documentation of the patient's medical records.Kualitas kode diagnosis merupakan bagian penting dari tingkat manajemen rumah sakit. Dampak dari kurangnya kualitas kode diagnosis berpotensi menurunkan pendapatan rumah sakit. Audit pengkodean klinis perlu dilakukan untuk meninjau dan menganalisis kesalahan yang ditemukan dan berupaya menelusuri sumbernya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaudit kode. Pendekatan penelitian dilakukan melalui pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah rekam medis rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Contoh perhitungannya menggunakan Slovin, dengan margin of error 10%. Pada penelitian ini, audit coding klinis melibatkan 3 orang coder di masing-masing rumah sakit, yaitu ahli coding dari praktisi senior dari Rumah Sakit Tipe B dan ahli dari kalangan akademisi. Hasil audit kode klinis menunjukkan aspek ketepatan waktu sebesar 100%, akurasi sebesar 92,5%, kelengkapan sebesar 91,0%, relevansi, dan legitimasi masing-masing sebesar 87,5%, sedangkan yang terendah pada aspek reliabilitas sebesar 80,0%. Hasil dari aspek keterbacaan sejalan dengan hasil relevansi. Hal ini menunjukkan bahwa penentuan kode klinis untuk keperluan case mix harus didukung dengan dokumentasi rekam medis pasien yang lengkap

    DETERMINAN FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI PERDARAHAN POST PARTUM DI WILAYAH MAKASSAR

    Get PDF
    Secara global, perdarahan post partum adalah salah satu penyebab utama kematian ibu. Di negara berkembang, ini menyumbang lebih dari 30% dari semua kematian ibu. Penilaian faktor risiko perdarahan post partum harus dilakukan selama periode antenatal, intrapartum dan post partum untuk pencegahan tepat waktu morbiditas dan mortalitas ibu terkait dengan perdarahan post partum. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan faktor risiko yang mempengaruhi anemia Terhadap perdarahan post partum. Metode Penelitian menggunakan desain case control study dengan menggunakan pendekatan retrospectif. Populasi dalam penelitian ibu post partum dan sampel adalah ibuyang mengalami perdarahan post partum, Teknik pengambilan sampel secara total sampling dengan jumlah sampel 77 kasus dan 77 kontrol sehingga total sampel 154 responden. Uji statistic dengn Odds Ratio dan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perdarahan post Partum lebih banyak ditemukan pada kelompok kasus dengan anemia 67 (87,0%) dibandingkan pada kelompok kontrol 51 (66,2%). menunjukkan bahwa dari 121 (78,57%) orang yang mempunyai risiko anemia, responden yang mengalami perdarahan lebih banyak pada kelompok kasus sebanyak 70 responden, di bandingkan kelompok kontrol yaitu 51 orang (37,5%). Berdasarkan hasil uji statistic odds Ratio dengan nilai 5,09 dengan Tingkat kepercayaan (CI) 0,05 dan Lower limit =2.054 dan upper limit =12,656, oleh karena itu ibu hamil yang anemia berisiko 5,09 kali lebih besar mengalami perdarahan post partum jika di bandingkan dengan ibu hamil yang tidak anemia, sedangkan dalam uji statistic Mann Whitney dengan nila p 0,000, berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kasus dan kelompok control. Dapat di simpulkan bahwa anemia merupakan faktor risiko terhadap perdarahan post partum

    PENATALAKSANAAN ASUHAN PADA IBU POSTPARTUM BLUES DI KLINIK MANDA MEDAN

    Get PDF
    Postpartum blues Approximately 70-80% of post-partum  mothers experience mood or feeling disorders, in general this condition is still considered normal, is felt from 2-3 days after giving birth and normally disappears after 2 weeks postpartum. This study provides comprehensive midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL, neonates and family planning using a midwifery management approach to Ny. “D” with the case of the ASI Dam. Care in this study with observation and evaluation. The subject of this care is Mrs. “D” with POSTPARTUM BLUES at Manda Clinic. This research activity is about the handling of POSTPARTUM BLUES in postpartum mothers. The study conducted observations and evaluations of mothers on a regular basis. Observations and evaluations were carried out not only assessing but knowing and assessing the conditions and support for mothers. Husbands and parents are also needed to support mothers. This research was conducted at the Manda Clinic.Factors that cause the appearance of signs and symptoms of the postpartum blues. The results showed that age and parity were not always the triggering factors for postpartum blues symptoms, the causes of postpartum blues were worrying about the baby, maternal fatigue factor, comments from people around about the mother, husband's support and presence, adaptation to the baby's presence

    PREVALENSI PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MASYARAKAT DI PUSKESMAS GUNUNG TINGGI TAHUN 2023

    Get PDF
    Acute respiratory infection or what is often called ISP is inflammation of the respiratory tract caused by bacteria that can be transmitted through air or droplets which is influenced by several factors including behavioral factors such as indoor smoking habits, the use of firewood for cooking and a lack of environmental awareness. Clean and healthy, inadequate ventilation and also insufficient lighting. Bad behavior can increase the spread of viruses and bacteria that can cause ARI.This study aims to determine the behavior of community ARI prevention at the Gunung Tinggi Health Center 2023. This study uses a descriptive research type with a cross sectional approach. The population in this study are people suffering from ARI at the Gunung Tinggi Health Center, totaling 2211 people. The sampling technique is purposive sampling, amounting to 92 respondents. The instrument used is a questionnaire with 34 statements of ARI prevention behavior. Based on the results of the study, it is found that the behavior of preventing ARI in the community as a whole showed 58.7% have poor behavior. The results show that the knowledge domain of ARI prevention is 56.5% good, the ARI prevention attitude domain is 60.9% poor, and the ARI prevention action domain is 76.1% poor. It is hoped that the community can raise self-awareness of the importance of health through the prevention of ARI in attitudes and actions such as banning smoking indoors, improving a clean and healthy environment.Infeksi saluran pernafasan akut atau yang sering disebut  dengan ispa merupakan peradangan  saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri yang dapat ditularkan melalui udara atau droplet yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor perilaku seperti kebiasaan merokok didalam ruangan, penggunaan kayu bakar untuk memasak serta kurangnya kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat ,ventilasi yang kurang memadai dan juga pencahayaan yang kurang. Perilaku yang kurang baik  dapat meningkatkan penyebaran virus serta bakteri yang dapat menyebabkan ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui perilaku pencegahan ISPA masyarakat di Puskesmas Gunung Tinggi Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menderita ISPA di Puskesmas Gunung Tinggi berjumlah 2211 orang dengan kriteria inklusi masyarakat yang terdiagnosa ISPA berobat ke puskesmas gunung tinggi dan bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel  purposive sampling berjumlah 92 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 34 pernyataan perilaku pencegahan ISPA. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perilaku pencegahan ISPA masyarakat secara keseluruhan menunjukkan 58, 7% sebanyak 54 responden dan kategori baik sebanyak 38 responden (41,3%) dengan domain pengetahuan pencegahan ISPA sebanyak 56,5 % baik, domain sikap pencegahan ISPA  menunjukkan 60,9% kurang, dan domain tindakan pencegahan ISPA menunjukkan 76,1% kurang. Diharapkan masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya kesehatan melalui  pencegahan ISPA dalam sikap dan juga tindakan seperti melarang keluarga merokok didalam ruangan, meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat. Bagi peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan tentang upaya peningkatan sikap dan tindakan masyarakat dalam mencegah ISPA dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat

    SOSIALISASI KESESUAIAN PELAYANAN REKAM MEDIS DENGAN STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS TAHUN 2023 DI PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN

    Get PDF
    Akreditasi merupakan salah satu bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Implementasinya dilaksanakan sesuai dengan Permenkes RI No. 34/2022 yang menyebutkan bahwa akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan puskesmas, klinik, Labkes, unit transfusi darah, praktik mandiri dokter, dan praktik mandiri dokter gigi setelah dilakukan penilaian (Permenkes RI, 2022). Hasil akhir yang diharapkan dari pelaksanaan akreditasi yaitu untuk menjamin pelayanan kesehatan berkualitas. Adapun standar akreditasi yang terbaru sesuai dengan Kepmenkes RI No. HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Pemenuhan Standar Akreditasi Puskesmas (Kepmenkes RI, 2023).Data yang diperoleh mayoritas puskesmas masih menggunakan Standar Akreditasi SIAP 2019. Tujuan pengabdian melaksanakan sosialisasi perubahan standar akreditasi dan menganalisa kembali kesesuaian pelayanan rekam medis dengan standar Akreditasi terbaru.Kegiatan pengabdian dilakukan dengan mensosialisasikan Standar Akreditasi Puskesmas terbaru. Sosialisasi diberikan kepada staf rekam medis dan petugas administrasi yang berperan dalam pelayanan rekam medis serta pengunjung yang dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode presentasi materi dan tanya jawab. Peserta sosialisasi adalah petugas rekam medis dan petugas administrasi 7 orang dan pengunjung sebanyak 11 orang. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemaparan materi, analisis kesesuaian pelayanan rekam medis, sosialisasi kembali SOP yang ada untuk memenuhi elemen penilaian akreditasi dan memberikan masukan untuk pembaharuan SOP. Hasil pelaksanaan kegiatan ini diharapkan meningkatnya pengetahuan petugas puskesmas tentang pentingnya akreditasi dalam peningkatan mutu puskesmas serta regulasi dan sarana prasarana yang diperlukan dalam pemenuhan standar tersebut. Kegiatan ini terlaksana dengan baik karena dukungan dari semua tim pelaksana, Kepala Puskemas dan seluruh petugas puskesmas khususnya pegawai rekam medis Puskesmas Pasar Merah Medan

    987

    full texts

    1,014

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Direktori Jurnal Elektronik Universitas Imelda Medan is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇