E-Journal Poltekkes Kemenkes Makassar
Not a member yet
1145 research outputs found
Sort by
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TENTANG PENGARUH MAKANAN JAJANAN TERHADAP KARIES GIGI DI SD NEGERI BONTORAMBA 1 TAMALANREA
Masalah utama dalam rongga mulut anak sampai saat ini adalah penyakit karies gigi.Telah banyak usaha yang telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi penyakit karies. Anak usia sekolah khususnya anak sekolah dasar adalah satu kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran Tingkat pengetahuan anak tentang pengaruh makanan jajanan terhadap karies gigi SDN Bontoramba 1 Tamalanrea. Jenispenelitian yang digunakan adalah deskriptif,Sampel adalah semua murid kelas IV dan V dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 53 orang. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tingkat pengetahuan siswa di SD Negeri Bontoramba 1 Tamalanrea pengetahuan tentang pengaruh makanan jajanan termasuk dalam kategori sangat rendah yaitu (58,6%). Sedangkan dalam kategori karies yaitu sangat rendah yaitu (24.5%)
PENGARUH PENGGUNAAN TUSUK GIGI BERPENAMPANG BULAT TERHADAP KEDALAMAN PERLEKATAN KLINIS PADA GINGIVA DI DESA BONTONA SALUK
Tusuk gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut pada sela-sela gigi yang terbuat dari bahan baku kayu atau bambu. Gingiva merupakan bagian dari membrane mukosa mulut tipe mastikasi yang melekat pada tulang alveolar serta menutupi dan mengelilingi leher gigi. Trauma mekanis dapat menjadi factor penyebab hilangnya perlekatan gingiva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membersihkan gigi dengan menggunakan tusuk gigi berpenampang bulat terhadap perlekatan klinis pada gusi (ephitelialattachment gingiva). Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan sampel sebanyak 50 orang. Penelitian ini dilakukan di Desa Bontona Saluk Kabupaten Kepulauan Selayar.Uji dengan Analisa uji statistic Independen T-test dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. diperoleh hasil nilai rata-rata kehilangan perlekatan klinis pada gingiva adalah sebesar 4,0 mm dengan sig. 0,000. Karena sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan tusuk gigi berpenampang bulat terhadap kedalaman perlekatan klinis pada gingiva. Kata Kunci : tusuk gigi, gingiva, clinical attachment los
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR MENGENAI PEMILIHAN PASTA GIGI
Masalah kesehatan gigi masih merupakan masalah yang menarik, karena penyakit gigi dan mulut masih banyak diderita masyarakat seperti karies gigi. Prevalensi karies mencapai 80 % dari jumlah penduduk. Demikian juga dengan usaha untuk mencegahnya belum terlihat hasil yang nyata, bila diukur dengan indikator kesehatan gigi masyarakat, misalnya prevalensi karies hingga tahun 2009 yang masih sangat tinggi. Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) yang menyatakan karies gigi pada anak merupakan masalah yang serius pada kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dengan prevalensi hingga 90,05 %. Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses karies adalah dengan adanya saliva dalam rongga mulut. Saliva memegang peranan penting antara lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi, saliva juga merupakan media yang baik untuk kehidupan mikroorganisme tertentu yang berhubungan dengan karies gigiPenelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pH Saliva dengan terjadinya kerusakan gigi di SDN No 187 Patobong Kec Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Metode penelitian adalah penelitian observasional analitik mengenai pH Saliva dengan Kerusakan Gigi,dimana kerusakan gigi dipengaruhi oleh cara menyikat gigi dan makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa/siswi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa/siswi SD No 187 Patobong dengan jumlah sampel 30 orang yang terdiri dari laki-laki 13 orang dan perempuan 17 orang. Metode Metode yang digunakan dengan pendekatan Cross Sectional untuk menguji hipotesis, dimana variabel-variabel yang diteliti diobservasi kemudian diukur dalam waktu bersamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pH Saliva Dengan Kerusakan Gigi di SD No 187 Patobong Kecamatan Mattirosompe Kabupaten Pinrang dengan Considance interval sebesar 95 %. Ada hubungan yang signifikan antara pH saliva dengan kerusakan gigi, dimana kerusakan gigi terbanyak terlihat terjadi pada anak yang memiliki ph saliva kritis yaitu 5,0 – 5,8.Kata Kunci: Kerusakan Gigi, Cara Menyikat Gigi, PH Saliv
GAMBARAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI KELURAHAN SAPAYA KECAMATAN BUNGAYA KABUPATEN GOWA
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan akan penyakit gigi dan mulut. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tingkat perilaku ibu hamil dapat berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut.Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan observasional di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa pada bulan Juni - Juli 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Sampel yang diambil sejumlah 15 ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Sapaya.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut di Kel. Sapaya Kec. Bungaya Kab. Gowa tergolong kurang baik (48,89%) dengan DMF-T dalam kategori karies tinggi (4,9) dan kebersihan gigi dan mulut tergolong buruk (53.3%).Bagi ibu hamil dapat mengubah perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik dalam perilaku kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan, serta meningkatkan perilaku kunjungan ke dokter gigi selama kehamilan.Kata Kunci: Perilaku ibu hamil terhadap kesehatan gigi dan mulut, kesehatan gigi dan mulut
The Effectiveness of Supplementary Feeding of Snack Based on Local Food and F100 on Improving Nutritional Status of Moderately Underweight 6-35 Month-Old Rural South Tangerang Children
BACKGROUND - Children with moderately underweight have an increased risk of morbidity, mortality and impaired physical and cognitive development compared to well-nourished children.Formula 100 and its modifications, as it are recommended by the WHO, is a nutritional therapy for severe underweight status, but has not been tested as a nutritional support for underweight children.OBJECTIVE -The aim of this study is to evaluate the growth and recovery from undernutrition among moderately underweight children receiving snacks based on local food and F100 (MD).METHODS - Method applied a Quasi experiment on 76 underweight toddlers with 36 treatment group and 30 controlled group. The treatment group will be given 2 cups of snack or creamy food made of local flour and F100 (320 kcal, protein 4.6 g), while the control group will be given 2 sachets of F100 (200 kcal, protein 6 g). The experiment will be conducted for 4 weeks. Weight, height, and obedience will be monitored every week, while the energy intake and vitamins will only be counted twice, before and after the intervention. This data will be implemented to measure the increasing of anthropometry and nutritional improvement.RESULTS - Results indicated that at the end of the study , the children in the intervention group had a higher mean weight 27 g than the control group (p <0.05), while an increase in height has not been seen in both groups. The average value of the z-score of weight for age increased by 0:23 in the treatment group and 0:24 in the control group, the average value of z scores of weight for height increased from 0:28 in the treatment group and 0.39 in the control group. Both interventions are equally giving change thin nutritional status (underweight), and poor nutritional status (wasting) to be normal, but the proportion of the increase is higher in the intervention group than the control group.CONCLUSION - In conclusion modified F100 and F100 with local flour can be used as an alternative snack as a form of nutritional support for underweight children