E-Journal Poltekkes Kemenkes Makassar
Not a member yet
1145 research outputs found
Sort by
Pemanfaatan dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Kapasa Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar
The Utilization and Development of Family Medicinal Plants In An Effort To Improve Public Health Based On Local Wisdom In Kapasa District, Tamalanrea District, Makassar CityBackground: Community empowerment in the Kapasa village, Tamalanrea sub-district, Makassar city in the utilization and development of family medicinal plants to empower and improve the degree of public health based on local wisdom can be used to support the existence of the Kapasa village in the region. The aim of this activity: (1). Increase community knowledge, especially housewives, about the scientific uses of family medicinal plants, (2). Increase community knowledge, especially housewives, about the types and methods of planting medicinal plants, (3). Empowering and improving skills to utilize medicinal plants to the community, especially in Kapasa village, Tamalanrea sub-district, Makassar city. Methods: The implementation of community service is carried out by counselling, training and practice. Counseling and training to introduce the types and uses of family medicinal plants scientifically, cultivation, and utilization of family medicinal plants and practice processing family medicinal plants as raw herbal medicines. Outputs are scientific articles, community service modules Conclusion: After carrying out community service activities, it can be concluded as follows: Community service activities are one of the tri darma of higher education which is beneficial to the community, especially to residents of the Kapasa sub-district, Tamalanrea sub-district, Makassar city. The level of knowledge and understanding of medicinal plants before community service activities were carried out was still relatively low, namely around 10 people (28%), after the education was carried out there was an increase of 35 people (100%) in the level of knowledge and understanding of herbal plants.Keywords: Empowerment, Community, Toga, local wisdom.Latar Belakang: Pemberdayaan masyarakat di kelurahan Kapasa, kecamatan Tamalanrea, kota Makassar dalam pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat keluarga dalam usaha Pemberdayaan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berbasis kearifan lokal dapat digunakan untuk mendukung keberadaan kelurahan Kapasa dalam wilayah tersebut. Untuk itu dilakukan pengabdian masyarakat dengan Tujuan Kegiatan: (1). Menambah ilmu masyarakat khususnya ibu rumah tangga mengenai kegunaan tanaman obat keluarga secara ilmiah, (2). Menambah pengetahuan Masyarakat Khususnya ibu rumah tangga tentang jenis-jenis serta cara menanam tanaman obat, (3). Memberdayakan dan Meningkatkan keterampilan untuk memanfaatkan Tanaman obat kepada masyarakat khususnya di kelurahan Kapasa, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar. Metode Kegiatan: Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan penyuluhan, Pelatihan dan praktik. Penyuluhan dan pelatihan untuk memperkenalkan jenis – jenis dan kegunaan tanaman obat keluarga secara ilmiah, pembudidayaan, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga serta praktik mengolah tanaman obat keluarga sebagai baku obat herbal. Capaian Luaran adalah artikel ilmiah, modul pengabdian masyarakat Kesimpulan: Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu tri darma perguruan tinggi yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya kepada warga kelurahan Kapasa kecamatan Tamalanrea kota Makassar. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat sebelum dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih tergolong rendah yaitu sekitar 10 orang (28%), setelah dilakukan edukasi ternyata terjadi peningkatan sebesar 35 orang (100%) tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman herbal.Kata Kunci : Pemberdayaan, Masyarakat, Toga, kearifan lokal
Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Permen Jelly Daun Pegagan Dan Kayu Secang Untuk Kesehatan Pencernaan Anak Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar
Counseling And Training On Making Jelly Candy From Potato Leaves And Secang Wood For Children's Digestive Health In Maccini Sombala Village, Makassar CityBackground: Children are the future of the nation, so they need to be looked after, this age is a period of activity and growth, so they are very susceptible to diseases such as diarrhea. Children's habits that do not adopt a clean and healthy lifestyle and an unsupportive environment can cause diarrhea in children. Maccini Sombala Village, Tamalate District, Makassar City is a densely populated area located in a coastal area. Coastal areas are areas that are vulnerable to disease transmission, so we need ways to maintain health, especially children's health, one of which is herbal Jelly candy. Community service activities in 2023 regarding training in making Jelly candy for children's digestive health. The herbs used are Gotu Kola leaves and Secang wood which have been proven to have antioxidant and antimicrobial activity. The aim of this activity is to increase partners' knowledge about the benefits of Gotu Kola Leaves and Secang Wood for Health and how to process them into simplicia and improve partners' skills in processing Gotu Kola Leaves and Secang Wood simplicia as Jelly candy. Methods of Extension and training activities. The implementing partner is the head of Maccini Sombala subdistrict, and the target partner is PKK cadres of Maccini Sombala subdistrict, Tamalate subdistrict, Makassar City. The output of the activity is scientific articles, videos of community service activities, video tutorials on making Jelly candy and training modules. The results obtained were an increase in target partners' knowledge regarding the benefits of Gotu Kola Leaves and Secang Wood for Health as well as how to process simplicia, and there was an increase in skills in making Jelly candy.Keywords: Jelly Candy, Gotu Kola Leaves, Secang WoodLatar Belakang: Anak-anak adalah masa depan bangsa sehingga perlu dijaga, diusia tersebut merupakan masa aktif dan pertumbuhan sehingga sangat rentan terkena penyakit seperti diare. Kebiasaan anak yang belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan diare pada anak. Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar merupakan wilayah padat penduduk yang terletak di daerah pantai. Daerah pantai merupakan daerah yang rentan dengan penularan penyakit sehingga diperlukan cara untuk menjaga Kesehatan terutama Kesehatan anak, salah satunya adalah dengan permen Jelly herbal. Kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2023 mengenai pelatihan pembuatan permen Jelly untuk Kesehatan pencernaan anak. Herbal yang digunakan adalah Daun Pegagan dan Kayu Secang yang sudah terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan mitra tentang manfaat Daun Pegagan dan Kayu Secang untuk Kesehatan serta cara pengolahannya menjadi simplisia, dan meningkatkan keterampilan mitra dalam mengolah simplisia Daun Pegagan dan Kayu Secang sebagai permen Jelly. Metode kegiatan Penyuluhan dan pelatihan. Mitra pelaksana adalah lurah Maccini Sombala dan mitra sasaran adalah kader PKK Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Capaian luaran adalah artikel ilmiah, video kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, video tutorial pembuatan permen Jelly dan modul pelatihan. Kesimpulan yang diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan mitra sasaran mengenai manfaat Daun Pegagan dan Kayu Secang untuk Kesehatan serta cara pengolahan simplisia, dan terjadi peningkatan keterampilan dalam pembuatan permen Jelly.Kata Kunci: Permen Jelly, Daun Pegagan, Kayu Secan
Edukasi Hidup Sehat Untuk Pencegahan Diabetes Dengan Pemanfaatan Serbuk Instan Kayu Secang, Kayu Manis, Jahe Dan Sereh Bagi Warga Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar
Healthy living education for diabetes prevention by utilizing instant powder of sappan wood, cinnamon, ginger and lemongrass for residents kelurahan sambung jawa kota makassarBackground Diabetes is a metabolic disease characterized by hyperglycemia due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both. According to data South Sulawesi Provincial Health Service, (2020) diabetes mellitus is one of the four Major Non-Communicable Diseases causing 60% of deaths. Makassar City was ranked 1st with the incidence of diabetes mellitus as many as 27,004 people. Diabetes mellitus data at the Cendrawasih Health Center as a health service facility that serves the people of the Sambung Jawa Village area, shows that diabetes mellitus ranks 3rd out of the top 10 disease diagnoses. The aim of this activity In this activity, counseling was carried out by providing education about Healthy Living for the prevention of Diabetes, then the distribution of modules and video screenings on how to make instant powder from Secang wood, cinnamon, ginger and lemongrass (SKM-SJ Instant Powder) for the prevention of diabetes mellitus. Methods: The target audience of this activity was 30 women from RT 4, RW 6, Sambung Jawa Village, Mamajang District, Makassar city. To measure the success and effectiveness of the material that has been delivered in this PPDM activity, an evaluation is carried out through pre-test and post-test. Outputs: The results of the pre-test and post-test showed that after educating participants, participants' understanding of healthy living for Diabetes prevention increased from 46.7% to 95.6%. To provide an understanding to participants on how to make SKM-SJ Instant Powder, modules and video tutorials on how to make Instant Powder were given. Conclusion:Based on the results of this activity, it shows that the achievement of the activity output is in the form of increasing public knowledge about the prevention of diabetes mellitus and how to make SKM-SJ instant powder to prevent the spread of diabetes mellitus. With the education and practice of this community, it is hoped that it can reduce the development of diabetes mellitus.Keywords: Education, diabetes, instant powderPendahuluan: Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Menurut data (Dinkes Sulsel, 2020) diabetes melitus merupakan salah satu dari empat Penyakit Tidak Menular Utama penyebab 60% kematian. Kota Makassar menduduki peringkat ke-1 dengan kejadian diabetes melitus sebanyak 27.004 jiwa. Data penyakit diabetes melitus di Puskesmas Cendrawasih sebagai sarana pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat wilayah Kelurahan Sambung Jawa, menunjukkan bahwa diabetes melitus menempati urutan ke 3 dari 10 besar diagnosis penyakit. Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan dengan memberikan edukasi tentang Hidup Sehat untuk pencegahan Diabetes, Kemudian dilakukan pembagian modul dan pemutaran video cara pembuatan serbuk instan dari Kayu Secang, Kayu Manis, Jahe dan Sereh (Serbuk Instan SKM-SJ) untuk pencegahan diabetes melitus. Metode Kegiatan: Khalayak sasaran kegiatan ini 30 orang ibu-ibu warga wilayah RT 4 RW 6 Kelurahan Sambung Jawa Kecamatan Mamajang kota Makassar. Untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas materi yang telah disampaikan dalam kegiatan PPDM ini maka dilakukan evaluasi melalui pre test dan post test. Luaran kegiatan: Hasil uji pre test dan post test menunjukkan bahwa setelah edukasi peserta pemahaman peserta tentang hidup sehat untuk pencegahan Diabetes meningkat dari 46,7% menjadi 95,6%. Untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang cara pembuatan Serbuk Instan SKM-SJ, maka diberikan Modul dan video tutorial cara pembuatan Serbuk Instan tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa tercapainya luaran kegiatan berupa peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit diabetes melitus dan cara pembuatan serbuk instan SKM-SJ untuk pencegahan penyebaran penyakit diabetes melitus. Dengan adanya edukasi dan praktik terhadap masyarakat ini diharap dapat mengurangi perkembangan penyakit diabetes melitus.Kata kunci : Edukasi, diabetes, serbuk instan SKMS
PENGALAMAN KINERJA PERAWAT DI KLINIK AZ-ZAINIYAH PONDOK PESANTREN NURUL JADID
Pendahuluan : Pengalaman dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami, dijalani maupun dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi. Dan istilah kinerja berasal dari job performance atau actal performance yang artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Dapat disimpulkan pengalaman kinerja merupakan tentang suatu pekerjaan yang telah dijalani dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja perawat yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi maupun luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Metode penelitian : Penelitian kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling dengan pendekatan fenomonologi ini bertujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman kinerja perawat di klinik Az-zainyah. Lima partisipan dipilih berdasarkan kriteria penelitian dan telah tersaturasi. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan observasi. Analisa Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) di pergunakan dalam analisa data. Enam tema teridentifikassi dalam penelitian ini : (1) bekerja dengan ikhlas (2) menjadi perawat kompeten (3) melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada di klinik (4) harapan perawat dalam kesembuhan pasien terpenuhi (5) fasilitas terpenuhi sesuai standar klinik (6) keinginan memiliki usaha lain selain bekerja di klinik. Hasil penelitian di dukung dengan fakta bahwa klien melakukan kinerja dengan baik. Diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengalaman kinerja perawat di klinik Az-zainiyah pondok Pesantren Nurul jadid
INISIASI MENYUSU DINI LANGKAH AWAL KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan suatu proses kontak kulit antara ibu dan bayinya segera setelah bayi lahir, yang banyak memberi manfaat pada ibu dan bayinya. Bayi yang senantiasa di dekap oleh ibunya akan merasakan kehangatan. Bayi yang diletakkan di antara kedua payudara ibu segera setelah lahir, akan merangkak mencari payudara ibunya. Proses tersebut berpengaruh terhadap pelepasan oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi dengan baik sehingga mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Inisiasi Menyusu Dini akan menjamin produksi Air Susu Ibu (ASI) yang memadai, sesuai dengan kebutuhan bayiTujuan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini sebagai Langkah awal keberhasilan ASI Eksklusif. Pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan pada ibu hamil dengan tetap memperhatikan protoKol Kesehatan di masa pandemic. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah target peserta telah tercapai sebanyak 45 orang ibu hamil dan meningkatnya pengetahuan ibu hamil yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Kesimpulan yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini, Ibu hamil termotivasi dan berkomitmen untuk melakukan Iisiasi Menyusu Dini. Saran yang dapat diberikan adalah lebih mengintensifkan penyuluhan tentang Inisiasi Menyusu Dini pada masa kehamilan sehingga ibu hamil mendapatkan pengetahuan sehingga bisa menerapkannya pada saat persalinan, perlu adanya motivasi dari ibu hamil dan dukungan dari keluarga dalam penerapan Inisiasi Menyusu Din
EDUKASI MENGURANGI PAPARAN DEBU PM2,5 DENGANPENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DAN WARGA DI WILAYAH JALAN RAPPOCINI RAYA KOTA MAKASSAR
Pencemaran udara merupakan masalah yang banyak terjadi di kota kota besar, di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh aktivitas manusia antara lain disebabkan oleh industri, transportasi, aktifitas rumah tangga, dan perkantoran. Dari sumber-sumber tersebut transportasi merupakan penyumbangan pencemaran terbesar yaitu dengan adanyan aktifitas dengan menggunakan kendaraan bermotor. Salah satu jenis pencemar utama udara adalah PM 2,5.PM 2,5 adalah partikel yang berukuran lebih kecil dari 2,5 µm .Karena ukurannya yang sangat kecil, PM2,5 dapat secara leluasa masuk ke dalam saluran pernapasan dan mengendap di alveoli sehingga dapat menyebabkan berbagai gangguan saluran pernapasan. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan agar pedagang kakilima dan masyarakat sepanjang jalan Rappocini raya yang sangat beresiko terpapar dengan PM 2,5 mengertahui tentang apa , asal dan sumber , akibat , serta cara pencegahan resiko dari terpapar PM 2,5 tersebut. Pengabdian dilakukan dengan metode Penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang PM 2,5 dilanjutkan dengan tanya jawab. Memberikan penjelesan tentang menggunakan masker yang memenuhi syarat agar terlindung dari paparan PM 2,5. Dan melakukan pemeriksaan kapasitas Paru terhadap peserta penyuluhan.Dari Kegiatan ini didapatkan Pengetahuan peserta yang semula semua tidak tahu tentang PM 2,5 menjadi tahu tentang PM 2,5. (dari 0 % naik menjadi 100 %) begitupun dengan sikap dan ketrampilan menggunakan masker sebagai alat pelindung menjadi naik sebesar 83 %. Dari Pemeriksaan kapasitas paru didapatkan gambaran kondisi kesehatan paru bahwa 1 orang normal, 4 orang restrictive dan 25 orang Obstructiv
Penyuluhan Dan Pelatihan Racikan Herbal Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Common Cold Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar
Common Cold disease is a disease that attacks the upper respiratory tract with the manifestation of coughs and colds and the main cause is a virus. Common colds can infect a person more than once a year, so body immunity is an effective means of prevention. One way to increase immunity is by consuming herbs. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training on mixing herbs to prevent Common colds. The activity method used is counseling and training. The target audience is the sub-district team and PKK cadres from Maccini Sombala Village, totaling 30 people—evaluation of extension activities based on pre- and post-extension questionnaires. Training activities are evaluated based on participants' skills in preparing herbal concoctions for Common Cold. The results of the activities obtained were an increase in participants' knowledge after counseling by 60% and an increase in skills based on the results of participants' practice. Outcomes in the form of mandatory community service include increasing knowledge, articles in pharmaceutical service media, training manuals, mini videos of activities, and publications in print media/online newspapers. Additional outputs include book copyrights and training products so from this activity, it can be concluded that there has been an increase in participants' knowledge and skills.Keywords: herbal concoction, Common Cold, training, counseling Penyakit Common Cold adalah penyakit yang menyerang saluran napas bagian atas dengan manifestasi batuk pilek dengan penyebab utama adalah virus. Common Cold dapat menginfeksi seseorang lebih dari sekali setahun, sehingga imunitas tubuh merupakan cara pencegahan yang efektif. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan konsumsi herbal. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan meracik herbal untuk mencegah Common Cold. Metode Kegiatan yang digunakan adalah Penyuluhan dan pelatihan. Khalayak sasaran adalah tim kelurahan dan kader PKK Kelurahan Maccini Sombala berjumlah 30 orang. Evaluasi kegiatan penyuluhan berdasarkan kuesioner pre dan post penyuluhan. Kegiatan pelatihan dievaluasi berdasarkan keterampilan peserta menyiapkan racikan herbal untuk Common Cold. Hasil Kegiatan yang diperoleh adalah Peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan sebesar 60% dan terjadi peningkatan keterampilan berdasarkan hasil praktik peserta. Capaian luaran berupa wajib yaitu peningkatan pengetahuan, artikel pada media pengabdian kefarmasian, buku panduan pelatihan, video mini kegiatan, publikasi pada media cetak/koran Online. Luaran tambahan berupa hak cipta buku dan produk hasil pelatihan sehingga dari kegiatan ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : racikan herbal, Common Cold , pelatihan, penyuluha
PENERAPAN SHORTWAVE DIATHERMY, MANUAL CORRECTION LATERAL SHIFT DAN CORE STABILITY PADA LUMBAR RADICULOPATHY
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Shortwave Diathermy, Manual Correction Lateral Shift dan Core Stability pada Lumbar Radiculopathy di RSAD TK II Pelamonia Makassar. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam pada 1 jenis kasus terhadap 2 sampel. Modalitas yang digunakan adalah shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability, sedangkan evaluasi yang digunakan untuk melihat kemajuan terapi adalah nyeri (VAS), Derajat SLR (goniometer), dan kemampuan aktivitas fungsional Oswestry Disability Indeks(ODI). Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan fisioterapi didapatkan diagnosa yaitu nyeri radikuler dan keterbatasan SLR akibat hernia nucleus pulposus lumbal, sedangkan problematik yang ditemukan adalah adanya nyeri radikuler, spasme otot, keterbatasan gerak dan gangguan aktivitas fungsional. Setelah dilakukan terapi berupa shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability sebanyak 8 kali intervensi didapatkan perubahan nilai VAS untuk nyeri gerak dari 8 menjadi 4, nyeri tekan dari 7 menjadi 3 dan nyeri diam dari 5 menjadi 2 pada pasien A sedangkan pasien B nyeri gerak dari 6 menjadi 3, nyeri tekan dari 5 menjadi 2 dan nyeri diam dari 3 menjadi 0. Untuk perubahan Derajat SLR setelah 8 kali intervensi didapatkan peningkatan dari 50o menjadi 75o pada pasien A, sedangkan pasien B terjadi peningkatan dari 60o menjadi 80o. Perubahan kemampuan aktivitas fungsional didapatkan juga peningkatan dengan presentase skor awal yaitu 48% termasuk disabilitas berat menjadi 30% yaitu disabilitas sedang pada pasien A dan pada pasien B didapatkan peningkatan dengan presentase skor awal yaitu 26% termasuk disabilitas sedang menjadi 18% yaitu disabilitas minimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability dapat memberikan efek terhadap penurunan nyeri radikuler, spasme otot, keterbatasan gerak dan gangguan aktivitas fungsional pada penderita lumbar radiculopathy.Kata Kunci: lumbar radiculopathy, shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stabilit
EDUKASI GIZI MELALUI MEDIA BROSUR DAPAT MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR
Nutrition education is very useful for increasing the nutritional knowledge of school children in building a positive attitude towards food as an effort to form good eating habits. The purpose of this study was to determine the effect of nutrition education using brochures on changes in knowledge about breakfast in elementary school children. This type of research is a one group pre and post test design at MI DDI Ujung Lare Parepare. The research sample took the entire population of all students in grades IV and V. Nutritional knowledge was collected by filling out questionnaires which were distributed directly. Statistical tests were carried out using the Wilcoxon test. The results showed that most of the class samples were in category IV 60%, gender was in the male category 57.5%, father's occupation was in the other category 32.5%, mother's work was in the PNS/TNI/Polri category 35%. The level of knowledge of the sample before being given education was in the category of good knowledge, 67.5%. An example of the level of knowledge after being given education with a good knowledge category is 100%. Statistical analysis using the Wilcoxon test showed that there was a difference in the score of nutritional knowledge before and after providing education through brochures about breakfast (p = 0.001). The media brochure acceptance rate of 82.5% really liked the brochure. Suggestions for further research are expected to use other media in accordance with technological developments so that it further supports the subject's interest in studying the information presented. This research needs to be studied further apart from measuring the level of knowledge, nutrition education should be carried out continuously and sustainably
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MEDIA POSTER, VIDEO, SERTA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PADA ANAK SDN MARGAHAYU XIX BEKASI
Tujuh dari sepuluh anak di Indonesia kekurangan gizi sarapan. Pendidikan gizi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang sedini mungkin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan efektivitas pada media poster, video animasi, serta komik digital terhadpa peningkatan pengetahuan tentang pentingnya sarapan pada anak sekolah dasar. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah eksperimental. Desain penelitian yang digunakan yaitu rancangan tiga grup pre-post test karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan uji paired sample t-test untuk membandingkan pengetahuan ketiga kelompok perlakuan dan uji Wilcoxon sign rank test apabila data tidak bersitribusi normal. Hasil penelitian pada media poster menunjukkan terdapat pengaruh (p=0,001) pemberian media poster terhadap pengetahuan terkait pentingnya sarapan. Hasil penelitian pada media video menunjukkan terdapat pengaruh (p=0,002) pada pemberian media 3D berupa video animasi terhadap pengetahuan terkait pentingnya sarapan pada anak. Hasil penelitian pada media inovasi menunjukkan terdapat pengaruh (p=0,000) pada pemberian media inovasi berupa komik digital terhadap pengetahuan terkait pentingnya sarapan pada anak. Pada ketiga media yang diberikan, media komik paling efektif dibandingan dengan kedua media lainnya