Jurnal Online Universitas Katolik Parahyangan / Parahyangan Catholic University Journal
Not a member yet
    3639 research outputs found

    PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN ATAS GENERAL INTERIOR DAN STORE EXTERIOR TERHADAP NIAT BELI ULANG DI CAFE MUTUALAN

    No full text
    The purpose of this research is to understand consumer perceptions of general interior (X1), store exterior (X2), and repurchase intention (Y) at Cafe Mutualan. The research method employed is explanatory research aimed at explaining whether there is a relationship and influence among the variables studied. The author uses a quantitative approach with a sample of 102 respondents who are familiar with and have visited Cafe Mutualan. The next step is to determine the extent to which general interior and store exterior explain repurchase intention by performing multiple linear regression analysis. The author utilized IBM SPSS 27 software and found that general interior (X1) and store exterior (X2) can explain changes in repurchase intention (Y) at Cafe Mutualan. The coefficient of determination shows that general interior (X1) and store exterior (X2) contribute 8.8% to explaining repurchase intention. Additionally, the multiple linear regression equation reveals that the ability of general interior to significantly explain changes is 0.3098, while store exterior, though not significant, has an effect of 0.0233 on repurchase intention at Cafe Mutuala

    Peran Gereja Dalam Membangun Komunikasi Sosial Melalui Terang Dekrit Inter Mirifica

    No full text
    Kehidupan manusia saat ini ditandai dengan perkembangan teknologi media komunikasi sosial yang semakin canggih. Kemajuan teknologi media komunikasi sosial memberikan kemudahan dalam membangun komunikasi sosial juga membangun relasi satu sama lain dan sebagai media untuk ajaran iman. Gereja Katolik melihat konteks tersebut menjadi peluang dan menunjukkan antusiasme menyambut berbagai inovasi teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana melakukan pelayanan spiritual bagi umat beriman. Akan tetapi, melalui wawancara, survei kepada beberapa umat Katolik, studi kepustakaan dan studi literatur yang relevan, serta observasi terhadap media komunikasi sosial yang digunakan untuk pelayanan Gereja, penulis menemukan bahwa berbagai aplikasi media sosial seperti pisau bermata dua yang dapat berdampak positif dan negatif. Tulisan ini membahas tanggapan Gereja Katolik melalui dekrit Inter Mirifica terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi. Melalui tulisan ini dikatakan bahwa pandangan Gereja Katolik terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi bernada optimis. Oleh sebab itu, penulis menawarkan rekomendasi bagi pelaksana pastoral agar dapat menggunakan media komunikasi sosial sebagai sarana yang efektif dalam pewartaan Gereja.Kehidupan manusia dewasa ini ditandai dengan perkembangan teknologi media komunikasi sosial yang semakin canggih. Kemajuan teknologi media komunikasi sosial memberikan kemudahan dalam membangun komunikasi sosial juga membangun relasi satu sama lain dan sebagai media untuk ajaran iman. Gereja Katolik melihat konteks tersebut menjadi peluang dan menunjukkan antusiasme menyambut berbagai inovasi teknologi yang dapat digunakan sebagai sarana melakukan pelayanan spiritual bagi umat beriman. Akan tetapi, melalui wawancara, survei kepada beberapa umat Katolik, studi kepustakaan dan studi literatur yang relevan, serta observasi terhadap media komunikasi sosial yang digunakan untuk pelayanan Gereja, penulis menemukan bahwa berbagai aplikasi media sosial seperti pisau bermata dua yang dapat berdampak positif dan negatif. Penulis membahas tanggapan Gereja Katolik melalui dekrit Inter Mirifica terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi. Dengan dan melalui tulisan ini dapat dikatakan bahwa pandangan Gereja Katolik terhadap perkembangan teknologi sebagai media komunikasi bernada optimis. Oleh sebab itu, penulis menawarkan rekomendasi bagi pelaksana pastoral agar dapat menggunakan media komunikasi sosial sebagai sarana yang efektif dalam pewartaan Gereja. &nbsp

    ADAPTASI PENGHUNI DARI PERMUKIMAN KUMUH KE HUNIAN BERKONSEP RISHA STUDI KASUS: RUSUNAWA SUBKOMUNAL RISHA SEMANGGI DI SURAKARTA

    No full text
    Abstract - Syarif Burhanuddin, the Director of PUPR, has urged to individuals living in uninhabitable houses in slum areas to move to government-provided flats as soon as possible. Aside from being a nice place to live, the low cost apartment's construction aims to limit the use of residential land in urban areas. The migration of people from slums to low cost apartment will result in new ideas, difficulties, and changes in the condition and way of life of low-income people. The development of the Sub Communal Low-Cost Apartment in Semanggi region, based on the concept of a simple healthy immediate house (RISHA), is one strategy to eliminate slum settlements in Surakarta City. The RISHA Sub Communal Low-Cost Apartment's construction innovation is based on the necessity to speed up the provision of housing at a price that low-income people can afford, while keeping the building's quality and meeting the requirements for livable housing. By documenting the current situation of the RISHA Subcommunal Low-Cost Apartment and comparing it to the conditions of slum settlements in the Semanggi Area before 2018, the study utilized a descriptive method with a qualitative approach. Field observations, interviews, and literature studies were used to gather data on the Semanggi RISHA Sub-communal Low Cost Apartment. The goal of this research is to figure out how the physical and social adaptation of residents that lived in slums in the Semanggi Area before moving to the RISHA Sub-communal Low Cost Apartment. The study employs data analysis approaches such as data reduction, data presentation, and conclusion drafting. The findings of this study show that communities affected by relocation adjust their lifestyle in order to adapt to new environmental conditions as a result of the organization of slum settlements in Mojo Village. Physical and social adaptations take place in the residents of the RISHA Sub-communal Low Cost Apartment. Keywords: RISHA, slum settlement, relocation, adaptation, Semanggi.Abstrak - Syarif Burhanuddin, Direktur PUPR, mengimbau masyarakat yang tinggal di rumah tidak layak huni di kawasan kumuh untuk segera pindah ke rumah susun yang disediakan pemerintah. Selain sebagai tempat tinggal yang nyaman, pembangunan Rusunawa bertujuan untuk membatasi penggunaan lahan permukiman di perkotaan. Perpindahan penduduk dari daerah kumuh ke rusunawa akan menimbulkan ide-ide baru, kesulitan, dan perubahan kondisi dan cara hidup masyarakat berpenghasilan rendah. Pembangunan Rusunawa Kelurahan di wilayah Semanggi, berdasarkan konsep Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), merupakan salah satu strategi untuk menghilangkan permukiman kumuh di Kota Surakarta. Inovasi pembangunan Rusunawa Subkomunal RISHA Semanggi didasarkan pada kebutuhan untuk mempercepat penyediaan perumahan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah, dengan tetap menjaga kualitas bangunan dan memenuhi persyaratan perumahan yang layak huni. Dengan mendokumentasikan situasi terkini Rusunawa Subkomunal RISHA Semanggi dan membandingkannya dengan kondisi permukiman kumuh di Kawasan Semanggi sebelum tahun 2018, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan data di Rusunawa RISHA Semanggi Sub-komunal Semanggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk adaptasi fisik dan sosial masyarakat yang dahulu tinggal di permukiman kumuh di Kawasan Semanggi dan kemudian pindah ke Rusunawa Kelurahan RISHA Semanggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data seperti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat yang terkena relokasi menyesuaikan gaya hidup mereka untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan baru sebagai akibat dari penataan permukiman kumuh di Desa Mojo. Penyesuaian fisik dan sosial terjadi pada warga Rusunawa Kelurahan RISHA Semanggi. Kata Kunci: RISHA, permukiman kumuh, relokasi, adaptasi, Semangg

    Multikulturalisme dan Kebijakan Publik: Rekognisi dan Perlindungan Hak Asasi Masyarakat Adat di Indonesia dalam Perspektif Universalisme Interaktif Seyla Benhabib

    No full text
    This article discusses the issue of recognition and protection of community rights in Indonesia in the light of Seyla Benhabib's interactive universalism. The research aims to analyse the challenges and opportunities in pursuing recognition and protection of indigenous peoples within the framework of interactive universalism, by emphasising cultural diversity and the importance of the local context. Interactive universalism concerns about the importance of dialogue, public participation, and the adaptation of democratic principles in preserving indigenous peoples' rights. Here interactive universalism is used to review the state of indigenous peoples' rights in Indonesia. Various public policies have caused conflicts, ranging from land take over to human rights violation, that are detrimental to the existence of indigenous peoples. Public policy as a representation of the state should protect their rights. In this article public policies are reviewed from the perspective of interactive universalism. The review process will consider cultural diversity in order to prevent future problems and to recommend adequate and assured protection of the rights of indigenous peoples. This research is a qualitative research using a philosophical approach and literature review to analyse actual problems

    Seni sebagai Media Penyaluran Emosi bagi Remaja yang Mengalami Burnout

    No full text
    Seni kontemporer hadir di dunia abad 21 yang digital dan informasional. Seni menduduki tempat dalam yang disebut oleh Han Byung-Chul sebagai masyarakat pencapaian atau achievement society dengan keindahan digital yang serba memuluskan persepsi, didominasi oleh pola-pola konsumsi, dan menjauh dari keindahan natural yang bersifat Ilahi. Dengan menggunakan gagasan tentang festival dan kontemplasinya sebagai asal seni, tulisan ini hendak mengelaborasi bagaimana seni dapat menyingkap persepsi baru dengan cara memisahkan eksistensi kerja dan cipta. Melalui studi literatur, tulisan ini mendapati bahwa seni dengan daya ciptanya mampu memulihkan kemanusiaan supaya kembali berserah dan memberi ruang kepada Tuhan. Seni memunculkan kesunyian yang merupakan medium dari keindahan natural, sehingga manusia menjadi kembali terhubung dengan pengadanya (being) sendiri. Dengan demikian, seni dapat membantu memaknai kehidupan spiritual kontemporer secara berarti.Fase remaja merupakan fase di mana diri manusia mengalami banyak kemungkinan-kemungkinan tekanan baik dari dirinya sendiri seperti pencarian jati diri maupun dari luar dirinya dan orang lain. Tekanan-tekanan tersebut terkadang menjadikan remaja stres dan mengalami burnout. Burnout akhirnya memengaruhi emosi remaja, sekaligus fisik dan mentalnya. Salah satu penyaluran yang mungkin untuki menghindari keadaan tersebut adalah melalui media seni. Peran seni bagi remaja dapat dipusatkan sebagai salah satu media untuk melampiaskan emosi akibat dari burnout yang dihadapi dalam kehidupan mereka, lewat ekspresi-ekspresi remaja yang sedang dialami atau dirasakan. Seni sering kali dipercayai sebagai media yang dapat melakukan katarsis atau pelepasan dan penyaluran emosi bagi berbagai kalangan usia karena dalam penciptaan karya seni. Sehingga, ekspresi emosi yang sedang dirasakan remaja dapat dituangkan secara ekspresif. Remaja dapat merasakan peran seni sebagai terapi atau yang biasanya disebut dengan art therapy. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan berbagai media art therapy sebagai tinjauan utama. Di antaranya adalah media seni rupa, seni musik, seni tari, seni menulis, dan metode integrated arts

    The role of "The Power of Mama" in addressing fires and forest degradation in Ketapang, Indonesia

    No full text
    In recent years, the destruction of forests, which can take many forms including deforestation and forest fires, has emerged as a major concern worldwide, and Indonesia is no exception. The deforestation rate in Indonesia is rising annually due to a number of factors, including decentralization and illegal land conversion. Kalimantan, known as the "lungs of the world," is the most impacted area, accounting for 51% of total tree cover loss between 2001 and 2022. This situation is alarming as it undermines the sustainability of the flora and fauna ecosystem and directly affects global warming. The government has intensified its efforts to prevent and manage forest fires, working in collaboration with businesses and non-governmental organizations (NGOs) like Greenpeace to reduce the risk of forest damage. In addition to these efforts, a protection initiative by a group of women in Ketapang, West Kalimantan, has gained public attention. Known as The Power of Mama, this group, as the one most affected by forest fires, undertakes heroic effortsto stop forest destruction. This research aims to examine the impact of The Power of Mama on forest degradation and fire management in Ketapang, West Kalimantan. Using a nonviolence approach that emphasizes alternative strategies and tactics leading away from violence, this study demonstrates the long-term positive impact of The Power of Mama through patrols, outreach, counselling, and third-party intervention in managing forest damage and fires. Furthermore,using qualitative methods and focusing on secondary data collection, this research reveals several challenges encountered by The Power of Mama in implementing its actions. Despite these challenges, The Power of Mama's nonviolent strategies and efforts have achieved widespread recognition and have positively impacted sustainability. This is particularly evident in the recognition that women are not only victims of environmental degradation but also play a significant role in environmental protection. Keywords: Non-violence; The Power of Mama; forest destruction; forest fires; women communit

    China on Preserving Energy Resilience: An Analysis of China’s Carbon Market System

    No full text
    The urgency of energy transition continuously presents itself in various conditions and situations. Within this article, the background used to visualize the problem is of how the energy transition could be achieved whilst still preserving energy resilience. The way to do so is through the implementation of an accurate and effective carbon market system. China, as one of the biggest contributors of energy and carbon emissions, has the urgency to implement said system. This article tries to analyze using the method of qualitative research through the carbon market effectivity—particularly within China's Carbon Market System—that is purposefully one of the most significant efforts to urge energy transition, the issues that are disruptive and harmful towards the projection of results are analyzed. This article seeks to find the core problem and reasonings behind the ineffectiveness of China’s carbon market. Keywords: Energy transition, energy resilience, carbon market, China, foreign affairsUrgensi transisi energi terus muncul dalam berbagai kondisi dan situasi. Dalam artikel ini, latar belakang yang digunakan untuk memvisualisasikan masalah adalah bagaimana transisi energi dapat dicapai sambil tetap mempertahankan ketahanan energi. Cara untuk melakukannya adalah melalui implementasi sistem pasar karbon yang akurat dan efektif. Tiongkok, sebagai salah satu kontributor terbesar emisi energi dan karbon, memiliki urgensi untuk menerapkan sistem tersebut. Artikel ini berusaha menganalisa dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui efektivitas pasar karbon - khususnya dalam Sistem Pasar Karbon Tiongkok - yang ditujukan sebagai salah satu upaya terpenting untuk mendorong transisi energi, masalah-masalah yang mengganggu dan berbahaya terhadap proyeksi hasil dianalisis. Artikel ini bertujuan untuk menemukan masalah utama dan alasan di balik ketidakberhasilan pasar karbon Tiongkok. Kata Kunci: Transisi Energi, ketahanan energi, pasar karbon, Tiongkok, hubungan luar neger

    Analisis Pengaruh Incremental Discount Pada Model Persediaan Multi Item Dengan Faktor Kedaluwarsa dan Kendala Kapasitas

    No full text
    The retail industry engaged in the pharmaceutical sector such as pharmacies sells various types of medicinal products and medical chemicals with fluctuating demand characteristics. This is due to the emergence of diseases that cannot be predicted with certainty. Inventory management is an important aspect to ensure the availability of medicines when needed while still being able to minimize losses both from retained capital on goods and potential expiration. Medicinal products themselves have a certain shelf-life, so products that have expired cannot be used again and cause losses to company. The form of inventory management policy is the order lot size, time between orders and reorder points. To determine the size of the order lot, in addition to the expiration aspect, the limitations of the warehouse as a place of storage and purchase discount factors need to be considered. The existence of a discount policy from suppliers can be used to minimize purchasing costs which are a component of inventory costs. The form of the discount policy that is generally given is the all-unit discount, but for certain types of products the policy given is an incremental discount. The purpose of this study is to build a multi-item probabilistic inventory model by considering the expiration factor, warehouse capacity constraints, and purchasing discount policies. This research will compare two discount policies, namely incremental discount and all unit discount. Based on the results of the sensitivity analysis, it is known that the model is sensitive to the parameters of unit discount provisions, good goods fraction, and holding costs.Industri ritel yang bergerak dibidang farmasi seperti apotek menjual berbagai jenis produk obat-obatan dan bahan kimia medis dengan karakteristik permintaan yang berfluktuasi. Hal ini disebabkan kemunculan penyakit yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Pengelolaan persediaan menjadi aspek yang penting untuk menjamin ketersediaan obat saat dibutuhkan namun tetap mampu meminimasi kerugian baik dari modal tertahan pada barang maupun potensi kedaluwarsa.Produk obat-obatan sendiri memiliki masa pakai tertentu, sehingga produk yang mengalami kedaluwarsa tidak dapat digunakan lagi dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Bentuk kebijakan pengelolaan persediaan adalah ukuran lot pemesanan, waktu antar pemesanan, dan titik pemesanan kembali. Untuk mementukan ukuran lot pemesanan selain aspek kedaluwarsa, keterbatasan gudang sebagai tempat penyimpanan dan faktor diskon pembelian perlu dipetimbangkan. Adanya kebijakan diskon dari pemasok dapat dimanfaatkan untuk meminimasi biaya beli yang merupakan komponen dari biaya persediaan. Bentuk kebijakan diskon yang umum diberikan adalah all unit discount, tetapi pada beberapa jenis produk tertentu kebijakan yang diberikan adalah incremental discount. Tujuan penelitian ini adalah membangun model persediaan probabilistik multi-item dengan mempertimbangkan faktor kedaluwarsa, kendala kapasitas gudang, dan kebijakan diskon pembelian. Penelitian ini akan membandingkan dua kebijakan diskon, yaitu incremental discount dan all unit discount. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, diketahui bahwa model sensitif terhadap parameter ketentuan unit diskon, fraksi barang baik, dan biaya simpan.Kata kunci: Persediaan, probabilistik, incremental discount, kedaluwarsa, kapasitas gudang

    PRESIDEN DAN PEMBERHENTIAN HAKIM KONSTITUSI: PEMISAHAN KEKUASAAN TANPA CHECKS AND BALANCES

    No full text
    On September 29, 2022, the People’s Representative Council (DPR) controversially removed Justice Aswanto and proposed Guntur Hamzah as his successor. Following the DPR’s decision, the President issued Presidential Decision Number 114/P of 2022. This process aligns with Article 24C paragraph (3) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, which states: “The Constitutional Court is comprised of nine Justices who are appointed by the President, of whom three are proposed by the Supreme Court, three by the People’s Representative Council, and three by the President.” This provision includes two clauses: the proposal clause and the appointment clause. This article discusses the President's role in implementing the appointment clause in the case of Justice Aswanto’s removal. Using a conceptual approach, it focuses on interpreting Article 24C paragraph (3) to understand that the President's role in the appointment clause embodies the principle of checks and balances. This article argues against the President’s legalistic position of implementing the appointment clause without scrutinizing the DPR’s decision. While the appointment clause does not explicitly authorize the President to refuse issuing the Presidential Decision, this norm may be inferred from our commitment to the supremacy of the constitution

    DO ESG-RELATED GOVERNANCE DISCLOSURES IMPROVE FIRM’S FINANCIAL PERFORMANCE IN INDONESIA?

    No full text
    This study endeavors to scrutinize the causality between the transparency of information within the governance pillar of sustainability performance by corporations and their financial outcomes, measured using Tobin's Q. Adopting a quantitative methodology, the research utilizes an inferential statistical testing model to analyze 275 samples derived from non-banking entities listed on the Indonesia Stock Exchange over the period from January 1, 2017, to 2021. The findings elucidate that management dedication and sustainability strategies exert a considerable adverse effect on the financial performance of companies. Conversely, the efficacy of shareholder structures appears to exert no substantial influence on financial outcomes. These results imply the critical need for corporations to meticulously consider governance aspects when devising their strategic plans. An efficacious strategy is pivotal for fostering exemplary governance practices, thereby enabling the organization to judiciously orchestrate sustainability initiatives in alignment with stakeholder perception

    3,010

    full texts

    3,639

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Online Universitas Katolik Parahyangan / Parahyangan Catholic University Journal is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇