Ejournal of industrial system portal (Kementerian Perindustrian)
Not a member yet
3118 research outputs found
Sort by
OPTIMIZATION OF EXOPOLYSACCHARIDE PRODUCTION BY Lactobacillus casei AL.15
Exopolysaccharide (EPS) is one of the polysaccharides produced from microorganisms. This polysaccharide is usually produced by lactic acid bacteria and it is widely used for food products and pharmaceutical products. EPS are also very useful for stabilizers, emulsifiers, gelling agents, and have a good ability to bind liquids (water). This study aims to determine the optimization point of EPS growth, based on temperature, time, and the amount of glucose used in selective growth media of Lactobacillus casei (L. casei) AL.15, namely de Mann Rogosa Shape Broth (MRSB) media, using Response Surface Method (RSM) design to obtain optimum conditions that are more appropriate to produce EPS. Optimization of EPS production occurred at level -1; -1; 0, temperature 42 °C, incubation time 48 hours, and the addition of 10% glucose. L. casei AL.15 has a good ability to produce EPS at the temperature, time, and amount of glucose obtained. The result obtained under these conditions is 606.03 mg EPS/litre. This method can be used to produce large amounts of EPS and then these characteristics were analyzed
Kesenian Jaran Bodhag Probolinggo sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik Tulis pada Outwear Semi-Formal
Kesenian Jaran Bodhag Probolinggo mengalami pasang surut dalam modernitas, masih belum cukup dikenal oleh masyarakat luar maupun dalam Probolinggo. Kesenian pertunjukkan yang berakar sejarah dari Jaran Kencak tercipta sebuah kesenian masyarakat dengan modifikasi bentuk imitasi kepala kuda dan Bodhag dalam bahasa Madura yang berarti “wadah/tudung nasi”, dihiasi sedemikian rupa dan tercipta sebuah artifisial jaranan. Penulis memiliki ketertarikan pada bentuk Jaran Bodhag untuk dituangkan pada batik tulis dalam outerwear semi-formal untuk meningkatkan daya tarik gaya berbusana batik yang cenderung monoton pada kalangan usia remaja-dewasa. Penciptaan ini bertujuan untuk menggaungkan kesenian Jaran Bodhag Probolinggo juga mendeskripsikan ide konsep, proses visualisasi, dan hasil motif batik tulis pada bentuk outerwear semi-formal. Penelitian ini menggunakan metode penciptaan yang dikemukakan oleh SP. Gustami yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil penciptaan karya ini terdapat tiga jenis outer antara lain: Beden Sokmah Jaran Bodhag (Vest), Demslendeman (Jacket), Gal Megol (Crop Top Bolero). Hasil penciptaan karya tersebut menjadi salah satu upaya bentuk inventarisasi motif baru dan pelestarian kesenian lokal dalam wujud karya batik
STUDI TENTANG POTENSI SERAT NANO PVA/AGNO3 SEBAGAI MATERIAL ANTI BAKTERI MELALUI PROSES ELEKTROSPINNING UNTUK APLIKASI MEDIS
PVA atau Polyvinil Alcohol adalah polymer yang larut dalam air serta memiliki kekuatan dan modulus yang tinggi. PVA merupakan polymer yang sangat menarik sehingga banyak peneliti-peneliti yang menggunakan PVA untuk pembuatan serat-serat nano melalui proses elektrospinning. Pada tulisan ini, PVA yang dilarutkan dalam air, selanjutnya dibuat menjadi serat-serat nano dengan menggunakan teknik elektrospinning. Parameter proses saat pembuatan serat seperti konsentrasi larutan, jarak antara ujung jarum dengan kolektor, kecepatan penyuapan larutan, dan tegangan listrik divariasikan sehingga diperoleh informasi diameter tertentu dari serat sehingga cocok untuk diaplikasikan untuk produk-produk tertentu seperti halnya filtrasi. Diameter dari serat-serat nano yang dibuat dengan berbagai macam variasi parameter tersebut selanjutnya diinvestigasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscope. Hasil menunjukkan, dengan menambah tegangan listrik dari 30 Kv sampai 38 Kv, diameter serat menurun saat parameter yang lain dijaga secara konstan. Akan tetapi, ditemukan bahwa diameter serat-serat nano terlihat meningkat saat konsentrasi larutan ditingkatkan dari 5% sampai ke 15%. Fenomena menurunnya diameter serat-serat nano terlihat juga saat kecepatan penyuapan larutan ditingkatkan dari 0,4 ml/jam sampai ke 1,2 ml/jam. Merujuk pada perubahan jarak antara ujung jarum dengan kolektor, terlihat bahwa diameter serat-serat nano menurun ketika jarak diubah dari 5 cm ke 10 cm, akan tetapi pada saat jarak jarum dan kolektor ditingkatkan menjadi 15 cm, diameter serat-serat nano terlihat meningkat. Selanjutnya, kami perluas penelitian ini dengan menambahkan anti bakteri AgNO3 pada larutan PVA untuk mengetahui efek dari konsentrasi AgNO3 dalam larutan terhadap diameter serat-serat nano serta dampaknya terhadap aktivitas bakteri. Hasil menunjukkan bahwa konestrasi AgNO3 pada larutan menunjukkan diameter yang lebih besar, dan kemampuan yang lebih tinggi dalam meredam aktivitas bakteri. Penemuan ini akan sangat bermanfaat untuk pembuatan material yang dapat dipalikasikan untuk bidang medis seperti material pembalut luka
Desain Piring Saji Susun Berbasis Revitalisasi Tradisi Merti Bumi
Merti Bumi merupakan tradisi Jawa yang erat relasinya dengan kehidupan masyarakat agraris karena mengandung makna dan nilai-nilai luhur yang penting bagi keberlanjutan tatanan dan aktivitas sosial. Demi menjaga nilai-nilai tradisi ini tetap langgeng hingga pada masa yang akan datang, diperlukan adaptasi sesuai dengan kondisi masa kini. Maka, penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi tradisi Merti Bumi khususnya artefak gunungan melalui perancangan produk kontemporer. Metode ATUMICS (Artefact-Technique-Utility-Material-Icon-Concept-Shape) digunakan untuk mengkaji gunungan sebagai salah satu artefak dari kirab Merti Bumi serta merancang produk berdasarkan hasil kajian tersebut. Tahapan dari penelitian ini adalah analisis elemen tradisi, penyusunan konsep desain, iterasi desain, serta uji coba dan evaluasi produk. Hasil dari perancangan produk ini berupa piring saji yang disusun menyerupai gunungan dengan tetap mempertahankan elemen konsep (concept) dan bentuk (shape), serta menambahkan elemen modern yaitu teknik (technique), kegunaan (utility), material (material), dan ikon (icon). Hasil akhir dari perancangan ini berupa dua set piring saji susun berbahan batu marmer Carrara dan Black Marquina yang dikombinasikan dengan kuningan sebagai struktur penyangga. Pilihan material ini mempertimbangkan higienitas dan estetika, serta menyesuaikan target pasar ekspor kelas menengah ke atas. Piring ini juga memiliki sistem lepas pasang sehingga memudahkan dalam penyimpanan maupun distribusi produk
Karakteristik papan partikel dari limbah pertanian (Characteristics of particle board from agricultural waste)
Particleboard is a composite wood that still relies on wood from natural forests. Research on the manufacture of particleboard using ligno-cellulosic fibrous material other than wood namely agricultural waste in the form of bagasse and corn stalks using urea-formaldehyde adhesive has been carried out, aiming to obtain information about the characteritic of the resulting particleboard. Particles from bagasse and corn stalks were dried in an oven to a moisture content of 5%. The particleboard density target was made 0.7 g/cm3, using liquid urea formaldehyde (UF) adhesive, with a pressurization process of 12 kg/cm2 at 140°C for 10 minutes. After being conditioned for 7 days, the particle board was made a test sample. The results showed that the particleboard made of bagasse and corn stalks had a density of 0.64 g/cm3 and 0.67 g/cm3, respectively, including medium density, so that they could be used for space insulation, furniture. The development of thickness, MOR and MOE of the manufactured particleboard is significantly influenced by the type of raw material. Moisture content, density and MOR of bagasse particle board are in accordance with SNI standards, while on corn stalk particle board are water content and density
Tingkat Ketertarikan Desain Blazer Berbahan Dasar Songket untuk Busana Pesta Remaja Aceh
Songket termasuk kain yang sarat makna bagi masyarakat Aceh, yang jika tidak dimodifikasi dengan lebih menarik sesuai perkembangan zaman, dikhawatirkan akan punah secara perlahan. Salah satu solusinya yaitu dengan menciptakan model fashion terbaru dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adakah perbedaan tingkat ketertarikan antara tiga desain blazer berbahan dasar songket, dan seberapa tinggi tingkat ketertarikan pada desain blazer tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pre-experimental dengan model one-shot-case studi. Subyek penelitian adalah 150 remaja di kabupaten Bireuen Aceh umur 17 – 22 tahun dengan teknik penentuan sampel menggunakan sampling incidental. Metode pengumpulan data dengan angket dan lembar validasi oleh 3 tim ahli busana. Penemuan dalam penelitian ini yaitu dilakukannya eksperimen terhadap tiga desain blazer menggunakan bahan dasar songket dengan perbedaan dalam segi motif kainnya, warna, dan bentuk. Selanjutnya dilakukannya pengujian dengan uji analisis varians satu arah (One Way Anova) untuk melihat sejauh mana tingkat ketertarikan remaja pada karya terbaru. Berdasarkan hasil perhitungan One Way Anova terhadap data tingkat ketertarikan, diperoleh bahwa P value(sig.) 0,990 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada tingkat ketertarikan yang signifikan antara tiga desain blazer tersebut
Pengaruh perlakuan bleaching terhadap perubahan warna dan sifat finishing kayu pinus (Pinus sp.) terserang blue stain. (Effect of bleaching treatment to color change and finishing properties of pine wood (Pinus sp.) attacked by blue stain)
Pine (Pinus sp.) wood has been popular and widely used as raw material for furniture industry due its unique characteristics compared to other wood species. However, the weakness of pine wood is its easily attacked by blue stain that caused blue, gray, or black stain on wood surface. To solve this problem, one of alternative solution is wood bleaching treatment. The aim of this research was to investigate the effect of bleaching treatment using sodium hypoclorite 25% on colour change and finishing properties of pine wood attacked by blue-stain. Bleaching treatment was carried out at several ratio of sodium hypoclorite 25% : water (v/v), at 1:1; 2:1; and 1:2 ratio. The results showed that bleaching treatment were very low on affected wood color change. The glossy test of 2:1 ratio wood bleached were higher than other ratio. Bonding quality and flexibility on bleached wood were not different at various ratio
Abstrak Jurnal Litbang Industri Vol. 13 No. 2 Desember Tahun 2023
Abstrak Jurnal Litbang Industri Vol. 13 No. 2 Desember Tahun 202
Kajian Motif Batik dengan Aspek Nilai Estetika pada Batik Kuno Kota Probolinggo
Indonesia dikenal dengan identitas keragaman budaya. Salah satu bentuk budaya Indonesia yang tampak dan terkenal adalah batik. Bahkan di setiap wilayah memiliki karakteristik motif batik. Motif batik mulai dari kontemporer dan motif batik kuno. Termasuk di Kota Probolinggo, terdapat batik dengan motif kontemporer dan motif batik kuno. Motif batik kuno khas Kota Probolinggo awalnya tidak dikenal, akan tetapi sejak temuan di museum Belanda dan keberhasilan identifikasi serta dilakukan duplikasi sebanyak 28 motif batik. Riset ini bertujuan melakukan analisis aspek-aspek estetika terhadap motif-motif batik kuno khas Kota Probolinggo. Riset ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan model eksploratif. Sumber data primer adalah “Batik Kuno Kota Probolinggo”. Sumber pendukung penelitian berasal dari jurnal ilmiah, buku, dan kajian pustaka lainnya. Analisis mendalamditerapkan pada 8 motif batik kuno Kota Probolinggo dari 28 total keseluruhan motif batik yang berhasil diduplikasi. Hasil analisis menunjukkan estetika dalam motif batik kuno khas Kota Probolinggo sebanyak 8 motif batik yang sudah dipilih, meliputi Batik Kembang Sembujo, Batik Sinjang Girang, Batik Kapal Layar, Batik Nus-nusan, Batik Merah Ngigel, Batik Merak Menclok, Batik Macan-macanan, dan Batik Intipyan. Setiap desain motif pada 8 Batik Lawasan Kota Probolinggo tersebut mempunyai unsur-unsir visual yang khas sesuai dengan karakteristik masyarakat dan lingkungannya. Pada setiap jenis batik kuno Kota Probolinggo, desain motif terdapat Kesatuan (Unity), Kerumitan (Complexity), dan Kesungguhan (Internsity)