STAIN Pamekasan Jurnal Online (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri / State College of Islamic Studies Pamekasan)
Not a member yet
1222 research outputs found
Sort by
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PAJAK RESTORAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MAKANAN
Jual beli merupakan suatu perjanjian tukar menukar barang dengan melepaskan hak milik secara sukarela antara kedua belah yaitu penjual dan pembeli. Jual beli dalam Islam dapat dinyatakan sah apabila terpenuhinya rukun dan syarat. Di antaranya adalah objek transaksi harus diketahui dengan jelas baik sifatnya, ukuran nya, jumlahnya dan harganya serta dapat diserahkan. Dalam akad jual beli harus berdasarkan kerelaan tanpa adanya unsur paksaan dan unsur ketidakjelasan karena dapat merugikan salah satu pihak. Didalam praktik jual beli sering sekali terdapat transaksaksi jual beli yang tidak sesuai dengan aturan hukum islam salah satunya jual beli makanan dengan tambahan pajak restoran di Pamekasan dengan alasan karena restoran sebagai wajib pajak yang harus membayar pajak kepada pemerintah daerah Kabupaten Pamekasan. Dengan adanya tambahan pajak pihak pembeli merasa dirugikan dan adanya kekecewaan karena tidak adanya keterbukaan dari pihak penjual kepada pihak pembeli bahwa setiap makanan yang dibeli adanya tambahan pajak dan sepengetahuan pembeli. Menurut hukum Islam Jual beli makanan dengan tambahan pajak restoran di Pamekasan belum memenuhi syarat sah dalam objek akad jual beli karena mengandung unsur gharar pada harga makanan adanya tambahan pajak yang tidak diketahui oleh pembeli. Maka, jual beli makanan dengan tambahan pajak di restoran Pamekasan tidak sah berdasarkan hukum Isla
NILAI-NILAI DAKWAH DALAM FILM ANIMASI ADIT SOPO JARWO EPISODE 61-63 (Analisis Semiotika Roland Barthes) Institut Agama Islam Negeri Madura
Dakwah selama ini diidentikan dengan ceramah melalui media lisan (dakwah bil lisan) dan (dakwah bil hal) Namun demikian, seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, media teknologi seperti film segera menggesernya. Film sebagai salah satu fungsi edukasi, pada awalnya film digunakan sebagai bentuk komunikasi persuasif untuk mempengaruhi penonton atau penikmat film. Namun saat ini film juga digunakan sebagai media dakwah yang sarat akan nilai-nilai dakwah, guna menyebar luaskan ajaran agama Islam, seperti salah satu Film animasi karya anak bangsa “Adit, Sopo Jarwo”.Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang menjadi pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, apa saja nilai-nilai dakwah yang terkandung dalam film animasi Adit, Sopo Jarwo; kedua, bagaimana hasil analisis semiotika Roland Barthes tyterhadap film anmimasi Adit, Sopo Jarwo.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan model analisis semiotika Roland Barthes yang dikenal dengan istilah “two order of signification”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis dokumen. Teknik Analisis data dilakukan dengan tahapan, (1) Deskripsi, (2) Identifikasi, dan (3) Tiga tahap analisis semiotik Roland Barthes yaitu, denotasi, konotasi, dan mitos. . Sumber data diperoleh dari dokumen, jurnal, transkip, buku, surat kabar, majalah, karya tulis ilmiah, (KTI).Hasil penelitian meunjukkan bahwa pertama, film ini mengandung nilai-nilai dakwah seperti aqidah, syariah dan muamalah serta akhlakul karimah. Kedua, Hasil semiotika Roland Barthes terhadap film animasi Adit, Sopo Jarwo menunjukkan bahwa Semiotika Roland Barthes adalah model analisis yang komprehensif, dengan 2 tanda yakni signifier dan signified dalam teori ini juga memepermudah untuk memetakkan dan menafsirkan setiap makna denotasi dan konotasi yang terkandung serta mitos yang berhubungan dengan scene di dalam film animasi Adit, Sopo Jarwo di episode 61-63
ISLAM DAN PENDIDIKAN KRITIS: Menata Ulang Islam yang Memihak
Abstrak: Islam dan pendidikan kritis merupakan satu kesatuan yang inheren. Akar kritisisme dalam Islam bersumber dari kitab suci al-Qur’an dan al-Hadis sebagai pedoman hidup dalam melaksanakan tugas utama kaum muslim, yaitu ‘abdun dan khalīfah. Ada dua jalan yang perlu ditempuh secara proporsional, yaitu jalan vertikal (hubungan manusia dengan Tuhan) dan jalan horizontal (hubungan manusia dengan sesama). Agama dalam Islam tidak hanya berkutat pada persoalan formalitas, tetapi lebih pada memaknai setiap ajaran dalam realita hidup sehari-hari. Sejalan dengan itu, pendidikan kritis yang diusung oleh Freire, selain praktik pendidikannya yang humanis, juga memberikan peluang besar dalam menumbuh-kembangkan kesadaran manusia agar lebih cerdas dan peka terhadap realitas baik individu maupun realitas sosial yang melingkupinya. Kata kunci: Islam, pendidikan, dan pendidikan kriti
KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA A. FUADI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap kesantunan berbahasa dalam novel Ranah 3 Warna Karya A. Fuadi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa dalam novel tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian ini adalah catatan dokumentasi wujud pematuhan, pelanggaran prinsip kesantunan, dan skala kesantunan. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Ranah 3 Warna Karya A. Fuadi. Teknik pengumpulan data dengan metode simak dan teknik catat. Analisis data dengan teknik deskriptif analisis. Tahapan dalam penelitian ini meliputi membaca dan memahami percakapan antar tokoh, mengidentifikasi data kesantunan berbahasa, menandai percakapan antar tokoh, mengklasifikasi data, dan mendeskripsi data kesantunan. Hasil penelitian ini adalah wujud pematuhan prinsip kesantunan berbahasa yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, pemufakatan, dan kesimpatian. Wujud pelanggaran prinsip kesantunan barbahasa yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, pengharhgaan, kesederhanaan, pemufakatan, dan kesimpatian. Skala kesantunan Leech dalam novel tersebut meliputi skala kerugian dan keuntungan, skala pilihan, skala ketidak langsungan, skala keotoritasan dan skala jarak sosial
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM MEMAHAMI CERITA PADA SISWA KELAS V SDN CANGKRENG I KECAMATAN LENTENG
AbstrakPenelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif pada pembelajaran bahasa Indonesia. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas V SDN Kolor II Sumenep. Meliputi 2 kelas yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya, VA sebagai kelompok eksperimen, dan VB sebagai kelompok control. Kelas V SDN cangkreng I sebagai kelas uji coba, dimaksudkan kelas yang digunakan untuk menguji instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian yang berpendekatan kuantitatif ini, ditinjau dari sudut perolehan nilai tes kemampuan berpikir kreatif yang skor atau nilainya dijumlahkan dan dianalisis menggunakan uji t-2 sampel independent. Pada uji validitas diperoleh r-hitung ≥ r kreatif (0,349) maka instrument dikatakan valid dan dapat digunakan. Pada uji reliabel r-hitung > r kreatif (0,60), yaitu nilai Alpha sebesar 0,966 yang berarti lebih besar dari 0,60. Dengan demikian keseluruhan item instrumen adalah reliabel. Hasil pengujian hipotesis dapat diketahui dari data yang telah dianalisis dengan t hitung 3,730 > t-tabel 2,00 (α=0,05). Dapat disimpulkan bahwa probabilitas kesalahan dalam penelitian ini masih di bawah 0,05. Pengujian hipotesis dapat diputuskan, bahwa dengan tingginya harga t-hitung sebesar 3,730 memiliki taraf signifikansi 0,000 yang ternyata kedudukannya masih jauh berada di bawah nilai α = 0,05. Dengan demikian penelitian ini berhasil menolak H0 pada taraf signifikansi 5%. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa H1 terbukti benar. Mean pada kelompok eksperimen pretes adalah 54,38 kelompok eksperimen postes adalah 74,38. Sedangkan mean kelompok kontrol pretes adalah 51,94 kelompok Postes adalah 66,94. Hal ini membuktikkan bahwa terjadi peningkatan pada kelas eksperimen yang telah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.Kata-kata Kunci: berpikir kreatif, cerita, model pembelajaran berbasis masalah This study aims to assess the effect of the use of problem solving based learning model for creative thinking skills in Indonesian language. Object of this research is a class V SDN Kolor II Sumenep. Includes 2 classes used in this study include, V A as an experimental group and a control group VB SDN Kolor I . V SDN Cangkreng I class as a class I trial Class tests are intended class is used to test the instruments to be used to retrieve data creative thinking skills of students. This quantitative research approaches , the terms of the acquisition value of the test 's ability to creative thinking skills scores or values are summed and analyzed using t-test two independent samples. On the validity of the test obtained count ≥ r r - critical ( 0.349 ), the instrument as valid and can be used. In the test reliably count r > r critical ( 0.60 ) , namely Alpha value of 0.966 which means greater than 0.60. Thus the entire item instrument is reliable. Results of hypothesis testing can be seen from the data that has been analyzed by t 3.730 > t-table 2.00 (α = 0.05). It can be concluded that the probability of error in this study still below 0.05. Hypothesis testing can be decided, that with the high price of 3.730 t-test has significance level of 0.000, which turned out to be his position is still far below the value of α = 0.05. This study therefore managed to reject H0 at significance level of 5 % . Furthermore, it can be concluded that the H1 was proved right. Mean in the experimental group pretest posttest experimental group is 54.38 is 74.38. While the control group mean pretest is 51.94. Postes group is 66.94. This is evidence that an increase in the experimental class that has been given treatment with problem based learning model. Thus we can conclude creative thinking skills abilities of students in the experimental group was higher than the control group. Problem based learning model a positive effect on students' ability to creative thinking skills. Key Word : Model problem beased learning, Creative Thinking Skill
Meningkatkan Semangat Belajar di Rumah dengan Teknik Mind Mapping pada Siswa Kelas 1 SD di Dusun Rokoro Desa Taro’an, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan
The Covid-19 pandemic has shifted teaching and learning activities from school to home. Students are given homework as a way of learning at home. However, this only burdens students and parents. We need a way to increase students’ enthusiasm for learning. Therefore, the purpose of this study is to increase enthusiasm of student in learning at home with mind mapping techniques. It also aims to overcome their boredom in doing assignments that are piled up due to Covid-19 besides not understanding the subject matter. The research method used is action research, because this study applies an action learning at home using mind-mapping techniques. The results showed that learning by using mind mapping technique is able to improve the spirit of student learning because basically, they like learning with media images. Therefore, learning to use mind mapping is highly recommended for use because it can increase the enthusiasm for learning.(Pada masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dialihkan dari sekolah menjadi belajar di rumah. Siswa diberikan tugas rumah sebagai cara belajar di rumah. Namun, hal itu justru membebani siswa dan orang tua sehingga diperlukan cara untuk meningkatkan semangat belajar para siswa. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan semangat belajar siswa di rumah dengan teknik mind mapping dan untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengerjakan tugas yang menumpuk akibat Covid-19 sementara mereka tidak memahami materi pelajaran dengan baik. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini menerapkan suatu tindakan belajar di rumah menggunakan teknik mind mapping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan teknik mind mapping mampu meningkatkan semangat belajar siswa karena pada dasarnya, siswa menyukai belajar dengan media gambar. Oleh sebab itu, belajar menggunakan mind mapping sangat diajurkan untuk digunakan karena mampu meningkatkan semangat belajar.
Perbandingan Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Pada Masa Nabi Muhammad SAW. dan di Era Reformasi
Pengadilan Agama memiliki kewenangan absolut menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah. Allah memerintahkan terhadap hamba-nya untuk memutuskan suatu hukum atau menghukumi manusia seperti apa yang diturunkannya. Rasulullah SAW. langsung mengadili dan menghukumi semua perkara yang muncul di tengah-tengah masyarakat dengan hukum yang diturunkan oleh Allah SWT. yang berkenaan dengan harta benda. Ketika terjadi persengketaan ekonomi syari’ah, maka diperlukan instrument penting sebagai sebuah solusi yang adil bagi para pihak-pihak yang bersengketa, dengan menggunakan model perdamaian, arbitrase, dan kekuasaan kehakiman. Penyelesaian sengketa yang di aplikasikan saat ini tidak berbeda jauh dari masa Nabi, perbedaannya hanya terletak pada sistem dan perkembangan zaman yang semakin modern, yaitu semuanya penyelesaian sengketa baik itu sengketa ekonomi, keluarga, maupun sosial sudah tertuang dalam peraturan-peraturan yang telah dikodifikasi dalam kitab undang-undang, hanya saja pengadilan atau tahkim saat ini menyampaikan dari catatan kecil tersebut. (Religious Courts have absolute authority to resolve first-level cases between Muslims in the fields of marriage, inheritance, wills, and gifts based on Islamic law, waqf, shadaqah and Islamic economic. Allah orders His servants to decide a law or punish humans as He sent them. Rasulullah SAW. directly judge and punish all cases that arise in the midst of society with the laws sent by Allah SWT. property related. When there is an economic dispute of Islamic law, an important instrument is needed as a fair solution for the disputing parties, using the model of peace, arbitration and the judiciary. The dispute resolution that is currently applied is not very different from the time of the Prophet, the only difference lies in the increasingly modern system and the development of the time, that is, all dispute resolution, whether economic, family disputes or social, has been contained in the rules codified in the book. the law, it is just that the current court or tahkim is delivered from these little notes.
Penyusunan Materi Ajar Al Nahw Al Whazhifi dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Mahasiswa PAI IAI Muhammadiyah Sinjai
Learning Arabic in Indonesia has been going on for several decades, especially since the presence of Islam in Indonesian society. However, difficulties in understanding it still overshadow the majority of students and educators from various backgrounds, ranging from elementary, secondary, to tertiary levels. Many solutions are offered to overcome these difficulties, one of which is by changing the orientation of Arabic learning which initially leads to mastery of grammar to increase the ability of learners in the use of grammar as a means of communicating with Arabic that is good and accurate. This orientation change is realized by the preparation of various functional grammatical books that are applicable and can be adapted to the abilities, situations, and conditions of the learner. This study uses a type of R&D research with the Borg and Gall development model. The use of functional grammar material in this study provides an opportunity for learners to master Arabic more quickly and easily as evidenced by the value of -t table <-t count is -18,084 <-2,045
Prophetic Communication: Transcendental Dimension In Islamic Philanthropy Messages
Indonesia Islamic philanthropy had been growing tremendously. Trends in institutions platforms in managing Islamic philanthropy brought the divergence of channel message distribution. Those institutions made convergence interdisciplinary innovation. Islamic philanthropy institutions obligate to distribute the message in an ethical manner. They employed prophetic communication values in engaging the public sphere with persuasive communication commonly. Prophetic communication design is a custom to promote transcendental dimension of contemporary communication praxis. The prophetic term uses the cognition proximity design refers to Prophet Muhammad as a role model. This research was conducted to get an overview of the prophetic communication representation in the Islamic philanthropic messages distribution. Analytical techniques use qualitative document analysis. The subject in this research is the display of text on the site of Islamic philanthropic foundations official website Rumah Zakat, Yayasan Dana Al-Falah, and Lembaga Manajemen Infaq. The theme categories enrich found with selective coding. The results of the analysis are discussed using the concepts of prophetic communication, message production theory, goal-plan-action theory, action-making theory, and cognitive dissonance theory. For further research could obtain from the communication management of more specific philanthropic objects
Legal Protection for Disputing Parties through the Aceh Customary Court
Article 13 paragraph (1) of the Aceh Qanun Number 9 of 2008 on the Development of Customary and Indigenous Life discussing customary disputes mentions that ideally, the customary court can solve customary disputes. However, sometimes, it can not solve all cases and provide legal protection for all disputing parties. This study aims to explain the process of resolving private disputes through the customary court and providing legal protection for the parties. This type of research was empirical juridical with qualitative analysis. The results showed that a dispute resolution process could be done through two models. First is through customary judicature using formalized procedures by involving customary instruments. Second is using positive law indicator by not providing legal protection for the parties. Certain parties will typically file a lawsuit again after getting the customary court's decision. This research suggests collaboration among the Government, the Police, and the Customary Assembly in consistently promoting the customary court and improving the quality of customary instruments