Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya: Open Journal Systems
Not a member yet
275 research outputs found
Sort by
Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Guru Matematika Sekolah Menengah Pertama Wilayah Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya
Kemampuan menulis bagi guru menjadi tuntutan profesinya. Bagi pengembangan karirnya guru wajib memenuhi syarat berupa penulisan artikel atau karya ilmiah. Syarat ini seringkali menjadi hambatan kenaikan jenjang pangkat bagi guru mengingat rendahnya kemampuan dan minat menulis di kalangan mereka. Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Iptek bagi bina masyarakat ini adalah pendampingan penulisan artikel ilmiah. Tahap pertama kegiatan ini peserta mendapatkan materi yang berkaitan dengan penulisan artikel ilmiah. Selanjutnya, pada tahap kedua, peserta kegiatan IbBM diwajibkan membuat artikel ilmiah dengan menggunakan metode pendampingan, partisipatif, serta terbimbing. Tahap ketiga peserta mengumpulkan tugas artikel ilmiah dilanjutkan dengan diskusi yang melibatkan semua panitia kegiatan IbBM pengabdian dan peserta pelatihan. Peserta kegiatan IbBM Pendampingan penulisan artikel ilmiah ini adalah Guru matematika yang berada di wilayah Sukaraja kabupaten Tasikmalaya. Luaran yang diharapkan dari kegiatan IbBM pendampingan penulisan artikel ilmiah ini adalah berupa artikel ilmiah atau jurnal hasil penelitian guru selama melalukan pembelajaran di sekolah masing-masing
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil prestasi belajar siswa kelas X pada materi tipe data(pemgrograman dasar) di SMKN 1 Panjalu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan jenis penelitian yang digunakan quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent group pretest posttest design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X TKJ SMKN 1 Panjalu. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X TKJ 1 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKJ 2 yang berjumlah 34 siswa sebagai Kelas control. Data hasil belajar siswa dikumpulkan menggunakan test, soal pretest dan posttest. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 22.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Pemrograman Dasar materi tipe data. Dari hasil pengolahan dan analisis data terdapat informasi mengenai perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model konvensional (kelas control) dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble (kelas eksperimen). Hal ini terbukti pada rata-rata posttest kelas control dan rata-rata posttest kelas eksperimen. Rata-rata posttest kelas control 68.02 dengan kategori tinggi dan rata-rata posttest kelas eksperimen 76.58 dengan kategori sangat tinggi. Uji hipotesis yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Dari hasil analisis diketahui data berdistribusi normal dan homogen serta diperoleh nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0.000. Nilai signifikan 0.000 tersebut lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikan 0.05. Hasil analisis data tersebut menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini menunjukan model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada materi tipe data mata pelajaran pemrograman dasar kelas X TKJ 1 di SMKN 1 Panjalu
RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMASI PADA MATERI INSTALASI JARINGAN KOMPUTER
Penelitian ini bertujuan untuk merancang, membuat dan menguji kelayakan media pembelajaran instalasi jaringan komputer. Model penelitian yang digunakan adalah waterfall, tahapan yang dilakukan dalam penelitian meliputi analisis kebutuhan, pengembangan sistem, implementasi dan melakukan pengujian terhadap produk hasil pengembangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan angket tertutup. Pada tahap validasi melibatkan ahli media dan ahli materi sebagai penilai serta penguji kelayakan media yang dikembangkan, penilaian guru dan respon siswa digunakan sebagai uji pemakaian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif deskriptif
Peningkatan Kompetensi Masyarakat di Kampung Yoboi Kabupaten Jayapura dalam Budidaya Jamur dan Pengolahan Makanan Berbahan Jamur
Kampung Yoboi yang terletak di tepi Danau Sentani,memiliki hutan sagu yang berperan penting baik secara ekologi, etnobotani dan ekonomi. Masyarakat memanfaatkan tepung sagu dan jamur sagu yang tumbuh secara alami pada ampas sagu sebagai makanannya. Namun masyarakat belum mengetahui nilai gizi jamur sagu tersebut dan cara memanfaatkan limbah ampas sagu sebagai media budidaya jamur. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi jamur sagu, cara budidaya jamur dan membuat berbagai makanan berbahan dasar jamur. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) dan Participatory Planning. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias dalam diskusi tentang kandungan gizi jamur dan juga sangat aktif mengikuti praktek budidaya jamur serta memasak makanan berbahan dasar jamur.Kegiatan ini telah sukses dilaksanakan berkat partisipasi aktif dari seluruh masyarakat
PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU, KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI MTs AL-MUQOWAMAH SINGAPARNA TASIKMALAYA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh implementasi kebijakan dan kompetensi guru terhadap kinerja guru MTs Al-Muqowamah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan hipotesis penelitian terdapat pengaruh yang signifikan antara kebijakan sertifikasi guru terhadap kinerja guru di MTs Al-Muqowamah, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru terhadap kinerja guru di MTs Al Muqowamah. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Impementasi kebijakan sertifikasi guru di MTs Al-Muqowamah Tasikmalaya termasuk tinggi dengan skor tertinggi sebesar 153 poin, kompetensi guru sudah termasuk baik, dimana nilai tertinggi sebesar 151 point, dan kinerja guru termasuk kategori tinggi, dimana nilai terbesar adalah 151 point. Melihat dari hal tersebut mengindikasikan bahwa persepsi terhadap implementasi kebijakan sertifikasi guru telah sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh responden. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh implementasi kebijakan sertifikasi guru terhadap kinerja guru di MTs Al-Muqowamah Tasikmalaya, analisis jalur path variabel implementasi kebijakan memiliki koefesiensi sebesar 0,592. Adapun pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 1%. Terta terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap kinerja guru di MTs Al-Muqowamah Tasikmalaya dimana variabel kompetensi guru (x2) mempunyai koefesiensi jalur 0,419. Adapun pengaruh langsung dan tidak langsung sebesar 32.6%
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI XYZ PURWAKARTA
Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi saat ini mampu menunjang semua aktivitas di semua sektor. Mulai dari pendidikan, pemerintahan, organisasi, dan proses bisnis perusahaan, saat ini hampir semua bidang terutama perusahaan besar menerapkan sistem informasi (SI) dan teknologi informasi (TI) pada perusahaan yang dijalankannya agar dapat mencapai apa yang sudah direncanakan dan diinginkan. Permasalahan yang dihadapi oleh STT XYZ saat ini yaitu dalam pengelolaan data kampus belum optimal dikarenakan kurangnya implementasi sistem informasi dan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan kampus, agar dapat mencapai tujuan kampus maka dibutuhkan suatu perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan kampus. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode ward and peppard, dengan beberapa alat atau tools yang digunakan yaitu value chain, , SWOT, dan portofolio aplikasi. Hasil dari penelitian ini menghasilkan usulan 16 aplikasi yang terdiri dari 11 sistem baru dan 5 sistem yang harus dikembangkan
Minimalisasi Penggunaan Produk Kemasan Plastik Makanan Jajanan Siswa Sekolah Dasar
Tujuan pengabdian masyarakat: 1. mengetahui penggunaan produk kemasan plastik pada makanan jajanan siswa sekolah dasar; 2. meningkatkan pengetahuan siswa akan bahaya kesehatan penggunaan produk kemasan plastik pada makanan jajanan siswa. Responden penelitian siswa kelas 4 dan pedagang makanan jajanan siswa Sekolah Dasar Negeri 03 Iwul, Parung, Bogor. Waktu pengabdian Februari–April 2019. Hasil pengabdian masyarakat: 1. Semua makanan jajanan siswa disajikan dan dikemas dengan menggunakan produk kemasan plastik; 2. Tingkat pengetahuan siswa terhadap penggunaan produk kemasan plastik pada makanan jajanan ada pada katagori tinngi. Sebelum kegiatan pengabdian masyarakat ada pada katagori tinggi dengan jumlah 5 siswa atau 17.8%. Sesudah kegiatan pengabdian masyarakat ada pada katagori tinggi dengan jumlah 8 siswa atau 28.6%. Kesimpulan: 1. hindari penggunaan produk kemasan plastik pada makanan jajanan dalam kondisi masih panas; 2. penggunaan produk kemasan plastik dapat diganti dengan produk atau bahan lainnya dalam kondisi makanan jajanan disajikan dan di makan di tempat penjualan. Penggunaan produk kemasan plastik dapat digunakan dalam kondisi makanan jajanan disajikan dan dimakan di tempat lain dan atau dibawa pulang
Penyuluhan Cuci Tangan Pada Anak Tk Nurul Muslimin Pontianak
Penyebaran penyakit umumnya terjadi akibat kurangnya pengetahuan terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS). PHBS merupakan sebuah gerakan rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan dalam peningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. PHBS sangat baik di mulai sejak dini dengan indikator sederhana. Salah satu indikator sederhana PHBS adalah mencuci tangan dengan bersih. PKM ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan terkait cara mencuci tangan yang benar bagi anak-anak TK agar mereka memiliki pengetahuan tentang kebersihan sejak awal. PKM ini dilakukan di RA Nurul Muslimin dengan total peserta 30 orang anak-anak yang berada di kelas B2. Penyuluhan disampaikan dengan metode ceramah dengan bantuan media audio visual. Penyuluhan ini berjalan dengan lancar dan peserta dapat menerima materi yang diberikan serta aktif dan bersemangat selama mengikuti penyuluhan
SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SD DALAM MENYUSUN RPP
Penelitian ini bertujuan membuktikan supervisi klinis dapat meningkatkan dan mengukur presentase peningkatan kompetensi guru dalam menyusunan RPP sebelum dan sesudah supervisi klinis.Merupakan penelitian Tindakan sekolah (PTS). Subyek penelitian adalah guru SD Sambikerep yang berjumlah 3 orang. Hasil penelitian membuktikan bahwa supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi dan prosentase ketuntasan guru dalam menyususn RPP. Hal ini terbukti dengan tercapainya semua indikator keberhasilan dalam penelitian. Indikator kinerja yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah kompetensi guru dalam menyusun RPP minimal mendapatkan rata-rata skor minimal 70 dengan persentase ketuntasan minimal 80%.Hasil penelitian menunjukkan supervisi klinis terbukti dapat meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan presentase ketuntasan guru dalammenyusun RPP, terbukti pada siklus pertama prosentase guru yang dalam menyususn RPP 66 % dan meningkat pada siklus kedua menjadi 100%, dengan demikian terdapat kenaikan presentase sebesar 34 %.
This researsch aims to prove clinical supervision be able to increasing and quantify percentage of raising teacher competency in preparing lesson plans before and after clinical supervision. This research was school action research. The subject or the sudy were teachers of Sambikerep elementary school, amounting to 3 people. The results of the study prove that clinical supervision can improve the competence and percentage of teacher completeness in developing lesson plans. This is proven by the achievement of all indicators of success in research. Performance indicators that are used as a reference in this study are teacher competency in preparing lesson plans to get a minimum average score of at least 70 with a percentage of completeness of at least 80%. The results of research show clinical supervision is proven to improve teacher competency and increase the percentage of teacher completeness in compiling lesson plans, as evidenced in the first cycle the percentage of teachers in preparing the lesson plan was 66% and increased in the second cycle to 100%, so there was an increase in percentage by 34%.
 
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIK REALISTIK (PTK DI KELAS IV SDN PADASUKA 2 PASIRWANGI GARUT )
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika pecahan melalui Pendidikan Matematika Realistik pada siswa kelas IV. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif. Peneliti berkolaborasi dengan guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Padasuka 2 Kecamatan Pasirwangi Kab. Garut. Objek dari penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika terkait pecahan melalui penerapan Pendidikan Matematika Realistik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dalam bentuk uraian terbatas yang dilakukan tiap akhir siklus, dan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Data aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dianalisis secara deskriptif kualitatif dan data hasil tes kemampuan memecahkan masalah dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan penyajian tabel dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Pendidikan Matematika Realistik yang dilaksanakan dengan menggunakan langkah-langkah PMR yang didasarkan pada karakteristik PMR yaitu penggunaan masalah kontekstual, penggunaan model, kontribusi siswa, kegiatan interaktif, dan keterkaitan topik dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil evaluasi siswa. Nilai rata-rata sebelum tindakan adalah 62,78 dengan ketuntasan belajar 37,84%, nilai rata-rata siklus pertama adalah 63,76 dengan ketuntasan belajar sebesar 54,05% , nilai rata-rata siklus kedua adalah 71,57 dengan ketuntasan belajar sebesar 75,68%, dan nilai rata-rata siklus ketiga adalah 73,30 dengan ketuntasan belajar sebesar 86,49%