e-Journal Institut Agama Islam Negeri Ambon
Not a member yet
1497 research outputs found
Sort by
Critical Leadership in Reconciliation for Church-Based Conflict in Halmahera, Indonesia: Relevansi Kepemimpinan Kritis dalam Konflik Gereja Halmahera
This article attempts to look at church-based conflicts using the Critical Leadership (CL) approach in collaboration with Actor Network Theory (ANT) and finds its relevance for communal life. Using an interdisciplinary approach with qualitative methods, the collaboration of CL and ANT found that all resources of religious organizations in conflict situations are networks of actors whose interactions legitimize power and can also be a path to reconciliation. From the lens of CL and ANT, conflicts that result in dualism in church organizations are seen as both a process and a result of actor interactions and relations during the conflict. Therefore, reconciliation can also be used as a process and a result of the CL and ANT mechanisms which then present policy recommendations such as the intensity of structural actor meetings that can produce joint programs for church members, and can also be a path for institutional unification and reconciliation.Artikel ini berusaha melihat konflik berbasis gereja dengan menggunakan pendekatan Critical Leadership (CL) yang dikolaborasikan dengan Actor Network Theory (ANT) dan menemukan relevansinya bagi kehidupan bersama. Menggunakan pendekatan interdisipliner dengan metode kualitatif, maka kolaborasi CL dan ANT ditemukan bahwa segala sumber daya organisasi agama dalam situasi konflik merupakan jaringan aktor yang dalam interaksinya melegitimasi kekuasaan sekaligus dapat menjadi jalan rekonsiliasi. Dari lensa CL dan ANT, konflik yang mengakibatkan terjadinya dualisme dalam organisasi gereja, dilihat sebagai proses sekaligus hasil dari interaksi dan relasi aktor saat konflik berlangsung. Karena itu, rekonsiliasi juga dapat dijadikan proses sekaligus hasil dari mekanisme CL dan ANT yang kemudian menghadirkan rekomendasi kebijakan seperti intensitas pertemuan aktor struktural yang dapat menghasilkan program bersama bagi warga gereja, sekaligus dapat menjadi jalan bagi penyatuan dan rekonsiliasi kelembagaan
PRAKTIK SEDEKAH "JUM'AT BERKAH" DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGIS: Sejarah Terciptanya hari Jum'at Berkah, Pengertian Sedekah, Praktik Sedekah Jum'at dalam Perspektif Sosiologis, Dalil-dalil anjuran untuk sedekah di hari Jum'at untuk kehidupan sehari-hari, Manfaat Jum'at berkah dalam Kehidupan Sehari-hari.
Almsgiving is a noble act of giving something that even though it is of little value but is done sincerely without expecting reciprocity from the recipient. This writing is done with the library research method. This writing will discuss about alms that are done on Friday or what is commonly called jum'at blessing in general and also how the practice of alms “jum'at blessing” is seen in a sociological perspective. The writing of this analysis aims to find out the origin (history) of the blessed Friday which is a special day or sayyidul ayyam (master of the day) in Islam where we are encouraged to do good with a variety of variations including almsgiving, in Indonesia itself the habit of giving alms on Friday is often found in several regions, this culture is not sure who brought it to Indonesia and has developed into a culture in several regions. The benefits of the Friday blessing itself help a lot such as increasing the socialization of the community to ease the burden or economic disparity experienced by some people. This writing also discusses the postulates or recommendations of Islam in giving alms on Friday which has been promised to get a great reward and facilitate their affairs in the world.Abstrac
Almsgiving is a noble act of giving something that even though it is of little value but is done sincerely without expecting reciprocity from the recipient. This writing is done with the library research method. This writing will discuss about alms that are done on Friday or what is commonly called jum'at blessing in general and also how the practice of alms “jum'at blessing” is seen in a sociological perspective. The writing of this analysis aims to find out the origin (history) of the blessed Friday which is a special day or sayyidul ayyam (master of the day) in Islam where we are encouraged to do good with a variety of variations including almsgiving, in Indonesia itself the habit of giving alms on Friday is often found in several regions, this culture is not sure who brought it to Indonesia and has developed into a culture in several regions. The benefits of the Friday blessing itself help a lot such as increasing the socialization of the community to ease the burden or economic disparity experienced by some people. This writing also discusses the postulates or recommendations of Islam in giving alms on Friday which has been promised to get a great reward and facilitate their affairs in the world
Abstrak
Bersedekah merupakan tindakan mulia dengan memberi sesuatu yang walaupun itu nilai nya tidak seberapa namun dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan timbal balik dari si penerima. Penulisan ini dilakukan dengan metode Research pustaka. Penulisan ini akan membahas tentang sedekah yang dilakukan pada hari jum’at atau yang biasa disebut jum’at berkah secara umum dan juga bagaimana praktik sedekah “jum’at berkah” dilihat dalam perspektif sosiologis. Ditulisnya analisa ini bertujuan untuk mengetahui asal muasal (sejarah) jum’at berkah yang mana hari jum’at adalah hari yang istimewa atau sayyidul ayyam (tuannya hari) dalam agama islam dimana kita dianjurkan untuk berbuat kebaikan dengan berbagai macam aneka ragamnya termasuk bersedekah, di Indonesia sendiri kebiasan bersedekah di hari jum’at sering kita jumpai di beberapa daerah, budaya ini entah siapa yang membawanya ke indonesia dan sudah berkembang menjadi sebuah kultur di beberapa daerah. Manfaat jum’at berkah itu sendiri banyak membantu seperti meningkatkan sosialisasi masyarakat untuk meringankan beban atau kesenjangan ekonomi yang dialami beberapa masyarakat. Penulisan ini juga membahas dalil- dalil atau anjuran agama islam dalam bersedekah dihari jum’at yang mana sudah dijanjikan mendapatkan pahala yang besar serta dimudahkan urusannya di dunia
Tujuan Eksistensi Tradisi Lomban Kabupaten Jepara di Era Modern: Awal Mula dan Prosesi Upacara Lomban Jepara, Tatacara Pembuatan Perahu Khusus Upacara Lomban, dan Nilai-Nilai Praktik Keberagamaan dalam Upacara Lomban
The purpose of this paper is to reveal the origin and procession of larung saji on the beaches around Jepara. Research data were obtained through literature review, observation, and interviews and analyzed with a qualitative descriptive approach. The results of the research are (1) The existence of the first (only) larung saji on the coast of the Java Sea was carried out in the 18th century, and (2) Gathek (a small boat specialized in lomban) is made with special provisions. Suggestions for further research include exploring the meaning of fasting for 3 consecutive days in the process of making gathek, analyzing the composition of materials for making gathek, experimental tests related to the size of the gathek boat (90 cm x 4 m) to evaluate the effect of size on the performance or usefulness of gathek, and the symbolic meaning of “Joyo Samudro” attached to gathek.Tujuan ditulisnya naskah ini mengungkapkan awal mula serta prosesi pelaksanaan larung saji di pantai sekitaran Jepara. Data riset diperoleh melalui kajian literatur, observasi, dan wawancara serta dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil riset berupa (1) Adanya larung saji pertama kali (satu-satunya) di pesisir laut jawa dilakukan pada abad ke-18, dan (2) Gathek (perahu kecil khusus lomban) dibuat dengan ketentuan khusus. Saran penelitian selanjutnya yakni mendalami makna puasa 3 hari berturut-turut dalam proses pembuatan gathek, analisis komposisi bahan pembuatan gathek, uji eksperimental terkait ukuran perahu gathek (90 cm x 4 m) untuk mengevaluasi efek ukuran tersebut terhadap performa atau kegunaan gathek, dan makna simbol dari "Joyo Samudro" yang melekat pada gathek
LKPD Elektronik Bernuansa ESQ Analisis Kebutuhan LKPD Elektronik Bernuansa Emotional Spritual Quotient pada Materi Keanekaragaman Hayati : E-LKPD, Emotional Spiritual Quotient (ESQ), Keanekaragaman Hayati
Learning media is a tool that has a crucial role in supporting the teaching and learning process, because media functions as a means of conveying effective information to students. One of the teaching media that is widely used is student worksheets. With advances in technology, electronic-based student worksheets are needed. Electronic LKPD is a student practice sheet that is done digitally and carried out systematically. This research aims to identify students' needs for e-LKPD that integrates Emotional Spiritual Quotient (ESQ) aspects as additional teaching materials in learning activities. This research uses descriptive methods with quantitative and qualitative approaches. Data collection techniques were through interviews with a biology teacher and distributing questionnaires to 70 students in Classes X E1 and X E2 at SMAN 1 Koto XI Tarusan. The interview results showed that the teacher only used the textbook provided by the school and had never developed e-LKPD with Emotional Spiritual Quotient (ESQ) nuances in learning activities. So students do not have supporting teaching materials to be able to learn independently. From this research it can be concluded that there is a great need for e-LKPD with Emotional Spiritual Quotient (ESQ) nuances regarding biodiversity material.Media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu yang memiliki peran krusial dalam mendukung proses belajar mengajar, karena media berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi yang efektif kepada peserta didik. Salah satu media ajar yang banyak digunakan adalah lembar kerja peserta didik, dengan kemajuan teknologi maka dibutuhkan lembar kerja peserta didik berbasis elektronik. LKPD elektronik merupakan lembaran latihan peserta didik yang dikerjakan secara digital dan dilakukan secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik terhadap e-LKPD yang mengintegrasikan aspek Emotional Spiritual Quotient (ESQ) sebagai bahan ajar tambahan dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada seorang guru biologi dan persebaran angket kepada 70 peserta didik Kelas X E1 dan X E2 SMAN 1 Koto XI Tarusan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru hanya menggunakan buku paket yang diberikan sekolah dan belum pernah mengembangkan e-LKPD bernuansa Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak memiliki bahan ajar pendukung untuk dapat belajar secara mandiri. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sangat dibutuhkannya e-LKPD bernuansa Emotional spiritual Quotient (ESQ) tentang materi keanekaragaman hayati
TRADISI LOFU-LOFU DALAM PERNIKAHAN DI NEGERI YAPUTIH KECAMATAN TEHORU KABUPATEN MALUKU TENGAH: (Studi Tentang Nilai-Nilai Pendidikan Islam)
The Lofu-lofu tradition in marriage ceremonies in Yaputih is a cultural practice carried out by the people of Yaputih for decades as an effort to preserve and maintain the Lofu-lofu tradition. This tradition is practiced during marriage ceremonies and is intended to strengthen social bonds among community members. Furthermore, this tradition is preserved because it embodies Islamic educational values, which have sustained its relevance to this day. This study adopts a qualitative research methodology, employing data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. Data analysis is conducted through the following steps: data reduction, data analysis, and conclusion drawing, with the researcher acting as the primary instrument. The findings of this study indicate that marriage ceremonies in Yaputih are conducted in accordance with Islamic teachings, while incorporating customary practices or traditions. The marriage process includes several stages: the proposal, the wedding ceremony, and the final stage, known as gulung tikar (literally "rolling the mat"). Throughout the implementation of these ceremonies, several Islamic educational values are observed, including the values of strengthening kinship (silaturahmi), charity (sedekah), mutual assistance (tolong-menolong), worship (ibadah), and respect for parents.Tradisi Lofu-lofu dalam pernikahan di negeri Yaputih merupakan suatu bentuk kebudayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat negeri Yaputih yang telah dilakukan dari puluhan tahun yang lalu sebagai bentuk upaya untuk menjaga dan mempertahankan tradisi lofu-lofu yang telah dilakukan selama ini ketika ada pernikahan. Selain itu juga, diharapkan adanya tradisi lofu-lofu ini, dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjalin hubungan antar sesama masyarakat dengan baik. Mengingat dalam pelaksanaan tradisi ini ada nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat di dalamnya sehingga tradisi ini masih dipertahankan sampai saat ini. Tipe penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan langkah-langkah berikut: reduksi data, pengkajian data dan menarik kesimpuan. dengan menggunakan instrumen peneliti sendiri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan tradisi pernikahan yang dilakukan di negeri Yaputih dilakukan sesuai dengan apa yang diperintahkan dalan ajaran Islam namun pada proses pelaksanaannya ada kebiasaan atau tradisi yang dilakukan didalamnya. Adapun proses pernikahan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, proses lamaran, acara pernikahan dan yang terakhir adalah gulung tikar. Dalam proses pelaksanaannya terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yaitu nilai Silaturahmi, nilai Sedekah, nilai Saling Membantu atau Tolong-menolong, nilai Ibadah dan yang terakhir adalah nilai Menghargai kedua orang tu
Analisis peran Analisis Peran dan Kepemimpinan Perempuan di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Huda Poncokusumo Malang
This research examines the role and leadership of women at the Salafiyah Nurul Huda Islamic Boarding School Poncokusumo Malang in the context of gender sociology and gender equality. In general, Islamic boarding schools are often considered as male-dominated institutions, this research shows that women, especially female leaders (Ning), play an important role in the management and education of santri. Through a qualitative approach, data was collected through in-depth interviews and direct observation, which shows that women's leadership is not only limited to administrative functions, but also includes spiritual guidance and character development of students. Despite facing challenges such as male dominance in decision making and gender bias in society, women in this Islamic boarding school show the ability to adapt and contribute significantly. This research provides an overview of the dynamics of women's leadership in the Islamic boarding school environment, as well as its implications for gender equality in Islamic education.Penelitian ini mengkaji peran dan kepemimpinan perempuan di Pondok Pesantren Salafiyah Nurul Huda Poncokusumo Malang dalam konteks sosiologi gender dan kesetaraan gender. Pada umumnya, pesantren sering dianggap sebagai institusi yang didominasi oleh laki-laki, penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan, khususnya pemimpin putri (Ning), memainkan peran penting dalam pengelolaan dan pendidikan santri. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, yang menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan tidak hanya terbatas pada fungsi administratif, tetapi juga mencakup pembimbingan spiritual dan pengembangan karakter santri. Meskipun menghadapi tantangan seperti dominasi laki-laki dalam pengambilan keputusan dan bias gender dalam masyarakat, perempuan di pesantren ini menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan berkontribusi secara signifikan. Penelitian ini memberikan gambaran dinamika kepemimpinan perempuan di lingkungan pesantren, serta implikasinya terhadap kesetaraan gender dalam pendidikan Islam
Kontribusi Ilmu Biologi dalam Membangun Karakter Islami Berdasarkan Ajaran Al-Qur'an dan Sunnah: Kontribusi Ilmu Biologi dalam Membangun Karakter Islami Berdasarkan Ajaran Al-Qur'an dan Sunnah
Ilmu biologi memiliki potensi signifikan dalam mendukung pembentukan karakter Islami yang selaras dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keterkaitan antara konsep-konsep biologi, seperti embriologi, ekologi, genetika, fisiologi manusia, dan keanaekaragaman hayati dengan nilai-nilai moral dan etika Islam, termasuk keadilan, kesabaran, dan tanggung jawab. Metode yang digunakan adalah kajian sastra yang mengintegrasikan pendekatan tafsir Al-Qur'an, analisis hadis, dan teori-teori biologi modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biologi dapat memberikan pemahaman mendalam tentang penciptaan manusia, interaksi dengan alam, dan tanggung jawab terhadap lingkungan, yang semuanya mendukung pembentukan karakter Islami yang holistik. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan menawarkan perspektif interdisipliner antara sains dan agama yang jarang dieksplorasi secara mendalam. Kesimpulannya, pengintegrasian ilmu biologi dengan ajaran Islam dapat menjadi pendekatan strategi dalam membangun karakter individu dan masyarakat yang bertanggung jawab secara spiritual dan ekologis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengembangan kurikulum pendidikan berbasis nilai-nilai Islami dan sains modern.Ilmu biologi memiliki potensi signifikan dalam mendukung pembentukan karakter Islami yang selaras dengan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keterkaitan antara konsep-konsep biologi, seperti embriologi,ekologi, genetika, fisiologi manusia, dan keanaekaragaman hayati dengan nilai-nilai moral dan etika Islam, termasuk keadilan, kesabaran, dan tanggung jawab. Metode yang digunakan adalah kajian sastra yang mengintegrasikan pendekatan tafsir Al-Qur'an, analisis hadis, dan teori-teori biologi modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biologi dapat memberikan pemahaman mendalam tentang penciptaan manusia, interaksi dengan alam, dan tanggung jawab terhadap lingkungan, yang semuanya mendukung pembentukan karakter Islami yang holistik. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan menawarkan perspektif interdisipliner antara sains dan agama yang jarang dieksplorasi secara mendalam. Kesimpulannya, pengintegrasian ilmu biologi dengan ajaran Islam dapat menjadi strategi pendekatan dalam membangun karakter individu dan masyarakat yang bertanggung jawab secara spiritual dan ekologis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengembangan kurikulum pendidikan berbasis nilai-nilai Islami dan sains modern
Pendekatan STEM Melalui Model PjBL Pada Materi Sel Volta Untuk Mengembangkan Kemampuan Psikomotor Siswa
STEM Approach through PjBL Model on Voltaic Cell Material to Develop Students' Psychomotor Skills. Learning not only focuses on aspects of knowledge and attitudes but also skills or psychomotor abilities. Especially in chemistry learning, psychomotor skills are an important aspect because they involve a lot of activities in the ability to use tools, materials and technology. One of the relevant approaches is the STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic) approach applied through the PjBL (Project Based Learning) learning model. This study aims to describe the psychomotor skills after the application of the STEM approach through the PjBL model on “Sel Volta” material. Based on the results of the study, it is known that the learning can build students' psychomotor abilities well with the results obtained in the excellent category of 73.17%, good by 21.95%, and sufficient by 4.88%.Pembelajaran kini tidak hanya focus pada aspek pengetahuan, dan sikap melainkan juga keterampilan atau kemampuan psikomotor. Khususnya dalam pembelajaran kimia, kemempuan psikomotor menjadi aspek penting karena banyak melibatkan aktivitas kemampuan dalam menggunakan alat, bahan dan teknologi. Salah satu pendekatan yang relevan adalah pendekatan STEM (Sains, Technology, Engineering and Mathematic) yang diterapkan melalui model pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemempuan psikomotor setelah dilakukan penerapan pendekatan STEM melalui model PjBL pada materi sel volta. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran tersebut dapat membangun kemampuan psikomotor peserta didik dengan baik dengan diperoleh hasil dengan kategori sangat baik sebesar 73,17%, baik sebesar 21,95%, dan cukup sebesar 4,88%
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MODEL DICK & CAREY MATERI TAFSIR EMANSIPATORIS DALAM UPAYA DERADIKALISASI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM DI INDONESIA
In recent decades, Indonesia has witnessed a concerning rise in radical actions, with various acts of violence frequently making headlines despite the government's efforts to foster a harmonious society. Radical groups come from diverse backgrounds, including ethnic and religious affiliations, with religious extremism often seen as the dominant force behind violent incidents. These conflicts, including those with religious motives, continue to emerge even within communities that uphold diversity and coexistence. In response, the development of an Emancipatory Tafsir Module seeks to help deradicalize students in Islamic higher education institutions by providing structured learning materials for Qur’anic Interpretation (Tafsir) courses. This initiative follows five key steps: (1) selecting the relevant course, (2) analyzing the syllabus, (3) defining clear learning objectives, (4) creating effective instructional strategies, and developing a comprehensive module. The module itself includes essential components such as a (a) concept map, (b) learning objectives, (c) lesson plans, (d) study materials, (e) summaries, (f) evaluations, and (g) references. (5) Finally, it undergoes expert review by specialists in Islamic education, Qur’anic studies, linguistics, and instructional design to ensure its effectiveness in promoting critical thinking and preventing radicalization among students.Sejumlah aksi radikal di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan intensitas yang mengkhawatirkan. Berbagai aksi radikal dan kekerasan menjadi tranding topic di tengah-tengah upaya serius pemerintah membangun tatanan masyarakat yang harmonis. Berbagai kelompok radikal memperkenalkan latar belakang mereka, mulai dari yang berwajah etnis hingga agama. Kelompok radikal agama disebut sebagai yang dominan dalam melakukan sejumlah aksi kekerasan. Peristiwa konflik horizontal berlatarbelakang agama dapat disaksikan di tengah masyarkat yang menghargai perbedaan (plurality). Tujuan pengembangan ini adalah menghasilkan Modul Tafsir Emansipatoris dalam upaya Deradikalisasi Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia, serta merancang materi untuk pembelajaran Tafsir Al-Qur’an di Perguruan Tinggi Islam dalam upaya deradikalisasi mahasiswa. Pengembangan Modul Pembelajaran Model Dick And Carey Materi Tafsir Emansipatoris dalam upaya deradikalisasi mahasiswa Perguruan Tinggi Islam di Indonesia ini dilakukan meliputi lima tahapan yaitu (1) menentukan mata kuliah yang akan dikembangkan, (2) mengidentifikasi silabus matakuliah yang akan dikembangkan, (3) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, menulis tujuan pembelajaran, mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik mahasiswa, merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan butir-butir tes, mengembangkan strategi pembelajaran, dan mengembangkan materi pembelajaran, (4) tahap penyusunan dan penulisan Modul yang mempunyai komponen pembelajaran yang meliputi komponen-komponen a) Peta Konsep b) Tujuan Pembelajaran c) Skenario Pembelajaran d) Uraian Materi e) Rangkuman f) Evaluasi, dan g) Daftar pustaka. (5) meliputi kajian ahli bidang Pendidikan Islam dan tafsir, ahli bahasaa, dan ahli desain pembelajaran
PERBINCANGAN ISLAM MASALAH PEREMPUAN DAN KONFLIK PERAN: Perempuan, Islam, Problem Perempuan, Peran ganda
The issue of gender in an Islamic perspective lies on a priority scale where elements of awareness of women's liberation are based on the Islamic struggle. Based on these things, the researcher will explore several problems including: 1) How does Islam view gender? ; 2) What are the views of Muslim female figures regarding gender and what are the dual roles that women face as mothers and career women? ; 3) What about role conflict for women? . In this case the author carried out a library research method, namely research that collects data by collecting data from various literature, including books, documentary materials, magazines, journals and newspapers. The results of this research are first, gender is a society's views or beliefs about how a woman or a man should act or think. In Islam, as in the Holy Qur'an, it is explained that one of the principles of Islamic teachings (the Qur'an) is the teaching about equality between humans. Second, the views of several figures, including Musda Mulya, Nawal El Saadawi, Bint Syathi, provide different views but have a common core, namely that discrimination against women should be eliminated. Third, regarding role conflicts in women, where women often occur, especially for married women, it is not easy to position their role as either a career woman or a housewife, which then results in conflict between the two roles.
Keywords; Women, Islam, Women's Problems
Persoalan tentang gender dalam perspektif Islam terletak pada skala prioritas dimana unsur-unsur kesadaran pembebasan kaum perempuan yangberdasarkan perjuangan Islam. Permasalahan penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana Islam memandang gender; 2) Bagaimaan pandangan tokoh perempuan muslim tentang gender dan peran ganda yang dihadapi perempuan? 3 ) Bagaimana konflik peran pada perempuan ? Jenis Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yakni penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya dari berbagai literatur, seperti dari buku-buku, bahan-bahan dokumen, majalah, jurnal, dan surat kabar. Hasil dari penelitian ini pertama, gender adalah pandangan atau keyakinan yang dibentuk oleh masyarakat tentang bagaimana seharusnya seseorang perempuan atau laki-laki bertingkah laku maupun berpikir. Dalam Islam sebagaimana dalam kitab Suci Al-Qur’an menerangkan salah satu prinsip dari ajaran Islam (Al-Qur’an) adalah ajaran tentang persamaan di antara manusia. Kedua, dari beberapa pandangan tokoh perempuan muslim di antaranya Musda Mulya, Nawal El Saadawi, Bint Syathi memberikan pandangan yang berbeda namun memiliki inti persamaan bahwa diskriminasi terhadap perempuan seharunya dihilangkan. Ketiga, mengenai konflik peran pada perempuan seringkali terjadi bagi wanita yang sudah menikah Ia tidak mudah untuk memposisikan peran baik sebagai wanita karir atau sebagai ibu rumah tangga yang kemudian terjadinya pertentangan antara dua peran tersebut.
Kata Kunci ; Perempuan, Islam, Problem PerempuanTujuan dari penelitian ini menjelaskan tentang Bagaimana Islam Memandang Gender, Bagaimaan Pandangan Tokoh Perempuan Muslim Tentang Gender Dan Bagaimana Bentuk peran ganda yang dihadapi perempuan sebagai seorang ibu dan wanita karir.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik penelitian kualitatif adalah penelitian yang berpijak pada filsafat positivistisme , yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah, intrumenkuncinya adalah peneliti, pengambilan sampel menggunakan purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data menggunalakan trianggulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan pada makna
Persoalan tentang gender dalam perspektif Islam terletak pada skala prioritas dimana unsur-unsur kesadaran pembebasan kaum perempuan di dalam era dasar perjuangan Islam. Karena Ketika waktu berlalu jauh meninggalkan periode reformasi Rasulullah SAW, disadari atau tidak, Islam menjadi budaya-budya dimana Islam dimiskinkan.
Dengan demikian pembebasan ini haruslah dikembangkan pada semangat dasar misi Islam lewat kajian-kajian teks yang tidak boleh dilepaskan begitu saja dari konteks sosialnya. Karena Sebagian besar masalah social dalam reformasi Islam adalah jawaban permasalahan masyarakat pada masanya, baik dengan cara mebongkar total, memeprbaiki (islah) maupun menciptakan tatanan social baru.
Kata Kunci ; Perempuan, Islam, Problem Perempuan, Peran gand