Agroteknika (E-Journal)
Not a member yet
    113 research outputs found

    Aktivitas Antioksidan dan Mutu Organoleptik Minuman Serbuk Instan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

    Get PDF
    Citrus aurantifolia, yang juga dikenal sebagai jeruk nipis,adalah salah satu kategori tanaman yang diperdagangkan secara bebas yang dikembangkan di Indonesia. Pengolahannya menjadi serbuk minuman instan memudahkan konsumsi, meningkatkan nilai jual dan  meningkatkan stabilitas fisik buah sehingga dapat dipasarkan lebih luas. Minuman fungsional, pada dasarnya, harus melampaui dua manfaat yaitu memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh dan karakteristik sensorik misalnya cita rasa yang lezat atau bertekstur baik.Tujuan studi untuk menentukan aktivitas antioksidan dan mutu organoleptik minuman instan bubuk jeruk nipis. Studi ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, faktor pertama konsentrasi maltodekstrin (10%,15% dan 20%) dan faktor kedua suhu pengeringan (50℃, 60℃, dan 70℃), dilakukan 3 kali pengulangan. Data dianalisis dengan ANOVA dilanjut dengan uji BNJ taraf 5%. Berdasarkan hasil tersebut, nilai IC50 dari masing-masing perlakuan menunjukkan nilai yang berkisar antara 58,69 ppm-13,89 ppm, mutu organoleptik aroma sebesar 2,90-3,70, organoleptik warna sebesar 3,03-4,57, organoleptik tekstur sebesar 3,07-4,0, organoleptik rasa sebesar 2,87-3,37.Hasil perhitungan perlakuan terbaik adalah serbuk jeruk nipis dengan perlakuan konsentrasi maltodekstrin 20% dan suhu pengering 60°C yang menunjukan nilai aktivitas antioksidan (IC50) 105,16 ppm (sedang), organoleptik warna 3,90 (netral mendekati suka), organoleptik aroma 3,70 (netral mendekati suka), organoleptik rasa 3,31 (netral) dan organoleptik tekstur 4,03 (suka)

    Kesesuaian Lahan dan Kesuburan Tanah pada Lahan Budidaya Kacang Tanah (Arachis hypogaea) di Kampung Kofalit Distrik Salkma Kabupaten Sorong Selatan

    Get PDF
    Tanaman kacang tanah yang dibudidayakan secara tradisional di Kampung Kofalit, Distrik Salkma, Kabupaten Sorong Selatan tidak menerapkan Good Agricultural Practice (GAP), sehingga terjadi penurunan produktivitas tanah dan tanaman setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas lahan dengan evaluasi kelas kesesuaian lahan dan status hara tanah agar dapat memaksimalkan pengelolaan lahan dan meminimalisir kerusakan lahan. Metode penelitian ini mencakup pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan data curah hujan, analisis status hara tanah melalui pengambilan sampel dan analisis laboratorium, serta evaluasi kesesuaian lahan berdasarkan parameter karakteristik lahan dan syarat tumbuh tanaman kacang tanah. Hasil analisis digunakan untuk menentukan apakah lahan di Kampung Kofalit sesuai untuk budidaya kacang tanah dengan kemungkinan rekomendasi perbaikan atau pengelolaan yang tepat jika diperlukan. Lahan budidaya kacang tanah di Kampung Kofalit, Distrik Salkma, Kabupaten Sorong Selatan tergolong dalam kelas kesesuaian lahan S2, meskipun cukup cocok untuk budidaya, namun memiliki faktor pembatas dan status hara tanah yang rendah, sehingga perlu dilakukan perbaikan hara dan teknik olah tanah guna meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman

    Analisis Keberlanjutan Rencana Pengembangan Lahan Sawah Baru: Strategi Peningkatan Produksi Pangan di Kabupaten Lampung Tengah

    Get PDF
    Penduduk Indonesia diproyeksikan akan mencapai 328 juta jiwa pada tahun 2045, peningkatan jumlah penduduk ini akan menyebabkan kebutuhan pangan beras terus meningkat. Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah produksi beras dengan cara pengembangan lahan sawah baru / ekstensifikasi. Salah satu rencana proyek ekstensifikasi adalah Rumbia Extension Project di Kabupaten Lampung Tengah. Namun, proyek ekstensifikasi lahan pertanian oleh pemerintah telah mendapatkan banyak hambatan mulai dari ketersediaan air, konflik lahan, produktivitas hasil pertanian hingga pemasaran. Tujuan penelitian ini untuk menilai indeks dan status keberlanjutan dari delapan aspek keberlanjutan pada rencana pengembangan sawah baru di Kabupaten Lampung Tengah. Analisis yang telah digunakan adalah metode Multiaspect Sustainability Analysis (MSA). Hasil dari penelitian ini adalah status keberlanjutan rencana pengembangan sawah baru masuk dalam kategori cukup berkelanjutan dengan nilai indeks 52,05. Nilai indeks keberlanjutan masing – masing aspek yaitu: aspek budaya (27,14), aspek kelembagaan (39,43), aspek pemasaran (42,50), aspek infrastruktur & teknologi (46,62), aspek sosial (52,88), aspek hukum & kebijakan pemerintah (65,28), aspek ekologi (69,70) dan aspek ekonomi (72,86)

    Penerapan Sistem Fuzzy Pada Pengendalian Iklim-Mikro Untuk Perkecambahan Zoysia

    Get PDF
    Zoysia merupakan jenis rumput lanskap dengan nilai ekonomis tinggi sebagai rumput lapangan bola dan golf, serta media konservasi tanah. Namun, laju perkecambahan dan pertumbuhan bibit rumput ini sangat lambat karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu dan kelembapan yang tidak menentu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah chamber perkecambahan untuk mengoptimalkan perkecambahan Zoysia dengan mengendalikan kestabilan iklim-mikro seperti suhu dan kelembapan media menggunakan logika fuzzy. Chamber perkecambahan menggunakan berbagai jenis lampu dengan karakteristik panas yang berbeda sebagai sumber cahaya dalam proses fotosintesis. Adapun jenis lampu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lampu bohlamp, lampu neon, lampu LED red blue, dan lampu LED full spectrum. Selain itu, chamber perkecambahan dirancang dengan menerapkan pemanas, kipas, dan mistmaker sebagai aktuator yang bekerja berdasarkan input dari sensor DHT11 dan sensor kelembapan media. Pada chamber perkecambahan Zoysia ini diatur pada suhu antara 27o - 30oC dan kelembapan media 50% - 55%. Berdasarkan hasil simulasi dan pengukuran diperoleh kondisi iklim-micro pada chamber perkecambahan yang optimal didapatkan parameter suhu dan kelembapan media dengan kesalahan masing-masing sebesar 0,15% dan 4,604%

    Induksi Kalus Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Pada Beberapa Konsentrasi 2,4-D Secara In Vitro

    Get PDF
    Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Robx.) mengandung senyawa metabolit sekunder seperti katekin, floursein, asam catechutannat dan quercetin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami, antioksidan, dan biopestisida. Tanaman gambir diperbanyak secara generatif melalui biji sehingga anakan yang dihasilkan memiliki tingkat variabilitas genetik yang tinggi. Teknologi kultur jaringan melalui kultur kalus mampu menyediakan kebutuhan bibit dalam jumlah yang banyak dengan sifat seragam dalam waktu singkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi 2,4-D terbaik serta pengaruhnya terhadap proses pembentukan dan pertumbuhan kalus eksplan gambir.  Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pemberian 2,4-D yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu 0; 0,5; 1; 1,5; dan 2 mg/L. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksplan daun gambir mampu membentuk kalus pada seluruh konsentrasi 2,4-D yang diberikan. Terbentuknya kalus tercepat didapatkan pada pemberian konsentrasi 2,4-D 0,5 mg/L pada 17,86 HST dengan warna kalus putih kekuningan sebesar 56,7% dan bertekstur remah sebesar 76,7%

    Artikel Review : Pengaruh Proses Pengolahan terhadap Sifat Fungsional Pati

    Get PDF
    Umbi-umbian merupakan komoditi dalam negeri yang mengandung karbohidrat.  Komoditi ini ternyata dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional yang sebelumnya hanya digunakan sebagai sumber energi saja. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi mengenai sifat fungsional yang dapat dimanfaatkan dari umbi ini. Artikel ini dibuat dengan tujuan sebagai informasi bahwa umbi ini selain sebagai sumber energi juga dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Metode dari penelitian ini berdasarkan studi literatur dari jurnal maupun literatur ilmiah lainnya. Dari penelusuran literatur ternyata sifat fungsional tidak hanya berasal dari umbi saja namun dengan pengolahan juga dapat mempertahankan bahkan meningkatkan nilai fungsional ini. Senyawa fungsional yang terdapat dalam umbi-umbian berupa senyawa bioaktif. Beberapa senyawa bioaktif yang terdapat dalam umbi-umbian diantaranya saponin, protein bioaktif, senyawa fenolik, glikoalkaloid, asam fitat, karotenoid, dan asam askorbat.  Kandungan ini umumnya banyak terdapat pada umbi-umbian yeng belum dibudidayakan secara khusus oleh masyarakat diantaranya discorea, colocasia ataupun maranta. Beberapa proses pengolahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sifat fungsional pada umbi-umbian khususnya pati adalah pati resisten, modifikasi dan Microwave Assisted Extract (MAE).  Sifat fungsional yang terdapat dalam umbi selain terkandung dalam umbi juga dapat berasal dari proses pengolahan yang dilakukan dalam umbi-umbian ini

    Kajian Kualitas Air pada Berbagai Penggunaan Lahan di Sub DAS Jagir Kota Surabaya

    Get PDF
    Berdasarkan masalah yang ada dalam air sungai, maka analisis kualitas air pada Sub DAS Kali Jagir ditelaah sesuai pedoman yang tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, metode survei dan Indeks Pencemaran (IP) yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kualitas air  pada Sub DAS Kali Jagir Kota Surabaya ditinjau dari penggunaan lahan sekitar sungai serta tingkat   potensi   pencemaran yang ada pada aliran sungai  wilayah Sub DAS Jagir,  Surabaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: pH, nitrat, fosfat, BOD, COD, DHL, TDS, dan DO. Hasil indeks pencemaran dan pengharkatan disetiap parameter, kualitas air Sub DAS Jagir yang diukur dari sungai jagir kecamatan wonokromo (Hulu) menuju muara Sub DAS Jagir yang berada di Sungai Avuur (Hilir) mengalami peningkatan di segmen tengah dan penurunan di penggunaan lahan tambak dan Mangrove serta mengalami peningkatan kembali di Muara Sungai. Sungai jagir yang merupakan inlet mempunyai kualitas air yang baik berdasarkan baku mutu air kelas IV. Hasil analisa menunjukkan nilai yang masih diambang baku mutu kelas III dan Kelas IV. Penurunan kualitas air pada segmen tengah yaitu pada penggunaan lahan Pemukiman dan tegalan disebabkan oleh banyaknya limbah pertanian akibat perubahan lahan sawah irigasi menjadi tegalan dan adanya limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai. Akibatnya nilai BOD dan COD pada lahan tersebut meningkat. Hal tersebut berpengaruh pada nilai DO yang rendah. Jumlah oksigen terlarut berkurang karena proses dekomposisi yang diindikasikan oleh tingginya nilai BOD dan COD

    Status Kesuburan Tanah Sebagai Rekomendasi Perbaikan Lahan Pada Berbagai Tingkat Kemiringan Lereng di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang

    Get PDF
    Kecamatan Wonosalam memiliki lahan budidaya yang telah diolah secara intensif secara turun temurun. Penggunaan lahan yang bervariatif di Wonosalam, memungkinkan terjadinya penurunan kesuburan tanah. Kesuburan suatu tanah selain dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah, dipengaruhi juga oleh kemiringan lereng. Penurunan status kesuburan tanah di Kecamatan Wonosalam diperlukan kajian status kesuburan tanah untuk memberikan upaya rekomendasi perbaikan lahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan status kesuburan tanah di Kecamatan Wonosalam untuk mengetahui faktor pembatas kesuburan tanah. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei pada waktu pengambilan titik sampling dan metode uji tanah. Terdapat 12 titik sampling dari overlay peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng dan peta jenis tanah.  Sifat-sifat kimia tanah yang ditetapkan yaitu Kapasitas Tukar Kation dan Kejenuhan Basa, kadar Fosfor total dan Kalium total, kadar Carbon Organik. Hasil data yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan kriteria status kesuburan tanah untuk menentukan status kesuburan tanah dan faktor yang membatasi status kesuburan tanah di Kecamatan Wonosalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Kecamatan Wonosalam hampir keseluruhan satuan lahan mempunyai kriteria status kesuburan rendah kecuali pada satuan lahan Hutan Kemiringan 8-15% dan Tegalan Kemiringan 8-15% mampunyai kriteria status kesuburan sedang. Faktor pembatas status kesuburan tanah di Kecamatan Wonosalam Kejenuhan Basa, Carbon Organik dan Kalium Total dengan Upaya perbaikan lahan pemberian kapur dolomite, pupuk kandang dan pupuk Kalium

    Proyeksi Skala Usaha Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis L.) dengan Penerapan Variasi Media Tanam

    Get PDF
    Anggrek bulan yang secara ilmiah dikenal dengan nama Phalaenopsis amabilis L. merupakan tanaman hias yang banyak digemari di Indonesia. Saat melakukan budidaya anggrek, penting untuk mempertimbangkan beberapa biaya, termasuk harga bahan tanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kelayakan komersial Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis L.) dengan menyelidiki dampak dari substrat tanam yang berbeda. Penelitian ini berkaitan dengan properti yang dimiliki oleh CV. Anggrek Candi di Kota Semarang, dan dilakukan pada bulan Mei dan Juli tahun 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh tiga perlakuan media tanam yang berbeda: akar kadaka (M1), arang (M2), dan sphagnum moss (M3). Setiap terapi diulang sebanyak enam kali. Kriteria penelitian ini meliputi kuantifikasi jumlah akar, panjang akar, jumlah daun, panjang daun, dan rentang daun. Data penelitian dilakukan analisis varians (ANOVA), dengan tingkat signifikansi 5%. Sebuah studi keuangan dilakukan untuk memastikan biaya yang terkait dengan produksi anggrek. Data ini menunjukkan bahwa setiap perlakuan media memiliki pengaruh yang sama terhadap semua parameter yang diteliti. Sphagnum moss dianggap sebagai media tanam yang optimal untuk mendorong perkembangan vegetatif pada bibit Phalaenopsis amabilis L.. Apabila angka R/C Ratio bernilai 1 maka menunjukkan bahwa perusahaan budidaya anggrek telah mencapai titik impas. Hal ini menandakan bahwa petani budidaya anggrek tidak memperoleh keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian

    Efisiensi Beberapa Jenis Warna Lampu terhadap Keanekaragaman Serangga Nokturnal pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.)

    Get PDF
    Keberadaan serangga khususnya serangga hama nokturnal pada tanaman jagung menjadi salah satu faktor penyebab penurunan hasil produksi jagung. Penggunaan light trap menjadi alternatif alat monitoring populasi hama pada tingkatan rendah. Warna cahaya lampu mampu menghasilkan panjang gelombang yang berbeda, yang mana berpengaruh terhadap daya tarik serangga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi warna lampu terhadap keanekaragaman serangga nokturnal pada pertanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2023 di Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat plot berukuran 10 m x 10 m dan jarak antar plot 10 m. Setiap plot diberi perlakuan satu jenis warna lampu, yaitu merah, kuning, biru, dan putih. Parameter yang diamati mencakup jenis, peran, dan populasi serangga nokturnal pada pertanaman jagung. Analisis data dilakukan menggunakan one-way ANOVA dan uji lanjut Tukey dengan taraf signifikansi 5%, disertai dengan perhitungan efisiensi warna lampu terhadap jumlah tangkapan serangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangga nokturnal yang tertangkap oleh light trap terdiri dari 6 ordo; 13 famili; dan 18 genus. Total individu terbanyak ditemukan pada lampu biru (531 indvidu) dan terendah pada lampu merah (296 individu). Warna lampu berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata jumlah tangkapan serangga nokturnal, dengan lampu biru menunjukkan rata-rata jumlah tangkapan tertinggi (88,50) yang mana memiliki hasil yang berbeda nyata dengan lampu kuning (74,33) dan merah (49,33). Efisiensi tertinggi terdapat pada lampu biru dengan nilai mencapai 100% pada jumlah tangkapan jenis serangga dan total individu

    112

    full texts

    113

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Agroteknika (E-Journal) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇