E-Journal Universitas Muhammadiyah Buton
Not a member yet
2382 research outputs found
Sort by
Legal Analysis of Restrictions on the Political Rights of Exconvicts to be Elected in Local Elections Regional Head Election
The purposes of this study are: 1) To find out the restrictions on the political rights of ex-convicts to participate in the election of Regional Heads 2) To find out the legal consequences of restrictions and revocation of political rights of ex-convicts to be elected in regional head elections. The type of normative legal research is doctrinal legal research or library research. The results of the researchare: 1) Limiting the political rights of ex-convicts to be elected is contrary to the hierarchy higher regulations. Based on Law No.12 of 2011 concerning the Formation of Legislation and Invitation and is not in line with the principle (Lex Superior Derogat Legi Inferiori) meaning that the reshould be nolower regulations contrary to higher regulations. 2) Due to the law limiting the political rights of ex-convicts to be elected, it can be canceled through are quest for examination. Judicial review at the Supreme Court based on Law Number 12 of 2011 concerning the Establishment of Legislation, Law Number 39 of 1999 concerning Human Rights and Law Number 7 of 2017 concerning General Election
Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Actievement Division (STAD) SDN 1 Nggulanggula
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPAS melalui model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Actievement Division (STAD) Di Kelas IV SD Negeri I Nggulanggula. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus, pada tiap siklusnya terdapat empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi dan tes. Subjek penelitian Hasil Penelitian menunjukan bahwa pada prasiklus terdapat 8 siswa (42,10%) yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sedangkan 11 siswa (57,89%) yang tidak mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan skor rata-rata kelas 53,68. Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Actievement Division (STAD) pada siklus I hasil belajar siswa meningkat, sebanyak 12 siswa yang mencapai KKM dan 7 siswa yang tidak mencapai KKM. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebanyak 16 siswa mencapai KKM dan 3 siswa yang tidak mencapai KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPAS materi aku dan kebutuhanku
Dampak Merdeka Belajar Terhadap Kemampuan Numerasi Siswa Sekolah Dasar di Kota Baubau
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak Merdeka belajar terhadap kemampuan numerasi siswa di Sekolah Dasar kota Baubau ditinjau dari segi proses pembelajaran matematika menggunakan kontek lingkungan siswa. Peneliti mengidentifikasi dampak Merdeka belajar khususnya pada proses pembelajaran matematika terhadap kemampuan numerasi siswa Sekolah Dasar di kota Baubau Tahun Ajaran 2023/2024, selama dua bulan yaitu (juni 2024-juli 2024) melalui wawancara, observasi dan catatan lapangan. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa di dua Sekolah Dasar kota Baubau, satu sekolah berasal dari sekolah Penggerak dan satu sekolah bukan merupakan sekolah penggerak. Objek penelitian ini adalah kurikulum Merdeka belajar khususnya pada proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan numerasi yang dianalisis dari hasil wawancara dan observasi langsung. Kemampuan numerasi dianalisis dari hasil kerja siswa pada soal matematika berbasis masalah yang diberikan guru. Analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Kurikulum Merdeka belajar memiliki dampak yang baik dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa. Potensi yang baik ini bergantung pada beberapa faktor sepeti kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran yang menenkankan pada kemampuan pemecahan masalah matematika, keterampilan guru dalam penggunaan teknologi, dan kemampuan guru dalam mengaitkan permasalahan dengan dunia nyata. Siswa juga perlu dibiasakan untuk menyelesaikan masalah dimulai dari menemukan konsep dari permasalahan yang diberikan, prinsip, menentukan pemodelan dan penyelesaian permasalahan sampai pada penentuan Kesimpulan
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Motivasi Intrinsik Dalam Belajar Siswa XI SMA Negeri 3 Lakudo
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Layanan Bimbingan Kelompok menggunakan Teknik Restrukturisasi Kognitif Untuk Meningkatkan Motivasi Intrinsik Dalam Belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan desain penelitian Pre Eksperimental One-Group Pretest-Posttest Desain . Populasi penelitian 48 Siswa i dari 2 kelas yaitu kelas IPA 23 Siswa dan kelas IPS 25 Siswa. Teknik sampling menggunakan Sampling Non Pribabilitas dengan jenis Purposive Sampling yang terdiri dari 8 siswa kategori rendah motivasi intrinsik dalam belajar yang diberikan bimbingan kelompok dengan teknik rekonstruksi kognitif . Teknik analisis data menggunakan data kuantitatif dengan Statistik Non Parametrik uji Analisis Wilcoxon Signed-Rank . nilai pre-test yang diperoleh menunjukkan 100% dengan jumlah 8 siswa kategori rendah motivasi intrinsik dalam belajar dan hasil Post-test pada kategori sedang 5 siswa dengan persentase 62,5% dan 3 siswa dengan persentase 37,5% kategori tinggi. Hasil analisis uji Wilcoxon Signed-Rank menggunakan SPSS 2021 menunjukkan nilai Asymp. Sig(2-tailed) 0.012 atau p<0.05 dengan nilai Z -2.524, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik rekonstruksi kognitif juga dapat meningkatkan motivasi intrinsik dalam belajar siswa
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Question Student Have Kelas V SD Negeri Buranga
Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajararan question student have pada materi tema 8 lingkungan sahabat kita di Kelas V SD Negeri Buranga Kabupaten Wakatobi. penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di keals V SD Negeri Buranga yang berjumlah 9 siswa. teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, tes dan dokumen. berdasarkan data observasi yang diperoleh pada pra siklus yang memperoleh>_ 65 sebanyak 4 siswa yang tuntas atau 44,4%. dan yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau 55,5%. pada siklus II hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu siswa memperoleh nilai >_ 65 sebanyak 7 siswa atau 77,7%. sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa atau 22,2%. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran question student have pada tema 8 lingkungan sahabat kita SD Negeri Buranga Kabupaten Wakatobi
Analisis Karakter yang Terbentuk dalam Pembelajaran PKN Siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Batuatas Timur
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter yang terbentuk dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV di SD Negeri 1 Batuatas Timur. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri I Batuatas Timur, yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter yang terbentuk dalam pembelajaran PKn siswa kelas IV di SD Negeri 1 Batuatas Timur adalah nilai tanggungjawab, disiplin, kerja keras, religius, rasa ingin tahu, dan cinta tanah air. Secara umum pembelajaran pendidikan PKn berbasis karakter di kelas IV SD Negeri 1 Batuatas Timur ini berdampak positif terhadap karakter siswa. Namun siswa masih perlu terus didorong melalui pendidikan karakter yang berkelanjutan dan penguatan aturan di lingkungan sekolah
Pemahaman tentang Pelaksanaan Ibadah Sholat pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui Pemahaman tentang sholat pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Baubau (2) mengetahui pelaksanaan ibadah sholat siswa pada kelas VIII di SMP Negeri 4 Baubau. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,wawancara, angket, dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan metode induktif, deduktif, dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemahaman tentang ibadah sholat siswa pada kelas VIII SMP Negeri 4 Baubau ialah berawal dari pengalaman materi atau pembelajaran diwaktu SD, karena sebagian siswa ada yang sudah dapat memahami dan ada juga yg kurang memahami. Oleh karena itu disini guru memberikan pembelajaran kepada siswa dengan menggunakan metode atau media agar lebih memudahkan siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini terkait pemahaman si yaitu figh berwuduhnya, bacaan dan Gerakan sholat, dan metode gerakan sholatnya, 2) Pelaksanaan ibadah sholat pada siswa kelas VIII.11 SMP Negeri 4 Baubau dikatakan telah memadai, terkait Sholat 5 waktu kecuali sholat subuh dimana siswa biasaya bangun kesiangan, sehingga tidak sempat melaksanakan sholat subuh
Penerapan Strategi Belajar PAIKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Baadia Kota Baubau
Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan Strategi Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Baadia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilakukan melalui empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V, dengan jumlah 19 orang siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 9 perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan observasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa dari hasil tes prasiklus, siklus I dan siklus II. Hasil tes prasiklus yang mencapai nilai KKM ada 7 orang siswa (36,84%) dan siswa yang tidak mencapai nilai KKM 12 (63,15%) dengan jumlah nilai 1.080. Hasil tes siklus I siswa yang mencapai nilai KKM ada 11 orang siswa (57,89%) dan siswa yang tidak mencapai nilai KKM ada 8 orang siswa (42,10%) dengan jumlah nilai 1.220. Sedangkan hasil tes siklus II ada 19 orang siswa (100%) mencapai nilai KKM dan ada 0 orang siswa (0%) yang tidak mencapai nilai KKM dengan jumlah nilai 1.680. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan sudah memenuhi target yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan sebesar 65%
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
Penelitian ini didasari oleh adanya perbedaaan motivasi belajar pada setiap diri siswa ditambah lagi adanya penerapan kurikulum merdeka yang membawa suatu perubahan yang cukup signifikan dalam pendekatan pembelajaran hingga membutuhkan adaptasi dari guru maupun siswa terkait kekompleksan struktur dan tata cara pelaksanaannya yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas IV dalam penerapan kurikulum merdeka di Sekolah Dasar Negeri 6 Buton. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 6 Buton dapat dikatakan cukup beragam, terdapat siswa yang memiliki motivasi cukup tinggi dan terdapat pula siswa yang kurang termotivasi dalam belajar, namun dengan adanya kurikulum merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya dalam memecahkan masalah hingga mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari, memicu ketertarikan siswa, kepercayaan diri, semangat dan motivasi hingga kepuasan dalam menerima pelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Selain itu, terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu (1) Faktor internal yaitu minat. (2) Faktor eksternal yaitu orang tua dengan presentase tinggi dibanding dengan faktor internal lainnya
SOSTAC Branding Analysis Of Charming Palembang As A Tourism City: Analisis SOSTAC Branding Charming Palembang Sebagai Kota Wisata
Sejak tahun 2018 sektor pariwisata di Kota Palembang memperbarui brand pariwisatanya. Pemerintah Kota Palembang dalam hal ini Dinas Pariwisata bersama dengan pihak Kementerian Pariwisata akhirnya sepakat untuk melahirkan tagline baru untuk meningkat sektor pariwisata di Palembang. Meskipun sudah sering menyelenggarakan acara kelas nasional hingga internasional hari ini banyak hambatan yang dihadapi oleh Palembang dalam upayanya meningkatkan kunjungan wisatawan. Dalam menganalisis topik terkait dengan brand pariwisata “Charming Palembang” ini penulis akan menggunakan model Situation Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, dan Control (SOSTAC) dari Dave Chaffey dan Paul Russel Smith. Metode yang diambil pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi kepustakaan. Hasil analisis menunjukkan Dinas Pariwisata Kota Palembang telah berupaya melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki citra pariwisata Kota Palembang meskipun dalam beberapa momen tertentu terdapat sejumlah permasalahan yang membutuhkan koordinasi dan sinergi dari dinas terkait yang lain. Selain itu, Dinas Pariwisata Kota Palembang juga telah mengupayakan untuk menggunakan media promosi berbasis IT untuk mempermudah wisatawan yang akan mengunjungi Palembang. Dinas Pariwisata Kota Palembang juga telah membuat kalender even pariwisata yang nantinya diharapkan tidak hanya didengar gaungnya oleh wisatawan Nusantara tapi juga terdengar sampai ke mancanegara. Saran untuk penelitian berikutnya dapat melibatkan stakeholder lain seperti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kemudian dapat diukur keefektifan pesan terkait dengan branding ini apakah telah diketahui dan disadari oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai ujung tombak penggerak perekonomia