Jurnal Kesehatan Mercusuar
Not a member yet
    142 research outputs found

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN MENGGOSOK GIGI ANAK USIA PRASEKOLAH

    No full text
    Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu bagian yang integral dari kesehatan manusia yang seutuhnya, sehingga upaya dalam bidang kesehatan gigi akan turut berperan dalam meningkatkan sebuah kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Keterampilan menyikat gigi merupakan kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar yang menjadi faktor yang cukup penting dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut. Karena perilaku dalam menyikat gigi merupakan faktor dasar dari kebersihan gigi yang dapat menciptakan kebersihan gigi dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut dapat menentukan tingkat kesehatan gigi dan mulut seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan berbasis video terhadap keterampilan menggosok gigi anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan jenis pre-eksperimen dengan menggunakan metode one group pretest and posttest desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid PAUD Pratama yang berjumlah 43 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji statistik paired t-test. Tingkat sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas responden yang mengalami tingkat keterampilan menggosok gigi dengan kategori kurang sebanyak 38 orang (88.4 %). Dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan, mayoritas perubahan tingkat keterampilan kategori baik sebanyak 32 orang (74.4%). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap keterampilan menggosok gigi pada anak usia prasekolah. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan ada pengaruh terdapat pengaruh pendidikan kesehatan berbasis video terhadap keterampilan menggosok gigi dengan nilai p vaule 0,000 (p<0,05). Saran diharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan menggosok gigi pada anak usia prasekolah

    HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, STATUS GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK

    No full text
    Masa balita adalah masa keemasan perkembangan individu. Ibu yang mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik serta dapat menstimulasi anak dengan baik sehingga perkembangan anak dapat sesuai dengan usianya berdasarkan studi pendahuan bahwa terdapat beberapa anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan status gizi anak terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di PMB Ny. M Desa Wargaasih Ke.c Kadupandak Kab. Cianjur tahun 2023. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan cara primer, analisis menggunakan uji chi square. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-5 tahun Desa Margaasih Kec. Kadupandak Kab. Cianjur tahun 2023. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 orang anak balita. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan gizi anak terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun di PMB Ny. M Desa Wargaasih Kec. Kadupandak Kab. Cianjur Tahun 2023. Maka dapat disimpulkan bahwa danya hubungan hubungan antara pengetahuan, sikap dan status gizi anak terhadap perkembangan motoric kasar anak. Diharapkan tenaga kesehatan lebih giat promkes seputar perkembanga motoric kasar pada anak

    PENGARUH PIJAT REFLEKSI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

    No full text
    Hipertensi disebut sebagai pembunuh gelap karena salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penderita hipertensi dari tahun ke tahun terus berkembang di Indonesia, prevalensi hipertensi cukup tinggi. Menurut National Basic Health Survey, prevalensi hipertensi pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 8,7%, pada kelompok 25-34 tahun adalah 14,7%, 35-44 tahun 24,8%, 45-54 tahun 35,6%, 55-64 tahun 45,9%, 65-74 tahun 57,6%, dan lebih dari 75 tahun adalah 63,8%. Pengobatan secara non farmakologis seperti pijat refleksi diharapkan mampu menurunkan angka kejadian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pijat refleksi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Air Joman. Jenis penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan Desain penelitian one group pretest-posttest, populasi penelitian sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 14 orang. Instrument menggunaka spynomanometer. Penyajian data dilakukan dengan univariat dan bivariat menggunakan uji T berpasangan (paired sampel t test). Hasil penelitian yaitu, rata-rata tekanan darah sebelum pijat refleksi pada penderita hipertensi sistolik sebesar 158,57 mmHg, diastolik sebesar 99,28 mmHg. Rata-rata tekanan darah sesudah pijat refleksi pada penderita hipertensi sistolik sebesar 145,48 mmHg, diastolik sebesar 95,72 mmHg. Hasil uji statistik T berpasangan menunjukan ada pengaruh pijat refleksi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan nilai p value sebesar 0,001 untuk sistolik dan 0,022 untuk diastolik. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh pijat refleksi terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini diharapkan sebagai landasan dalam bekerja sama dengan tim kesehatan lain, seperti tim kesehatan komunitas serta memberikan wawasan bagi masyarakat dengan memberikan informasi bahwa pijat refleksi efektif dalam pengobatan non farmakolog

    HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK PADA KEHAMILAN

    No full text
    Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan salah satu masalah ibu hamil, penyebab tidak langsung terjadinya KEK adalah pengetahuan ibu tentang nutrisi. Dampak KEK adalah anemia, prematur, BBLR, dan stunting. Data WHO 2021 ibu hamil KEK sebanyak 629 ibu (73,2 %) dari AKI. di Indonesia sebanyak 17,3%, di Sumatera Utara 1.383 ibu hamil KEK,  di tempat penelitian 15 orang ibu KEK. Tujuan penelitian menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang nutrisi dengan kejadian Kek di wilayah kerja puskesmas Simundol. Penelitian kuantitatif, pendekatan Case Control. Penelitian di wilayah kerja puskesmas Simundol, dari agustus sampai november 2023. Populasi adalah ibu hamil yaitu 173, sampel berjumlah 30 orang ibu hamil, perbandingan 1:1 yaitu 15 kelompok kasus dan 15 kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dengan wawancara menggunakan instrumen. Analisa data mengunakan chi square. Diperoleh hasil dari 15 responden KEK sebanyak 93,3% berpengetahuan kurang dari 15 responden tidak KEK sebanyak 66,7% berpengetahuan baik. Uji statistik didapatkan p-value =0,002 ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Simundol. OR menunjukkan responden berpengetahuan kurang 28,0 kali mengalami KEK dibandingkan dengan pengetahuan baik (95% CI 2,821- 277,961). Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian KEK ibu hamil. Perlu meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi kehamilan

    DESKRIPSI KEMAMPUAN BAHASA ANAK DOWN SYNDROME USIA 3 TAHUN DALAM MEMPERSIAPKAN LAYANAN TERAPI WICARA

    No full text
    Down syndrome merupakan kelainan kromosomal genetik karena terjadi penambahan kromosom pada kromosom 21, dan adanya gangguan pembelahan kromosom yang disebut non–disjungsi. Kondisi Down Syndrome berdampak pada gangguan perkembangan bahasa.  Riset terbaru tahun 2018 menunjukkan data kecacatan sejak lahir anak usia 24 hingga 59 bulan sebanyak 0, 41 persen. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, terdapat lima anak downsyndrom dan hanya tiga orang yang memenuhi kriteria permasalahan  pada penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi kemampuan bahasa anak Down syndrome usia 3 tahun dalam mempersiapkan layanan terapi wicara. Desain dalam penelitian ini yaitu kualitatif  dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan tes. Subjek penelitian ini adalah  anak Down Syndrome yang berjumlah tiga orang. Data penelitian ini di analisis secara kuantitatif menggunakan tes kemudian hasilnya dipersentasekan, sedangkan data kualitatifnya dalam bentuk deskirpsi dan narasi dari hasil persentase data kuantitatif. Dari hasil penelitian berdasarkan kuisioner pragmatic ceklist didapatkan respon “tidak ada” sebanyak 40 item, “menggunakan gesture” sebanyak 5 item. Jadi, dapat disimpulkan deskripsi perkembangan kemampuan bahasa pada anak Down syndrome yaitu untuk sindrom bahasa ditemukan kemampuan pre linguistik, bahasa reseptif dan bahasa ekspresif yang tidak setara dengan usia kronologis

    PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN JAHE DAN KAYU MANIS TERHADAP PENURUNAN DISMENORE REMAJA PUTRI

    No full text
    Dismenore primer bila tidak ditangani akan berbahaya. Dismenore primer dapat menyebabkan depresi, infertilitas, gangguan fungsi seksual, penurunan kualitas hidup karena ketidakmampuan melakukan aktivitas normal dan dapat meningkatkan angka kematian. Dismenore primer akan menurunkan kualitas hidup dan akan sangat merugikan penderita dismenore jika tidak diatasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan jahe dan air rebusan kayu manis terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri di Puskesmas Angsana tahun 2024. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah 2 orang remaja putri usia 15 tahun dengan dismenore primer yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Angsana dan mampu berkomunikasi dengan baik. Hasil penelitian terdapat pengaruh pemberian air rebusan jahe dan air rebusan kayu manis terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri dan terdapat perbedaan waktu proses penurunan intensitas nyeri dismenore yang terjadi antara yang di berikan intervensi air rebusan jahe pada evaluasi ke-1 menstruasi hari ke-3 skala nyeri 1, sedangkan pada informan diberikan intervensi air rebusan kayu manis evaluasi ke-1 menstruasi hari ke-3 skala nyeri 2. Pada informan 1 dan informan 2 terdapat kesamaan hilang nyeri dismenorea pada hari ke-5 menstruasi. Diharapakan dapat dimplementasikan pemberian air rebusan jahe dan air rebusan kayu manis untuk mengurangi intensitas nyeri dismenore pada remaja putri

    EFEKTIVITAS METODE PLAY THERAPHY PADA KASUS DISGLOSIA PSIKOSOSIAL (AUTISM SPECTRUME DISORDER)

    No full text
    Masalah interaksi sosial banyak terjadi pada kasus perkembangan salah satunya pada anak Dislogia Psikososial (Autisme Spectrum Disorder) yaitu gangguan perkembangan pervasive, dimana menunjukkan gejala gagalnya perkembangan kemampuan sosial yang kompleks. Selain itu masalah pada kasus autis adalah atensi, kontak mata dan masalah pragmatic sosial. Adapun tujuan dari studi kasus iniuntuk mengetahui apakah metode play theraphy efektif meningkatkan kontak mata pada klien autis spectrum disorder sebanyak 6 sesi selama 30 menit per sesi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan penanganan atau metode play theraphy. Sampel penelitian adalah 1 orang anak autis yang berusia 5 tahun . Teknik pengumpulan data adalah dengan cara dilakukannya pre test dan post test setelah diberikan terapi. Teknik analis dengan melihat rata-rata kemampuan klien dalam mempertahankan kontak matanya berhasil jika kemampuan kontak mata 3 detik, cukup berhasil kemampuan kontak mata 1-2 detik, tidak berhasil kemampuan kontak matanya 0 detik. Diperoleh dari hasil pretest dengan rata-rata kontak mata yaitu 0 detik, sedangkan untuk hasil postest diperoleh rata-rata kontak matanya 1,83 detik. (Association, 2013)Disimpulkan bahwa metode play theraphy dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kontak mata

    LITERASI KESEHATAN IBU DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI DIANTARA IBU HAMIL

    No full text
    Pemberian tablet besi menjadi salah satu langkah untuk mencegah anemia diantara ibu hamil di Indonesia. Akan tetapi, tingkat kepatuhan konsumsi tablet besi diantara ibu hamil masih bervariasi dan cenderung rendah, yaitu 56%. Literasi kesehatan ibu menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam kepatuhan terhadap regimen medis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi kesehatan ibu dan kepatuhan dalam konsumsi tablet besi diantara ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. 305 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo, Jawa Tengah dan Puskemas Kediri, Jawa Timur dengan usia minimal 18 tahun dan tidak memiliki komplikasi kehamilan berpartisipasi dalam penelitian ini. Mayoritas ibu hamil memiliki tingkat literasi kesehatan yang kurang (inadequate). Uji ANOVA menyimpulkan terdapat perbedaan signifikan antara literasi kesehatan ibu dan kepatuhan konsumsi tablet besi ((F3, 301) = 48.48, p<0.001, ?p2 = 0.325). Perbedaan tersebut ditemukan diantara keempat level literasi kesehatan ibu (inadequate, problematic, sufficient, excellent) sesuai hasil post hoc analysis. Ibu hamil dengan literasi kesehatan lebih tinggi memiliki tingkat kepatuhan konsumsi tablet besi yang lebih baik. Profesional kesehatan dan penyedia layanan kesehatan disarankan untuk memperkuat program literasi kesehatan ibu hamil dengan tujuan meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang manfaat tablet besi dan mengonsumsinya secra teratur. Upaya ini diharapkan mampu membantu mengurangi angka anemia pada ibu hamil di Indonesia

    HUBUNGAN METODE BABY LED WEANING DENGAN KEJADIAN TERSEDAK (CHOKING) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

    No full text
    Kejadian tersedak merupakan kasus kegawatdaruratan yang harus mendapatkan penanganan segera, keterlambatan dalam penanganan dapat menyebabkan kematian sehingga dibutuhkan metode baby led weaning agar membangun pola makan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan metode baby led weaning dengan kejadian tersedak (choking) pada bayi di Puskesmas Batang Pane 2 Padang Lawas Utara. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasimenggunakan rancangancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 6-12 bulan 256 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknikpurposive sampling sebanyak 72 responden. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tidak tepat menerapkan metode baby led weaning sebanyak 51 responden (70,8%). Sebagian besar tidak tepat menerapkan metode baby led weaning sebanyak 51 responden (70,8%). Ada hubungan metode baby led weaning dengan kejadian tersedak (choking) pada bayi usia 6-12 bulan dengan nilai p-value 0,002 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan metode baby led weaning dengan kejadian tersedak (choking) pada bayi. Diharapkan bagi ibu yang memiliki balita usia 6-12 bulan untuk dapat menerapkan baby led weaning sebagai opsi metode pemberian MPASI untuk merangsang motorik, meningkatkan nafsu makan dan melatih anak mengenali tekstur makanan

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU REMAJA TERHADAP PENCEGAHAN HIV/AIDS

    No full text
    AIDS merupakan suatu penyakit dengan sejumlah gejala dan infeksi yang timbul dikarenakan menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV. WHO mengumumkan sejak awal epidemic, 85,6 juta orang terinfeksi virus HIV dan sekitar 40,4 juta orang telah meninggal karena HIV. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang memengaruhi perilaku remaja terhadap pencegahan HIV/AIDS. Desain penelitian yang digunakan adalah Mix Methods dengan model penelitian Sequential Explanatory. Populasi penelitian ini seluruh siswa sebanyak 772 orang dengan sampel menggunakan teknik proportional stratified sampling sebanyak 89 orang. Analisa data yang digunakan yaitu uji regresi binary logistic. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan dengan nilai p = 0,020, sikap p = 0,024), sumber informasi p = 0,002 dan peran teman sebaya p = 0,005, yang artinya memiliki pengaruh terhadap pencegahan HIV/AIDS, sedangkan hasil penelitian kualitatif menunjukkan pengetahuan siswa masih kurang baik, sikap atau kesadaran siswa masih belum ke arah positif, sumber informasi yang didapat melalui media cetak dan tidak ada teman yang berperan dalam pencegahan HIV/AIDS. Variabel yang paling besar memiliki pengaruhnya terhadap pencegahan HIV/AIDS yaitu variabel peran teman sebaya dengan nilai OR = 22,491. Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh pengetahuan, sikap, sumber informasi dan peran teman sebaya terhadap pencegahan HIV/AIDS

    28

    full texts

    142

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Kesehatan Mercusuar is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇