Jurnal STKIP PGRI Jombang
Not a member yet
    825 research outputs found

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

    No full text
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya perangkat pembelajaran matematika yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Aktifitas Siswa (LAS) dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi bentuk aljabar untuk siswa kelas VII SMP/MTs yang valid dan praktis. Model pengembangan penelitian ini adalah model 4-D yang terdiri dari tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Perangkat  pembelajaran  yang telah dikembangkan  divalidasi  oleh  tiga  orang  validator  dan  direvisi  sesuai  saran  dari validator. Rata-rata skor hasil validasi untuk silabus, RPP, dan LAS adalah 100%, 96.66%, dan 93.58% dengan kategori sangat valid. Hasil validasi ini menunjukkan bahwa silabus, RPP, dan LAS sudah layak untuk diujicobakan. LAS yang telah valid kemudian diujicobakan pada kelompok kecil. Rata-rata skor hasil  uji coba kelompok kecil untuk LAS adalah 89.58% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil analisis data dan   pembahasan   dapat   disimpulkan   bahwa   Silabus,   RPP   dan   LAS   yang dikembangkan dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi Bentuk Aljabar untuk kelas VII SMP/MTs telah memenuhi kriteria valid.Kata kunci: Perangkat Pembelajaran Matematika, Model Problem Based Learning, Kurikulum 2013, Bentuk Aljabar, Model Pengembangan 4-

    ANALISIS KESADARAN METAKOGNITIF CALON GURU SD DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA ERA PANDEMI COVID-19

    No full text
    Era pandemi covid 19 mengharuskan seseorang membatasi kegiatan di luar rumah sebagai upaya dalam rangka mengurangi penyebaran virus corona. Demikian juga dalam proses belajar mengajar, secara khusus pembelajaran di setiap jenjang dilakukan secara daring                    dengan menggunakan aplikasi tertentu. Meskipun dilakukan secara daring, proses pembelajaran tetap dilakukan tanpa mengurangi esensi dari pembelajaran itu sendiri, dengan demikian juga guru bertanggung jawab secara penuh dalam rangka mengontrol dan memantau proses pembelajaran selayaknya dilakukan di dalam kelas. Kesadaran guru dalam mengontrol dan memantau proses pembelajaran disebut juga kesadaran metakonitif guru dalam mengajar. Oleh karena itu dalam penelitian tentang kesadaran metakonitif guru dalam mengajar umumnya dilakukan dalam kelas secara langsung (luring), sehingga penelitian ini bertujuan menganalisis kesadaran metakonitif guru dalam mengajar dalam pembelejaran daring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan partisipan guru-guru SD di kabupaten Jombang yang mengikuti program penyetaraan S1 PGSD yang melakukan pembelejaran daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran metakognitif guru SD dalam pembelajaran daring berada pada skor 4,35 skala 5. Beberapa hal yang perlu dioptimalkan adalah terkait pemilihan teknik dan bahan pembelajaran daring, sedangkan kemampuan guru dalam mengatur teknik, waktu, dan tercapainya tujuan pembelajaran daring  sudah optimal.Kata kunci: metakognitif, pandemi Covid-19, pembelajaran darin

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA NOVEL MATA DAN RAHASIA PULAU GAPI KARYA OKKY MADASARI

    Get PDF
    Pendidikan karakter merupakan sebuah aset yang sangat penting di dalam kehidupan manusia yang harus diterapkan sejak dini mungkin. Karena dengan adanya pendidikan karakter yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari diharapkan dapat membentuk karakter manusia. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi karya Okky Madasari diharapkan dapat membentuk karakter pembaca terutama anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter pada novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi karya Okky Madasari. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel “Mata dan Rahasia Pulau Gapi” karya Okky Madasari yakni religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial

    JENIS DAN POLA CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA WHATSAPP GRUP

    Get PDF
    This research was conducted to determine the code mixing patterns contained in the conversation between teachers and students on WhatsApp group class XII SMK Muhammadiyah 2 Andong. This research belongs to a qualitative descriptive study. The data used in the management of this research is in the form of writing, which is in the form of digital communication between teachers and students on the Whatsapp group media. The data sources of this research came from teachers and students of class XII SMK Muhammadiyah 2 Andong. The data were collected using listening techniques, tapping techniques, listening techniques without proficient involvement, and note taking techniques. The data analysis technique used is the BUL technique as the basic technique and the non-parafrasal form changing technique as a follow-up technique. The results of the analysis show that there are 3 type of code mixing with 9 patterns of mixing code in the speech. The code mix is divided into 2 patterns, namely Java-Indonesia-Java and Java-Indonesia-Java-Indonesia-Java-Indonesia. Mix code out is divided into 4 patterns, including: 1) Indonesian-English-Indonesian; 2) Javanese-English-Javanese; 3) English-Indonesian-English-Indonesian-English-Indonesian; 4) English-Javanese-English-Javanese. Meanwhile, mixed code mix was found in 3 patterns, including: 1) Indonesian-Javanese-English; 2) Indonesian-English-Javanese; and 3) Indonesian-English-Indonesian-Javanese

    PENGARUH PROGRAM DOUBLE TRACK TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMA NEGERI 1 KALITIDU BOJONEGORO

    Get PDF
    Tingginya angka lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, membuat tingkat pengangguran di Jawa Timur terbilang tinggi. Data Pemprov-Jatim tahun 2020 ada sekitar 116.772 atau 67,84% siswa SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan angkatan kerja terbanyak merupakan pekerja lulusan SMK/sederajat, sehingga lulusan SMA akan kalah bersaing dengan lulusan SMK. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur membuat gebrakan program double track. Dalam menciptakan wirausaha yang unggul, minat berwirausaha berperan sangat penting. Hal ini dikarenakan minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang melalui pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh program double track terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalitidu Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalitidu Bojonegoro yang mengikuti program double track berjumlah 72 orang. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, dan angket. Data dikumpulkan dengan instrumen kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji t, analisis regresi linier sederhana, dan uji koefisien determinasi (R²).Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh program double track  terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalitidu Bojonegoro, dibuktikan dengan t hitung ˃ t tabel atau 2,406 > 2,01410. Koefisien determinasi ((R2) sebesar 49,0 %, sedangkan sisanya sebesar 51,0 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini

    THE ROLES OF VISUAL ELEMENTS IN ENGLISH SPOKEN MEDIA FOR EFL TEACHING SPEAKING: A LITERATURE REVIEW

    Get PDF
    Speaking is the ability to say a sentence to communicate or articulate intentions, ideas, beliefs, and feelings that are formed and organized in a suitable way for the listener's needs so that what is expressed can be understood. Someone must communicate orally in spoken communication, efficiently and transmitting information to the listener or other so that the audience can comprehend the speaker's stated goals and objectives. In Indonesia, the problems faced by students regarding their speaking performance is related to not only their linguistic and personality factors, but also the types of classroom tasks provided by the teachers. Thus, this section suggests that teachers have an important role in fostering learners ability to speak English well. To address this issue, teacher can use audio visual media. Visual elements contained in the media, can help in advancing the student’s language aptitude. The use of the visual content, particularly that of video, assists the learning in their academic endeavours

    SIKAP KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK BERBASIS PROFIL PELAJAR PANCASILA BERDASARKAN JENIS KELAMIN SELAMA PEMBELAJARAN ONLINE

    Get PDF
    Pelajar mandiri adalah pelajar Indonesia yang memiliki tanggungjawab atas proses dan hasil belajar, yang bercirikan kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, dan regulasi diri. Guru perlu memperhatikan sikap kemandirian peserta didik selama proses pembelajaran online, karena proses tersebut kurang optimal dalam interaksi secara langsung. Sikap kemandirian mempengaruhi bagaimana peserta didik mendapatkan informasi dari berbagi sumber online, mengolah informasi dengan aplikasi dan mengambil keputusan selama belajar online. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sikap kemandirian belajar berbasis profil pelajar Pancasila pada peserta didik SMP ditinjau dari perbedaan jenis kelamin selama pembelajaran online. Metode Penelitian dengan menggunakan rancangan penelitian kuantitatif. Data dimasukkan pada program SPSS 24.0 untuk mencari komparasi menggunakan Uji T-Test Independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perhitungan SPSS 24.0 nilai Sig. (2-tailed) adalah 0.598 > 0.05. Dengan demikian bahwa nilai kemamdirian antara laki-laki dan perempuan tidak perbedaan yang signifikan. Namun jika dilihat dari hasil rata-rata nilai kemandirian peserta didik perempuan lebih tinggi dibanding peserta didik laki-laki. Hal ini dapat dipengaruhi adanya regulasi diri serta faktor lingkungan

    ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI JOHN DEWEY

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan kemampuan siswa laki-laki dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori John Dewey (2) Mendiskripsikan kemampuan siswa perempuan dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori John Dewey. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Ulum Bandung pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. subyek dalam penelitian ini adalah Subjek adalah siswa laki-laki dan perempuan kelas VIII yang sudah  menempuh materi persamaan linier dua variable.metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan wawancara.instrumen dalam peneliatian ini dibagi dua yaitu instrument utama dan instrument pendukung.instrumen utama adalah peneliti sendiri sedangkan instrument pendukung adalah lembar tes penyelesaian masalah dan pedoman wawancara.keabsahan data menggunakan triangulasi waktu.teknik analisis  data menggunakan reduksi data,penyajian data dan simpulan data.dari hasil penelitian diperoleh (1) Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa  pada Subjek laki-laki adalah Subyek 1 mengidentitifikasi  apa yang diketahui secara lengkap dan terurut, yang ditanyakan dari soal secara tepat, Subyek 1 bisa menyelesaikan permasalahan dan menyebutkan langkah-langkah penyelesaian masalah secara lengkap, Subyek 1 bisa menyelesaikan permasalahan sesuai dengan apa yang direncanakan, Subyek 1 bisa menyimpulkan hasil masalahnya dengan baik (2) Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa  pada Subjek perempuan adalah Subyek 2 mengidentitifikasi  apa yang diketahui secara lengkap dan terurut, yang ditanyakan dari soal secara tepat, Subyek 2 bisa menyelesaikan permasalahan dan menyebutkan langkah-langkah penyelesaian masalah secara lengkap dan menyelesaikan maslah dengan baik, Subyek 2 bisa menyelesaikan permasalahan sesuai dengan apaang direncanakan dan terurut, Subyek 2 bisa menyimpulkan hasil masalahnya dengan baik dan benar

    NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA TRADISI RUWAH DESA DI ERA GLOBALISASI

    Get PDF
    Tradisi adalah salah satu bentuk kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Pelestarian tradisi dilaksanakan karena adanya nilai-nilai yang bermakna dalam pelaksanaannya. Tradisi Ruwah Desa yang masih bertahan hingga saat ini memiliki latar belakang, keyakinan, dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Meskipun zaman mengalami modernisasi, akan tetapi tidak membuat budaya tradisi semakin diminati oleh masyarakat dan dapat mengakibatkan masyarakat melupakan nilai-nilai sosial budaya yang diajarkan secara tidak langsung bahkan semakin jarang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk mengetahui latar belakang tradisi Ruwah Desa; (2) untuk mengetahui prosesi tradisi Ruwah Desa dan (3) untuk mengetahui nilai-nilai sosial dalam tradisi Ruwah Desa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode triangulasi data yaitu meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang dilakukannya tradisi Ruwah Desa adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap pendiri desa, penolak bala, dan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Prosesi tradisi Ruwah Desa meliputi lima komponen sistem religi, diantaranya emosi keagamaan masyarakat sangat khusyuk, sistem keyakinan yang dibangun oleh keyakinan terhadap keselamatan dan keberkahan, sistem ritus atau upacara yang turun temurun tetap dilakukan berdasarkan sejarah nenek moyang dan hasil musyawarah masyarakat, peralatan upacara yang digunakan hanya dengan sebilah pisau dan umat agama yang mengikuti tradisi Ruwah Desa adalah seluruh masyarakat yang berada baik dari dalam maupun dari luar desa; (3) Nilai sosial-budaya tradisi Ruwah Desa adalah nilai agama, nilai ekonomi dan nilai solidaritas atau gotong royong

    ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH

    Get PDF
    Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tolak ukur kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan sudah dimulai sejak manusia dilahirkan dalam keluarga, kemudian dilanjutkan dalam pendidikan formal, terstruktur, sistematis dalam lingkungan kampus. Penalaran matematis adalah kemampuan mahasiswa dalam menguji dugaan dan membuat kesimpulan. Sehingga indikator penalaran matematis dalam penelitian ini adalah (a) merepresentasikan Ide (Sense- making), (b) menentukan strategi penyelesaian (Conjecturing), (c) mengimplementasikan strategi (Convincing), (d) mengevaluasi kembali (Reflecting), dan (d) menggeneralisasi kesimpulan (Generalising). Memecahkan masalah adalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Memecahkan masalah matematika diperlukan indikator penalaran matematis berdasarkan teori Polya. Dimana langkah-langkahnya meliputi memahami masalah, merencanakan memecahkan masalah, melaksanakan perencanaan memecahkan masalah, dan melihat kembali penyelesaian. Oleh karena itu tujuan pada penelitian ini adalah: Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah; Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah dan mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Semester VI STKIP PGRI. Subjek dipilih berdasarkan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil dari penelitian ini adalah analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan memenuhi komponen Sense- making, Conjecturing , Convincing, Reflecting dan Generalising dalam pemecahan masalah. Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan tidak memenuhi komponen Reflecting dalam pemecahan masalah karena subyek kurang teliti dalam memeriksa hasil pada masalah yang diselesaikan subyek kemampuan sedang cenderung kurang sistematis (kurang lengkap) dalam menjawab soal karena tidak memeriksa hasil pekerjaannya (mengoreksi kembali). Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan  tidak memenuhi komponen Convincing dalam pemecahan masalah karena subyek cenderung kurang teliti dalam memeriksa setiap langkah pengerjaan soal,

    560

    full texts

    825

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal STKIP PGRI Jombang is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇